Ayam mutiara (atau guinea fowl) dikenal sebagai unggas yang tangguh dan efektif dalam mengendalikan hama. Namun, bagi peternak yang menginginkan produksi telur yang optimal, terdapat beberapa tantangan. Ayam mutiara cenderung lebih lambat mencapai puncak produksi bertelur dibandingkan ayam petelur biasa. Untuk mendorong mereka agar cepat bertelur, diperlukan manajemen pemeliharaan yang spesifik dan terarah.
Proses percepatan ini berpusat pada pemenuhan kebutuhan nutrisi, lingkungan yang kondusif, dan manajemen usia yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah kunci yang terbukti efektif untuk memastikan ayam mutiara Anda segera menghasilkan telur.
1. Manajemen Pakan Berkualitas Tinggi
Nutrisi adalah faktor utama yang menentukan kapan seekor ayam akan mulai bertelur. Ayam mutiara membutuhkan kandungan protein dan mineral yang sangat spesifik, terutama saat memasuki fase pra-bertelur (sekitar usia 6-8 bulan).
- Transisi Pakan: Ketika ayam mendekati usia dewasa (sekitar 18-20 minggu), ganti pakan starter/grower dengan pakan khusus layer (pakan petelur). Pakan layer mengandung kadar kalsium dan fosfor yang lebih tinggi.
- Kebutuhan Protein: Pastikan pakan memiliki kandungan protein minimal 20-22% selama fase pra-produksi. Protein yang cukup sangat penting untuk perkembangan organ reproduksi.
- Suplemen Kalsium: Kalsium sangat vital untuk pembentukan cangkang telur yang kuat. Sediakan grit kalsium (seperti cangkang tiram giling) secara terpisah di wadah lain. Biarkan ayam mengonsumsi sesuai kebutuhannya, karena mereka memiliki kemampuan mengatur asupan kalsium sendiri.
- Vitamin D: Vitamin D membantu penyerapan kalsium. Pastikan ayam mendapatkan akses sinar matahari yang cukup atau tambahkan suplemen Vitamin D3 ke dalam air minum mereka secara berkala.
2. Optimasi Lingkungan Kandang
Stres adalah musuh utama produksi telur. Ayam mutiara sangat sensitif terhadap gangguan lingkungan. Kandang yang nyaman akan mengurangi stres dan memicu siklus reproduksi.
- Kepadatan Rendah: Hindari kepadatan berlebih. Berikan ruang yang cukup agar ayam merasa aman. Kepadatan yang terlalu tinggi memicu persaingan dan stres.
- Kandang yang Tenang: Letakkan kandang jauh dari kebisingan, lalu lintas tinggi, atau predator. Ayam mutiara yang sering terkejut akan menunda produksi telurnya.
- Pencahayaan (Fotoperiode): Ayam membutuhkan minimal 14 jam cahaya per hari untuk merangsang bertelur. Jika pemeliharaan dilakukan di area dengan intensitas cahaya rendah, pertimbangkan penambahan lampu penerangan di pagi hari atau sore hari untuk mencapai durasi cahaya yang optimal.
3. Pengaturan Usia dan Rasio Jantan-Betina
Waktu pematangan seksual ayam mutiara bervariasi, umumnya mereka mulai bertelur pada usia 6 hingga 9 bulan, tergantung ras dan manajemen.
- Memasuki Usia Produktif: Jangan berharap ayam mutiara yang berusia di bawah 6 bulan sudah mulai bertelur. Fokus pada pertumbuhan dan nutrisi prima hingga usia tersebut.
- Kehadiran Jantan: Meskipun ayam mutiara bisa bertelur tanpa pejantan (telur infertil), kehadiran pejantan dalam rasio yang tepat (sekitar 1 jantan untuk 3-4 betina) dapat merangsang birahi dan meningkatkan frekuensi bertelur secara signifikan.
4. Manajemen Kesehatan dan Pengendalian Parasit
Infeksi parasit internal maupun eksternal dapat menguras energi ayam dan mengalihkan fokus tubuh dari produksi telur ke proses penyembuhan.
- Pencegahan Cacing: Lakukan program pemberian obat cacing secara rutin setiap 2-3 bulan, terutama jika ayam dilepas bebas mencari makan (free-range).
- Kebersihan Kandang: Jaga alas kandang tetap kering. Kelembaban tinggi meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan infeksi bakteri yang dapat mengganggu sistem reproduksi.