Doc (Day Old Chick) atau ayam umur sehari adalah fondasi dari keberhasilan usaha peternakan broiler. Kesehatan dan pertumbuhan awal DOC sangat menentukan performa ayam hingga masa panen. Merawat DOC dengan benar memerlukan perhatian khusus pada lingkungan, nutrisi, dan pencegahan penyakit. Berikut adalah panduan komprehensif mengenai cara merawat doc broiler agar tumbuh maksimal.
Ilustrasi DOC yang sehat dan tumbuh optimal.
1. Persiapan Kandang (Brooding Area)
Fase brooding (pemanasan awal) adalah masa paling kritis. Kegagalan dalam persiapan kandang dapat menyebabkan kematian massal atau pertumbuhan yang terhambat.
Desinfeksi: Kandang harus dikosongkan minimal 14 hari sebelum kedatangan DOC. Lakukan pembersihan menyeluruh diikuti dengan desinfeksi menggunakan bahan kimia yang sesuai (misalnya formalin atau karbol) dan biarkan kering sempurna.
Litter (Alas Kandang): Siapkan alas kandang (sekam padi atau serbuk kayu) dengan ketebalan minimal 5-10 cm. Pastikan alas kering dan bebas jamur.
Pemanas (Brooder): Siapkan pemanas (kompor minyak, gas, atau infrared). Pemanas harus dinyalakan minimal 24 jam sebelum DOC tiba untuk memastikan suhu litter sudah stabil.
Tirai Kandang: Gunakan tirai plastik atau terpal untuk mengontrol suhu dan mencegah angin langsung mengenai DOC, terutama pada malam hari.
2. Pengaturan Suhu Kunci Keberhasilan
DOC sangat rentan terhadap perubahan suhu karena kemampuan termoregulasi mereka belum sempurna. Suhu ideal harus dijaga ketat:
Minggu ke-1: 32°C – 34°C. Ini adalah suhu paling krusial.
Minggu ke-2: Turunkan suhu 1-2°C per minggu, hingga mencapai suhu lingkungan normal (sekitar 28°C).
Tips: Perhatikan perilaku ayam. Jika ayam berkumpul rapat di bawah pemanas, berarti suhu terlalu dingin. Jika ayam menyebar jauh dan megap-megap, suhu terlalu panas. Ayam yang nyaman akan menyebar merata di bawah pemanas.
3. Penyediaan Pakan dan Air Minum Awal
Pemberian pakan dan minum harus segera dilakukan setelah DOC diletakkan di area pemanas (maksimal 1-3 jam setelah tiba).
Air Minum: Sediakan air minum bersih dan matang. Pada 24 jam pertama, disarankan menambahkan elektrolit atau vitamin C untuk mengurangi stres perjalanan. Pastikan tempat minum mudah dijangkau.
Pakan Starter: Berikan pakan khusus starter (kadar protein tinggi, biasanya 22-24%). Sebarkan pakan di atas kertas karton atau alas datar di dekat area pemanas agar DOC mudah menemukannya tanpa harus mencari terlalu jauh.
Ketersediaan Akses: Jamin DOC selalu memiliki akses mudah ke pakan dan minum selama 24 jam penuh.
4. Manajemen Kepadatan dan Ventilasi
Kepadatan yang berlebihan adalah penyebab utama stres, pertumbuhan lambat, dan peningkatan kelembaban yang memicu penyakit pernapasan.
Kepadatan: Umumnya, dibutuhkan ruang 10 ekor per meter persegi di minggu pertama. Pastikan DOC tidak terlalu padat di bawah pemanas.
Ventilasi: Ventilasi yang baik sangat penting untuk membuang gas amonia yang dihasilkan dari kotoran dan menjaga kadar oksigen tetap cukup. Namun, pastikan ventilasi tidak menimbulkan hembusan angin dingin langsung ke ayam.
Kelembaban Litter: Jaga agar litter tetap kering. Litter yang basah adalah sarang bakteri dan jamur penyebab koksidiosis atau infeksi kaki.
5. Monitoring Kesehatan Harian
Pemeriksaan harian adalah keharusan mutlak dalam perawatan DOC broiler. Amati gejala klinis secara visual maupun perilaku ayam.
Pusar (Umbilicus): Pada DOC yang baik, pusar harus sudah kering sempurna dan terserap. Pusar yang bengkak atau basah menandakan infeksi bakteri seperti Salmonella atau E. coli.
Keseragaman Pertumbuhan: Ayam harus tumbuh seragam. Jika ada kelompok ayam yang lebih kecil atau lesu, segera isolasi dan periksa penyebabnya.
Feses (Kotoran): Perhatikan konsistensi dan warna feses. Diare cair yang berlebihan atau kotoran berwarna kapur (putih seperti kapur) adalah indikasi masalah kesehatan yang perlu ditangani segera.
Perawatan DOC yang intensif selama 7-14 hari pertama akan memberikan imbal hasil signifikan di akhir periode pemeliharaan. Dengan menjaga stabilitas suhu, kebersihan lingkungan, dan kualitas nutrisi awal, peternak dapat memaksimalkan potensi genetik ayam broiler.