Panduan Lengkap: Cara Buat Apam Pinang Klasik

Apam Pinang, kue tradisional yang akrab di telinga masyarakat Melayu, khususnya di daerah pesisir, menawarkan perpaduan rasa manis legit dari gula merah dan aroma khas fermentasi ragi yang membuatnya unik. Proses pembuatannya memang memerlukan kesabaran, terutama pada tahap pengembangan adonan (fermentasi), namun hasilnya sangat memuaskan.

Apam ini berbeda dengan apam biasa karena penggunaan beras yang digiling halus dan proses pengukusan yang menghasilkan tekstur lembut berongga. Berikut adalah langkah demi langkah detail mengenai cara buat apam pinang yang sukses dan otentik.

Bahan Utama yang Dibutuhkan

Keberhasilan apam sangat bergantung pada kualitas bahan. Pastikan semua bahan berada dalam suhu ruangan sebelum digunakan.

Langkah-Langkah Persiapan Adonan

Proses ini dibagi menjadi dua tahap krusial: membuat biang dan mencampur adonan utama.

Tahap 1: Mengaktifkan Ragi (Adonan Biang)

  1. Campurkan semua bahan biang (tepung beras, ragi, gula, dan air hangat) dalam mangkuk kecil. Aduk hingga benar-benar larut dan tidak ada gumpalan.
  2. Tutup mangkuk dengan kain bersih atau plastic wrap dan biarkan mengembang selama minimal 30 hingga 45 menit. Adonan biang harus terlihat berbusa atau berbuih banyak, menandakan ragi aktif.

Tahap 2: Membuat Larutan Gula dan Pencampuran

  1. Larutkan gula merah bersama air mendidih dan garam. Aduk hingga gula larut sempurna. Setelah larut, tambahkan santan kental. Biarkan larutan ini hingga suam-suam kuku atau hampir dingin. Jangan pernah menuangkan larutan panas ke adonan ragi.
  2. Dalam wadah besar, masukkan sisa tepung beras (Bahan B).
  3. Tuang larutan gula-santan yang sudah dingin sedikit demi sedikit ke dalam tepung sambil terus diuleni atau diaduk menggunakan whisk hingga adonan licin.
  4. Masukkan adonan biang yang sudah mengembang ke dalam adonan utama. Aduk rata kembali hingga semua tercampur sempurna.
  5. Saring adonan menggunakan saringan kawat untuk memastikan tidak ada gumpalan yang tersisa.

Proses Fermentasi dan Pengukusan

Ilustrasi Apam Pinang yang Sudah Matang dan Berongga

Pengembangan (Proofing)

Ini adalah langkah penentu tekstur. Setelah adonan tercampur rata:

  1. Tutup kembali wadah adonan dengan rapat.
  2. Simpan di tempat yang hangat dan biarkan mengembang selama 4 hingga 6 jam, atau hingga adonan mengembang dua kali lipat dan menghasilkan banyak gelembung udara di permukaan. Waktu fermentasi sangat bergantung pada suhu ruangan.

Pengukusan

  1. Siapkan loyang kue (tradisional menggunakan cetakan lompang kecil atau mangkuk tahan panas). Olesi sedikit minyak agar tidak lengket.
  2. Panaskan panci kukusan hingga air mendidih kuat. Pastikan air tidak menyentuh dasar loyang.
  3. Tuang adonan ke dalam cetakan hingga ¾ penuh.
  4. Kukus dengan api sedang cenderung besar selama 15-20 menit tanpa membuka tutup kukusan. Penasaran melihat hasilnya terlalu cepat akan membuat kue kempes.
  5. Apam matang jika permukaannya sudah padat dan tidak lengket saat disentuh. Angkat dan biarkan agak dingin sebelum dilepaskan dari cetakan.

Tips Agar Apam Pinang Berongga Sempurna

Konsistensi Ragi: Pastikan ragi yang Anda gunakan masih sangat aktif. Ragi yang lemah adalah penyebab utama apam bantat. Uji ragi Anda terlebih dahulu.

Suhu Larutan Gula: Suhu larutan gula merah yang terlalu panas akan membunuh bakteri baik pada ragi, menyebabkan fermentasi terhenti. Pastikan suam-suam kuku.

Pengukusan Intensif: Panas yang stabil dan kuat sangat penting. Uap yang banyak akan mendorong adonan naik dengan cepat, menciptakan rongga udara yang menjadi ciri khas apam yang sukses.

Jangan Mengaduk Setelah Ragi Masuk: Setelah ragi (biang) masuk, hindari mengaduk adonan terlalu lama atau terlalu kuat. Cukup aduk hingga tercampur rata agar gelembung udara tidak hilang.

Apam Pinang paling nikmat disajikan bersama taburan kelapa parut kukus yang sudah diberi sedikit garam. Selamat mencoba resep tradisional ini di rumah!

🏠 Homepage