Ayam pedaging memiliki siklus hidup yang sangat cepat, membutuhkan nutrisi yang padat dan seimbang untuk mencapai potensi genetik maksimal dalam waktu singkat. Oleh karena itu, formulasi campuran pakan ayam pedaging bukan sekadar mencampur bahan, melainkan sebuah ilmu pasti yang menentukan efisiensi biaya, kesehatan unggas, dan hasil panen akhir. Pakan menyumbang sekitar 60-70% dari total biaya produksi peternakan, menjadikan optimasi formulasi sebagai kunci profitabilitas.
Keseimbangan nutrisi yang tepat harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan ayam. Fase starter, grower, dan finisher memiliki kebutuhan energi, protein kasar (PK), kalsium, dan asam amino yang berbeda secara signifikan. Kesalahan dalam komposisi pakan dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, konversi pakan (FCR) yang buruk, dan peningkatan risiko penyakit.
Sebuah formulasi pakan komersial atau swakelola yang efektif harus mencakup beberapa kategori bahan baku utama untuk memenuhi kebutuhan makro dan mikro ayam pedaging.
Ini adalah komponen terbesar dalam pakan, biasanya menyumbang lebih dari 60%. Fungsinya utama adalah menyediakan kalori untuk aktivitas metabolisme dan pertumbuhan.
Protein sangat vital untuk pembentukan jaringan otot dan pertumbuhan cepat. Kandungan protein harus dikontrol ketat sesuai fase.
Penambahan lemak (seperti minyak sawit atau minyak kedelai) sangat penting pada fase akhir (finisher) untuk meningkatkan kepadatan energi tanpa meningkatkan volume pakan secara drastis. Lemak juga membantu mengurangi debu pakan.
Bagian ini memastikan semua kebutuhan mikronutrien terpenuhi, serta menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Salah satu kesalahan fatal dalam pemberian pakan adalah menggunakan formula yang sama dari hari pertama hingga panen. Transisi formulasi adalah kunci efisiensi.
| Fase | Usia (Minggu) | Protein Kasar (%) |
|---|---|---|
| Starter (Crumble) | 0 - 3 | 21 - 23% |
| Grower (Pelet) | 4 - 6 | 18 - 20% |
| Finisher (Pelet) | 7 - Panen | 16 - 18% |
Seiring bertambahnya usia ayam, kebutuhan energi harus tetap tinggi, namun kebutuhan protein perlu diturunkan secara bertahap. Ini dilakukan untuk memaksimalkan deposisi daging tanpa membebani ginjal ayam dengan nitrogen berlebih dari protein yang tidak terpakai.
Formulasi terbaik sekalipun akan sia-sia tanpa manajemen pemberian yang baik. Beberapa aspek penting dalam pengelolaan campuran pakan ayam pedaging meliputi: