Ari-ari atau plasenta merupakan organ vital yang mendukung kehidupan bayi selama di dalam kandungan. Setelah kelahiran, banyak budaya dan kepercayaan meyakini bahwa mengubur atau menanam ari-ari memiliki makna spiritual dan simbolis yang mendalam. Penanaman ini sering dikaitkan dengan harapan agar anak yang lahir memiliki ikatan kuat dengan tanah air atau tempat ia dilahirkan.
Secara umum, proses menanam ari-ari adalah ritual penghormatan terhadap "saudara kembar" bayi. Meskipun praktik ini bervariasi di setiap daerah—mulai dari sekadar dikubur biasa hingga ritual adat yang kompleks—pemahaman dasarnya adalah menempatkan organ tersebut kembali ke bumi sebagai wujud syukur dan doa.
Langkah pertama yang paling krusial adalah membersihkan ari-ari dengan benar. Setelah proses persalinan selesai, ari-ari harus ditangani secara higienis untuk mencegah pembusukan dan bau tak sedap.
Pemilihan lokasi tanam sangat penting. Lokasi yang dipilih seringkali melambangkan tempat yang damai atau harapan masa depan anak.
Pilih lokasi yang tenang, tidak terganggu, dan idealnya di pekarangan rumah sendiri. Beberapa orang memilih menanam di bawah pohon tertentu yang dianggap keramat atau memiliki makna khusus (misalnya pohon yang ditanam bersamaan dengan kelahiran).
Gali lubang dengan kedalaman sekitar 50 hingga 70 cm. Kedalaman ini memastikan ari-ari terlindungi dari hewan dan tidak mudah terganggu oleh aktivitas permukaan.
Letakkan bungkusan ari-ari ke dalam lubang yang sudah digali. Beberapa ritual menyertakan taburan bahan-bahan simbolis di atas atau di sekitar ari-ari:
Tutup kembali lubang dengan tanah galian secara perlahan. Padatkan sedikit bagian permukaannya. Jika menggunakan wadah seperti bambu, pastikan wadah tersebut dapat terurai seiring waktu.
Sebagai penanda, tanamlah bibit tanaman yang cepat tumbuh atau tanaman yang memiliki filosofi tertentu di atas kuburan ari-ari tersebut. Tanaman yang sering dipilih antara lain bambu kuning, pohon pisang, atau tanaman herbal.
Penanaman ari-ari bukan sekadar tradisi, tetapi mengandung filosofi mendalam. Ini adalah representasi pengembalian nutrisi kepada bumi, mengakui bahwa kehidupan berasal dari alam dan akan kembali ke alam.
Bagi sebagian besar orang tua, mengubur ari-ari adalah bentuk "mengubur" bagian dari diri ibu yang telah memberi kehidupan, sekaligus memohon agar anak yang lahir kelak memiliki karakter yang kokoh dan membumi, layaknya tanaman yang tumbuh di atas pusaka kelahirannya.
Setelah proses penanaman selesai, lokasi tersebut harus dijaga ketenangan dan kebersihannya. Tanaman penanda harus dirawat dengan baik. Perawatan ini melambangkan perhatian dan kasih sayang yang berkelanjutan terhadap anak tersebut. Keberlangsungan hidup tanaman penanda sering dihubungkan dengan keberlangsungan nasib dan kesehatan anak.
Pastikan tidak ada hewan peliharaan atau aktivitas berat yang merusak area kuburan ari-ari tersebut, setidaknya selama beberapa bulan pertama, sampai tanaman penanda benar-benar mapan. Dengan cara ini, proses penanaman ari-ari menjadi bagian integral dari perjalanan tumbuh kembang sang buah hati.