Ayam babon (indukan) yang seharusnya sedang giat bertelur justru berhenti atau produksinya menurun adalah masalah umum yang sering dihadapi peternak. Kondisi ini tidak hanya merugikan secara ekonomi tetapi juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan atau manajemen lingkungan pada ayam. Memahami akar masalah adalah langkah pertama dalam menerapkan cara mengatasi ayam babon susah bertelur secara efektif.
Idealnya, ayam petelur yang sehat harus mampu menghasilkan telur secara rutin. Jika periode berhenti bertelur terlalu lama, diperlukan intervensi cepat. Berikut adalah panduan komprehensif mengenai penyebab dan solusi praktis untuk mengembalikan produktivitas babon Anda.
Sebelum memberikan suplemen, penting untuk mengevaluasi faktor-faktor dasar yang memengaruhi siklus reproduksi ayam. Kunci pemecahan masalah terletak pada identifikasi penyebab utamanya.
Kalsium adalah mineral krusial dalam pembentukan cangkang telur. Kekurangan kalsium bukan hanya membuat cangkang tipis tetapi juga dapat menyebabkan ayam mengalami "kelelahan bertelur" atau bahkan kalsium defisiensi yang menghentikan produksi. Selain kalsium, protein dan energi dalam pakan juga harus seimbang.
Ayam sangat sensitif terhadap perubahan. Stres bisa dipicu oleh:
Ayam memiliki puncak produksi. Setelah melewati masa puncaknya (biasanya setelah umur 1-2 tahun, tergantung jenisnya), produksi secara alami akan menurun. Selain itu, ayam yang sedang mengeram atau baru selesai mengeram (molting) wajar jika berhenti bertelur sementara.
Penyakit seperti Marek, Newcastle Disease (ND), atau serangan cacing dan kutu akan menguras energi ayam, sehingga energi tersebut dialihkan untuk melawan penyakit, bukan memproduksi telur.
Setelah Anda mengidentifikasi kemungkinan penyebab, terapkan langkah-langkah korektif berikut ini untuk memulihkan produktivitas babon.
Ini adalah langkah pertama dan paling vital. Pastikan pakan komersial yang diberikan adalah pakan khusus petelur (layer feed) yang memiliki kandungan nutrisi optimal (sekitar 16-18% protein).
Lingkungan yang nyaman adalah kunci produksi yang stabil. Pastikan:
Jika Anda menduga ada infeksi atau parasit, segera lakukan tindakan deworming (pencegahan cacing) dan isolasi ayam yang terlihat lesu atau sakit. Konsultasikan dengan dokter hewan jika gejala penyakit menular tampak pada seluruh populasi.
Jika ayam berhenti bertelur karena sedang mengalami mabung (ganti bulu/molting), jangan dipaksa. Proses ini membutuhkan banyak energi. Cukup tingkatkan asupan protein dan mineral selama fase ini. Setelah bulu baru tumbuh sempurna, produksi telur biasanya akan kembali normal.
Mengatasi ayam babon yang mogok bertelur membutuhkan kesabaran. Setelah menerapkan perubahan pada pakan dan lingkungan, berikan waktu setidaknya 2 hingga 3 minggu untuk melihat peningkatan signifikan. Pemantauan rutin terhadap kualitas pakan dan respons ayam adalah cara terbaik untuk memastikan investasi Anda dalam pemeliharaan ayam membuahkan hasil yang diharapkan.