Kebutuhan akan tes antigen sebagai salah satu metode cepat deteksi dini penyakit menular tetap menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat. Salah satu fasilitas kesehatan yang paling diakses dan terjangkau adalah Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas. Banyak masyarakat mencari informasi mengenai biaya antigen di puskesmas karena lokasinya yang tersebar luas dan tarifnya yang cenderung lebih rendah dibandingkan fasilitas swasta.
Secara umum, tarif layanan kesehatan di Puskesmas diatur oleh peraturan daerah masing-masing, namun seringkali mengacu pada pedoman tarif nasional untuk layanan dasar. Untuk tes antigen, kebijakan penetapan biaya dapat bervariasi tergantung pada status peserta jaminan kesehatan (seperti BPJS Kesehatan) dan kebijakan operasional Puskesmas setempat.
Saat pandemi COVID-19 melanda, tes antigen seringkali digratiskan atau disubsidi penuh bagi kategori tertentu oleh pemerintah pusat maupun daerah sebagai upaya pengendalian kesehatan publik. Namun, seiring perubahan status kedaruratan dan kembali normalnya layanan kesehatan, skema biaya kembali diberlakukan sesuai tarif non-subsidi atau sesuai ketentuan kepesertaan.
Untuk masyarakat yang tidak memiliki indikasi medis yang jelas untuk mendapatkan tes gratis (misalnya, tidak termasuk dalam program screening pemerintah) atau tidak menggunakan BPJS untuk layanan mandiri, biaya tes antigen di Puskesmas umumnya berada pada kisaran yang sangat kompetitif. Kisaran ini biasanya lebih rendah dibandingkan harga pasar swasta yang bisa mencapai nominal berkali-kali lipat.
Faktor yang Mempengaruhi Biaya:
Pada kondisi normal layanan, biaya mandiri untuk tes antigen di Puskesmas berkisar antara lima puluh ribu hingga seratus ribu rupiah. Angka ini sangat bergantung pada kebijakan internal masing-masing Puskesmas dan efektivitas penagihan sesuai Peraturan Daerah (Perda) tentang Retribusi Jasa Kesehatan.
Jika seseorang memiliki kepesertaan aktif BPJS Kesehatan, status penanggungan biaya tes antigen perlu diklarifikasi. Secara umum, tes antigen yang dilakukan atas indikasi medis atau atas rujukan fasilitas kesehatan primer (Puskesmas sebagai FKTP) memiliki potensi ditanggung. Namun, jika tes dilakukan atas inisiatif pribadi (mandiri) tanpa indikasi medis yang jelas dan bukan bagian dari skema penjaminan khusus yang sedang berlaku, penanggungannya bisa berbeda.
Penting untuk selalu menanyakan langsung kepada petugas administrasi Puskesmas mengenai prosedur klaim atau tanggungan biaya saat Anda berkunjung. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman mengenai besaran yang harus dibayarkan.
Puskesmas menjadi ujung tombak layanan kesehatan dasar. Untuk mendapatkan tes antigen, prosedur umumnya meliputi pendaftaran di bagian administrasi, dilanjutkan dengan skrining awal oleh petugas medis. Jika prosedur administrasi dan pembayaran telah selesai, pengambilan sampel akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.
Ketersediaan layanan tes juga sering kali disesuaikan dengan jam operasional Puskesmas. Tidak semua Puskesmas menyediakan layanan tes di luar jam kerja reguler. Untuk memastikan ketersediaan layanan dan biaya terbarunya, disarankan untuk menghubungi Puskesmas terdekat melalui telepon sebelum berkunjung.
Memanfaatkan Puskesmas sebagai pilihan utama untuk tes antigen menawarkan solusi yang cepat dan hemat biaya, membantu masyarakat dalam menjaga mobilitas dan kesehatan tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk skrining kesehatan dasar.