Panduan Optimal: Cara Agar Ayam Petelur Bertelur Maksimal

Simbol Ayam Petelur Produktif

Mencapai produksi telur maksimal dari ayam petelur adalah impian setiap peternak. Hal ini tidak hanya bergantung pada genetika ayam, tetapi sangat dipengaruhi oleh manajemen harian, nutrisi, dan lingkungan. Produksi telur yang tinggi memerlukan keseimbangan energi dan nutrisi yang presisi agar ayam tidak hanya bertahan hidup tetapi juga mampu memproduksi sel telur secara konsisten.

1. Nutrisi Adalah Kunci Utama

Pakan adalah komponen biaya terbesar sekaligus faktor penentu keberhasilan produksi. Ayam petelur membutuhkan rasio nutrisi yang spesifik, terutama pada fase puncak produksi (biasanya setelah umur 20 minggu).

Kalsium (Ca): Sangat krusial untuk pembentukan cangkang telur yang kuat. Kekurangan kalsium menyebabkan telur tipis atau bahkan tidak bercangkang. Pastikan sumber kalsium (seperti kulit kerang giling) tersedia secara terpisah atau dalam campuran pakan yang tepat (sekitar 3.5% hingga 4.5% dari total pakan).

Selain kalsium, perhatikan juga protein (minimal 16% untuk fase puncak) dan energi metabolisme. Kualitas bahan baku pakan harus selalu dijaga; pakan yang berjamur atau tengik dapat meracuni ayam dan mengganggu produksi secara drastis.

2. Manajemen Air Minum yang Bersih dan Cukup

Air merupakan 60% dari bobot telur yang dihasilkan. Dehidrasi sekecil apapun akan langsung menurunkan produksi telur. Pastikan air minum selalu bersih, segar, dan tersedia 24 jam penuh.

3. Lingkungan Kandang yang Kondusif

Stres lingkungan adalah pembunuh produktivitas. Ayam yang stres tidak akan fokus pada produksi telur. Fokuslah pada ventilasi, kepadatan, dan pencahayaan.

Ventilasi: Sistem kandang yang baik harus mampu membuang amonia dan panas berlebih. Kandang yang pengap meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan membuat ayam kepanasan.

Kepadatan: Terlalu banyak ayam dalam satu petak akan meningkatkan kompetisi untuk pakan dan air, serta meningkatkan stres. Umumnya, untuk ayam petelur, dibutuhkan ruang sekitar 0.5 hingga 0.7 meter persegi per ekor, tergantung sistem kandang (litter atau baterai).

4. Peran Vital Pencahayaan (Fotoperiode)

Ayam petelur membutuhkan periode cahaya yang panjang untuk merangsang hormon reproduksi mereka. Periode gelap total yang terlalu lama akan menyebabkan ayam berhenti bertelur.

Untuk memaksimalkan produksi, ayam petelur harus mendapatkan total paparan cahaya sekitar 14 hingga 16 jam sehari, termasuk cahaya alami dan tambahan (lampu). Penambahan lampu harus dilakukan secara bertahap dan tidak boleh dikurangi secara tiba-tiba.

Atur jadwal pemberian cahaya secara konsisten. Fluktuasi intensitas atau durasi cahaya dapat memicu kerontokan bulu atau penurunan produksi telur yang signifikan.

5. Kesehatan Ternak dan Pencegahan Penyakit

Ayam yang sakit tidak akan bertelur dengan baik. Program vaksinasi harus dilaksanakan tepat waktu sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan. Selain itu, pengendalian parasit internal dan eksternal (cacing dan tungau) juga penting. Pastikan sanitasi kandang terjaga baik untuk memutus rantai penularan penyakit. Jika terlihat penurunan produksi mendadak, segera periksa kotoran dan kondisi fisik ayam.

Dengan memperhatikan kelima pilar manajemen ini—Nutrisi, Air, Lingkungan, Cahaya, dan Kesehatan—Anda dapat menciptakan kondisi optimal yang mendorong setiap ayam petelur dalam kandang Anda untuk mencapai potensi maksimalnya dalam menghasilkan telur berkualitas.

šŸ  Homepage