Anyang-anyangan, atau sering disebut juga disuria, adalah kondisi yang ditandai dengan rasa nyeri, perih, atau tidak nyaman saat buang air kecil. Meskipun sering diasosiasikan dengan wanita, pria juga sangat rentan mengalaminya. Bagi pria, kondisi ini seringkali menjadi pertanda awal adanya masalah pada sistem saluran kemih atau prostat.
Mengabaikan gejala anyang-anyangan dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Oleh karena itu, mengetahui cara mengatasi dan mencegahnya adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan urologis pria.
Penyebab Umum Anyang-anyangan pada Pria
Sebelum membahas penanganan, penting untuk memahami akar masalahnya. Pada pria, penyebab utama anyang-anyangan umumnya meliputi:
- Infeksi Saluran Kemih (ISK): Meskipun lebih jarang dari wanita, pria bisa terkena ISK, terutama jika ada masalah struktural atau kebersihan yang kurang.
- Prostatitis: Peradangan pada kelenjar prostat (bisa karena bakteri atau non-bakteri) seringkali memicu rasa nyeri saat kencing dan dorongan ingin berkemih terus-menerus.
- Batu Ginjal atau Batu Kandung Kemih: Ketika batu bergerak atau menggesek saluran kemih, rasa nyeri tajam saat berkemih sangat mungkin terjadi.
- Uretritis: Peradangan pada uretra (saluran kencing) yang sering disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore atau klamidia.
- Kandung Kemih Terlalu Aktif (OAB): Meskipun gejalanya lebih fokus pada sering kencing, rasa tidak nyaman saat urine keluar juga bisa menyertai.
Langkah Cepat Mengatasi Anyang-anyangan di Rumah
Jika gejala masih tergolong ringan dan Anda curiga ini disebabkan oleh dehidrasi atau iritasi ringan, beberapa langkah pertolongan pertama berikut dapat membantu meredakan ketidaknyamanan:
1. Tingkatkan Asupan Cairan (Air Putih)
Ini adalah langkah paling krusial. Dehidrasi menyebabkan urine menjadi lebih pekat, yang secara otomatis akan meningkatkan rasa perih saat keluar. Minum air putih dalam jumlah banyak akan membantu "membilas" sistem kemih dari bakteri atau zat iritan lainnya, sekaligus mengencerkan urine.
2. Hindari Pemicu Iritasi
Beberapa minuman dapat mengiritasi kandung kemih yang sedang meradang. Selama masa pemulihan, hindari sementara:
- Minuman berkafein (kopi, teh kental).
- Minuman bersoda dan minuman energi.
- Minuman yang mengandung alkohol.
- Makanan pedas.
3. Kompres Hangat
Untuk meredakan nyeri dan kram yang mungkin timbul akibat peradangan prostat atau kandung kemih, letakkan botol berisi air hangat atau kompres hangat di area perut bagian bawah atau punggung bawah selama 15-20 menit.
4. Jaga Kebersihan Area Genital
Selalu pastikan area penis dan sekitarnya bersih. Setelah buang air kecil, bersihkan area tersebut dengan lembut. Bagi pria yang belum disunat, menarik kulup ke belakang untuk membersihkan smegma sangat dianjurkan untuk mencegah penumpukan bakteri.
Kapan Harus Segera Konsultasi ke Dokter?
Meskipun pertolongan pertama di rumah bisa meredakan gejala sementara, anyang-anyangan yang disebabkan oleh masalah struktural atau infeksi bakteri memerlukan penanganan medis profesional. Segera temui dokter spesialis Urologi jika:
- Gejala tidak membaik dalam waktu 24-48 jam.
- Anda mengalami kesulitan buang air kecil atau urine menetes terus.
- Terdapat nanah atau bau yang sangat tidak sedap pada urine.
- Nyeri menjalar ke pinggang atau selangkangan.
- Anda merasakan nyeri hebat pada testis atau area prostat.
Pengobatan Medis untuk Pria
Dokter akan menentukan diagnosis melalui tes urine (urinalisis) dan mungkin pemeriksaan fisik lebih lanjut. Pengobatan yang umum diberikan meliputi:
- Antibiotik: Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri (ISK atau Prostatitis Bakterial). Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik sesuai anjuran dokter.
- Obat Anti-inflamasi (NSAID): Untuk mengurangi peradangan dan nyeri yang menyertai.
- Alfa-Blocker: Pada kasus pembesaran prostat jinak (BPH) yang menyebabkan gejala saluran kemih, obat ini dapat membantu merelaksasi otot di leher kandung kemih dan prostat sehingga aliran urine lebih lancar.
Mengatasi anyang-anyangan pada pria adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan kepatuhan terhadap saran medis. Dengan mengidentifikasi penyebabnya dan menerapkan perubahan gaya hidup yang tepat, Anda dapat segera kembali merasakan kenyamanan saat buang air kecil.