Apam Batil, atau sering juga disebut Apam Barabai, adalah salah satu kue tradisional khas dari daerah Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kue ini memiliki tekstur yang sangat lembut, sedikit kenyal, dan cita rasa manis gurih yang khas. Keunikan Apam Batil terletak pada bentuknya yang 'berbantal' atau 'berkantung' saat matang, yang terbentuk secara alami dari adonan yang mengembang saat dikukus dalam cetakan khusus.
Kue ini biasanya disajikan dalam acara-acara adat, perayaan hari besar, atau sekadar sebagai teman minum teh di sore hari. Meskipun proses pembuatannya memerlukan sedikit kesabaran, hasil akhirnya sangat memuaskan. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat Apam Batil otentik ala Banjar.
Bahan-Bahan Utama
Untuk menghasilkan Apam Batil yang sempurna, pastikan semua bahan berada dalam suhu ruang dan segar.
500 gram tepung beras kualitas baik
200 gram gula pasir (sesuaikan selera)
1 liter santan kekentalan sedang (dari 1 butir kelapa)
1 sendok teh ragi instan (pastikan masih aktif)
1/2 sendok teh garam halus
Daun pandan (opsional, untuk aroma)
Pewarna makanan merah muda atau hijau (jika ingin variasi warna)
Langkah Persiapan Adonan (Fermentasi)
Kunci kelembutan Apam Batil adalah proses fermentasi yang tepat. Jangan terburu-buru pada tahap ini.
Membuat Larutan Gula: Campurkan gula pasir dan santan dalam panci. Tambahkan garam dan daun pandan. Panaskan sambil terus diaduk perlahan hingga gula larut sempurna dan santan sedikit hangat (tidak mendidih). Angkat dan dinginkan hingga suhu ruang.
Mengaktifkan Ragi: Dalam mangkuk kecil, campurkan ragi instan dengan sedikit air hangat (bukan air panas) dan sejumput gula. Diamkan sekitar 5-10 menit hingga berbuih, menandakan ragi aktif.
Mencampur Adonan Dasar: Dalam wadah besar, masukkan tepung beras. Tuangkan larutan santan yang sudah dingin sedikit demi sedikit sambil diaduk rata menggunakan whisk hingga tidak ada gumpalan.
Proses Fermentasi: Masukkan larutan ragi yang sudah aktif ke dalam adonan tepung beras. Aduk kembali hingga tercampur homogen. Jika menggunakan pewarna, masukkan saat ini.
Istirahatkan Adonan: Tutup wadah adonan dengan kain bersih atau plastik wrap. Diamkan di tempat hangat selama minimal 2 hingga 3 jam, atau hingga adonan terlihat berbuih dan mengembang dua kali lipat.
Teknik Mengukus Apam Batil
Peralatan yang digunakan adalah cetakan khusus apam yang memiliki cekungan-cekungan kecil, atau bisa menggunakan cetakan kue mangkok tahan panas.
Persiapan Pengukus: Panaskan dandang pengukus dengan api sedang. Pastikan air sudah mendidih dan uapnya banyak.
Menyiapkan Cetakan: Olesi bagian dalam cetakan dengan sedikit minyak goreng agar kue tidak lengket saat matang.
Mengisi Cetakan: Setelah adonan terfermentasi dengan baik, aduk perlahan adonan tersebut (jangan sampai busanya hilang seluruhnya). Isi setiap lubang cetakan sekitar 3/4 penuh.
Proses Pengukusan: Masukkan cetakan ke dalam dandang yang sudah beruap banyak. Tutup rapat. Kukus selama kurang lebih 15 hingga 20 menit tanpa membuka tutup kukusan.
Ciri Matang: Apam dianggap matang sempurna ketika bagian atasnya mengembang dan membentuk lipatan atau 'batil' yang khas, serta permukaannya tidak lagi lengket saat disentuh.
Penyajian: Angkat cetakan dengan hati-hati. Dinginkan sebentar sebelum melepaskan Apam Batil dari cetakan. Kue ini paling nikmat disantap selagi hangat ditemani secangkir kopi atau teh manis.
Tips Agar Apam Batil Sukses
Kualitas Tepung Beras: Gunakan tepung beras yang kualitasnya bagus agar tekstur akhir tidak mudah bantat.
Suhu Santan: Pastikan santan sudah benar-benar dingin saat dicampur dengan ragi. Santan panas akan membunuh ragi.
Fermentasi Adonan: Suhu ruangan sangat mempengaruhi waktu fermentasi. Jika udara dingin, prosesnya mungkin memakan waktu lebih lama dari 3 jam.
Jangan Buka Kukusan: Selama proses mengukus, hindari membuka tutup dandang. Perubahan suhu mendadak bisa membuat apam kempes.