Penyakit Apendisitis: Kenali Radang Usus Buntu

Ilustrasi Anatomi Perut dengan Apendiks Merah Diagram sederhana yang menunjukkan usus besar, usus halus, dan apendiks (usus buntu) yang meradang (ditandai warna merah). Apendiks Meradang

Penyakit **apendisitis** merupakan kondisi medis darurat yang terjadi ketika usus buntu (apendiks) mengalami peradangan dan infeksi. Usus buntu adalah kantung kecil yang menempel pada usus besar di perut bagian kanan bawah. Meskipun ukurannya kecil, jika tidak segera ditangani, peradangan ini dapat menyebabkan apendiks pecah (ruptur), yang berpotensi mengancam jiwa karena dapat menyebarkan infeksi ke seluruh rongga perut (peritonitis).

Memahami gejala dan mencari pertolongan medis secepat mungkin adalah kunci utama dalam penanganan apendisitis yang efektif.

Apa Penyebab Utama Apendisitis?

Penyebab paling umum dari apendisitis adalah obstruksi atau penyumbatan pada lubang apendiks. Penyumbatan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal:

Ketika saluran tersumbat, bakteri yang secara alami ada di usus mulai berkembang biak dengan cepat. Hal ini memicu respons imun tubuh, menyebabkan pembengkakan, peradangan, dan penumpukan nanah di dalam apendiks.

Gejala Khas yang Tidak Boleh Diabaikan

Gejala apendisitis seringkali berkembang secara bertahap, namun bisa memburuk dengan sangat cepat, kadang hanya dalam 12 hingga 24 jam. Gejala klasik yang paling sering dilaporkan meliputi:

  1. Nyeri Perut Awal: Rasa nyeri biasanya dimulai samar-samar di sekitar pusar (periumbilikal) atau perut bagian atas.
  2. Pergeseran Nyeri: Dalam beberapa jam (biasanya 4-12 jam), nyeri berpindah dan menjadi lebih tajam serta terlokalisasi di kuadran kanan bawah perut (titik McBurney).
  3. Mual dan Muntah: Sering menyertai nyeri.
  4. Kehilangan Nafsu Makan: Anoreksia adalah gejala yang sangat umum pada kasus apendisitis akut.
  5. Demam Ringan: Peningkatan suhu tubuh yang menandakan adanya infeksi.
  6. Perubahan Buang Air Besar: Beberapa orang mungkin mengalami diare atau sembelit.

Penting: Jika rasa nyeri tiba-tiba terasa sangat hebat dan menyebar ke seluruh perut, ini bisa menjadi tanda bahwa apendiks telah pecah. Segera cari bantuan medis darurat.

Diagnosis dan Penanganan

Diagnosis apendisitis biasanya didasarkan pada kombinasi pemeriksaan fisik (dokter mencari titik nyeri tekan), riwayat gejala, dan tes laboratorium (seperti hitung darah lengkap yang menunjukkan peningkatan sel darah putih). Pencitraan seperti CT scan atau ultrasonografi (USG) sering digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis, terutama pada kasus yang tidak jelas.

Pengobatan Utama: Operasi

Saat ini, penanganan standar emas untuk apendisitis adalah pembedahan untuk mengangkat usus buntu yang meradang, prosedur ini dikenal sebagai **apendektomi**.

Setelah operasi, pasien biasanya memerlukan pemulihan singkat di rumah sakit. Antibiotik intravena diberikan untuk mengobati infeksi sebelum dan sesudah prosedur.

Risiko Komplikasi

Menunda penanganan apendisitis dapat membawa risiko serius. Jika peradangan menyebabkan dinding usus buntu melemah dan pecah, isi usus yang penuh bakteri akan tumpah ke rongga peritoneum (lapisan tipis yang melapisi perut). Keadaan ini disebut **peritonitis**, yang merupakan kondisi yang mengancam jiwa dan memerlukan operasi darurat serta perawatan antibiotik intensif.

Meskipun apendiks telah diangkat, tubuh dapat berfungsi normal karena usus buntu bukanlah organ vital.

🏠 Homepage