Masalah buang air kecil seringkali menimbulkan kebingungan, terutama ketika gejala yang muncul terlihat mirip. Dua kondisi yang paling sering diperdebatkan dan sering salah diartikan adalah beser (inkontinensia) dan anyang-anyangan (disuria atau urgensi berkemih). Meskipun keduanya berhubungan dengan fungsi kandung kemih, penyebab, mekanisme, dan penanganannya sangat berbeda. Memahami perbedaan mendasar ini penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Apa Itu Beser (Inkontinensia Urin)?
Beser, atau dalam istilah medis disebut inkontinensia urin, merujuk pada kondisi di mana seseorang kehilangan kemampuan untuk menahan keluarnya urin secara tidak disengaja. Ini bukan sekadar "kencing sedikit", melainkan hilangnya kontrol sfingter atau masalah struktural pada kandung kemih yang membuatnya tidak mampu menampung urin hingga waktu yang diinginkan.
Jenis-jenis Beser
Beser memiliki beberapa tipe utama, yang masing-masing memiliki penyebab spesifik:
- Inkontinensia Stres: Terjadi ketika tekanan di perut meningkat secara tiba-tiba, misalnya saat batuk, bersin, tertawa, atau mengangkat benda berat. Ini sering terjadi akibat melemahnya otot dasar panggul (umum pada wanita pasca-melahirkan atau menopause).
- Inkontinensia Urgensi (Overactive Bladder/OAB): Ditandai dengan dorongan buang air kecil yang mendadak dan kuat (urgensi), seringkali tidak sempat mencapai toilet. Meskipun mirip dengan anyang-anyangan, pada urgensi seringkali tidak disertai rasa nyeri saat berkemih.
- Inkontinensia Campuran: Kombinasi dari stres dan urgensi.
- Inkontinensia Luapan (Overflow Incontinence): Terjadi karena kandung kemih tidak dapat mengosongkan diri sepenuhnya, sehingga urin menetes keluar saat kandung kemih terlalu penuh. Ini sering dikaitkan dengan penyumbatan atau kandung kemih yang lemah (umum pada pria dengan pembesaran prostat).
Inti dari beser adalah kebocoran atau keluarnya urin yang tidak disengaja akibat kegagalan mekanisme penahanan.
Apa Itu Anyang-Anyangan (Disuria)?
Anyang-anyangan, atau dalam bahasa medis disebut disuria, adalah sensasi rasa sakit, perih, atau terbakar yang dirasakan saat sedang buang air kecil atau sesaat setelahnya. Ini bukanlah masalah kontrol kebocoran urin, melainkan masalah sensasi atau inflamasi pada saluran kemih.
Penyebab Utama Anyang-Anyangan
Penyebab paling umum dari anyang-anyangan adalah infeksi. Beberapa kondisi yang sering memicu sensasi menyengat ini meliputi:
- Infeksi Saluran Kemih (ISK): Ini adalah penyebab paling sering. Bakteri menginfeksi uretra atau kandung kemih, menyebabkan iritasi dan peradangan.
- Kandung Kemih Teriritasi: Konsumsi makanan atau minuman tertentu (seperti kopi, minuman asam, atau makanan pedas) dapat mengiritasi lapisan kandung kemih.
- Penyakit Menular Seksual (PMS): Beberapa PMS juga dapat menyebabkan disuria.
- Vaginitis atau Uretritis: Peradangan pada area vagina atau uretra.
Pada kasus anyang-anyangan, penderitanya biasanya bisa menahan urin dengan baik, namun ketika mulai buang air kecil, ia merasa sangat tidak nyaman atau kesakitan.
Perbandingan Kunci: Beser vs. Anyang-Anyangan
Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah tabel perbandingan antara kedua kondisi tersebut:
| Aspek | Beser (Inkontinensia) | Anyang-Anyangan (Disuria) |
|---|---|---|
| Definisi Inti | Kehilangan kontrol urin (kebocoran tidak disengaja). | Rasa sakit atau perih saat buang air kecil. |
| Gejala Utama | Urin menetes atau keluar tanpa bisa dikendalikan. | Sensasi terbakar, nyeri, atau tidak nyaman saat berkemih. |
| Kebutuhan Mendesak | Bisa terjadi, terutama pada tipe urgensi. | Sering disertai dorongan kuat (urgensi), tapi fokusnya pada nyeri. |
| Penyebab Umum | Kelemahan otot panggul, kerusakan saraf, penyumbatan prostat. | Infeksi Saluran Kemih (ISK), iritasi, peradangan. |
| Pengobatan Umum | Latihan Kegel, terapi fisik, obat penguat kandung kemih, atau operasi. | Antibiotik (jika ISK), menghindari iritan, obat pereda nyeri. |
Meskipun perbedaannya jelas, perlu diingat bahwa kedua kondisi ini bisa terjadi secara bersamaan. Misalnya, seseorang yang mengalami ISK (menyebabkan anyang-anyangan) mungkin juga mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil yang bisa menyerupai atau memperburuk gejala urgensi (sejenis beser).
Kapan Harus ke Dokter?
Baik beser maupun anyang-anyangan adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian profesional jika mengganggu kualitas hidup Anda. Jangan pernah mengabaikannya karena dianggap hal yang wajar seiring bertambahnya usia.
Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
- Nyeri hebat saat berkemih yang berlangsung lebih dari dua hari.
- Kebocoran urin yang membatasi aktivitas sosial Anda.
- Adanya darah dalam urin Anda.
- Demam atau nyeri punggung yang menyertai gejala kemih.
Diagnosis yang akurat—apakah itu karena masalah otot, infeksi, atau masalah neurologis—adalah langkah pertama menuju pemulihan. Memahami apakah Anda mengalami beser atau anyang-anyangan akan sangat membantu dokter dalam menentukan langkah pengobatan yang paling efektif untuk Anda.