Sekam bakar adalah salah satu media tanam alternatif yang semakin populer di kalangan pegiat hidroponik, tabulampot, dan berkebun pada umumnya. Media ini dihasilkan dari pembakaran sekam padi (kulit ari beras) pada suhu yang terkontrol, sehingga menghasilkan material yang kaya akan unsur hara kalium (K) dan memiliki struktur yang sangat baik untuk aerasi akar. Jika Anda ingin meningkatkan kualitas drainase dan kesuburan tanah secara alami, memahami cara menanam menggunakan sekam bakar adalah kunci keberhasilan.
Sebelum membahas langkah menanam, penting untuk mengetahui mengapa sekam bakar begitu direkomendasikan. Berbeda dengan abu kayu biasa, sekam bakar memiliki pH yang cenderung netral hingga sedikit basa, sehingga tidak terlalu cepat menaikkan pH tanah secara drastis. Selain itu, strukturnya yang berpori tinggi menawarkan beberapa keuntungan signifikan:
Tidak semua sekam bakar memiliki kualitas yang sama. Sekam bakar yang ideal harus berwarna hitam pekat namun tetap ringan dan tidak mudah hancur saat diremas. Hindari sekam yang terlalu gosong hingga menjadi abu halus, karena media jenis ini lebih cepat larut dan kurang efektif dalam menjaga struktur pori.
Jika sekam bakar Anda baru dibeli atau baru dibuat, sangat disarankan untuk mencucinya terlebih dahulu. Proses pencucian bertujuan menghilangkan sisa abu halus yang mungkin menutupi pori-pori sekam, sekaligus menetralkan kelebihan pH jika ada. Setelah dicuci, biarkan sekam mengering secara alami di bawah sinar matahari.
Sekam bakar jarang digunakan sebagai media tanam tunggal, terutama untuk tanaman yang membutuhkan retensi air lebih baik. Cara menanam menggunakan sekam bakar paling efektif adalah dengan mencampurkannya ke dalam komposisi media tanam. Komposisi campuran akan bervariasi tergantung jenis tanaman, namun berikut adalah panduan umum:
Pastikan semua komponen tercampur rata hingga homogen. Media tanam yang baik harus terasa gembur saat disentuh dan tidak menggumpal ketika dibasahi.
Setelah media tanam siap, proses penanaman relatif sama seperti menggunakan media lainnya, namun dengan memperhatikan kebutuhan air ekstra karena sifatnya yang cepat menyerap air.
Karena drainase yang sangat baik, penyiraman harus lebih sering dilakukan dibandingkan jika Anda menggunakan tanah liat murni. Jangan biarkan media tanam benar-benar kering terlalu lama. Sebagai panduan, cek kelembapan dengan memasukkan jari sedalam 2 cm. Jika terasa kering, saatnya menyiram.
Mengenai pemupukan, sekam bakar umumnya rendah nitrogen. Oleh karena itu, pemupukan organik cair atau pupuk NPK perlu diberikan secara teratur sesuai kebutuhan nutrisi spesifik tanaman Anda. Dengan penanganan yang tepat, cara menanam menggunakan sekam bakar akan menghasilkan tanaman yang akarnya kuat, sehat, dan minim risiko penyakit tular tanah.