Ayam Kampung Unggul Biasa (KUB) telah menjadi primadona di dunia peternakan ayam lokal. Dikenal karena pertumbuhannya yang relatif cepat dibandingkan ayam kampung biasa, namun tetap mempertahankan kualitas daging dan telur yang unggul, KUB sangat cocok dikembangkan untuk tujuan pedaging. Keunggulan utamanya adalah daya tahan tubuh yang baik terhadap perubahan cuaca dan penyakit, menjadikannya pilihan investasi yang menjanjikan bagi peternak skala rumahan maupun menengah.
1. Pemilihan Bibit DOC KUB Berkualitas
Langkah awal yang krusial adalah mendapatkan bibit ayam umur sehari (DOC) yang sehat. Pastikan Anda membeli dari penetasan atau penyedia terpercaya yang menjamin kualitas genetik KUB. DOC yang baik memiliki ciri-ciri:
- Pusar kering dan tidak ada cacat fisik.
- Responif terhadap lingkungan.
- Berat badan seragam (sekitar 30-35 gram per ekor).
- Sehat dan aktif bergerak.
2. Persiapan Kandang yang Ideal
Ayam KUB pedaging sangat membutuhkan lingkungan yang nyaman dan higienis. Untuk tujuan pedaging, sistem kandang postal (litter) sering digunakan karena lebih mudah diterapkan dalam skala besar namun tetap nyaman untuk ayam.
A. Brooding (Pemanasan Awal)
DOC memerlukan suhu stabil. Area pemanas (brooder) harus dipersiapkan dengan sekam yang bersih. Gunakan pemanas (induk lampu) yang memadai. Suhu ideal pada minggu pertama adalah sekitar 30-32°C, kemudian diturunkan bertahap 0.5°C setiap minggu hingga mencapai suhu lingkungan normal.
B. Desain Kandang
Kandang harus memiliki ventilasi yang baik untuk menghindari penumpukan amonia, namun terlindungi dari angin langsung dan hujan. Jarak antar tempat pakan dan minum harus memadai agar semua ayam dapat mengakses tanpa berebut.
3. Manajemen Pakan dan Air Minum
Pemberian pakan adalah kunci utama mencapai bobot potong ideal sesuai target waktu panen. Ayam KUB pedaging umumnya memerlukan pakan dengan kadar protein tinggi pada fase starter dan grower.
- Starter (0-4 minggu): Berikan pakan formulasi tinggi protein (sekitar 20-22%). Frekuensi pemberian lebih sering.
- Grower (5 minggu ke atas): Protein dapat diturunkan sedikit, fokus pada penambahan bobot optimal.
- Air Minum: Air harus selalu tersedia, bersih, dan segar. Pada beberapa hari pertama, vitamin atau elektrolit sering ditambahkan untuk mengurangi stres pasca-kedatangan.
Pastikan ketersediaan tempat pakan dan minum mencukupi, disesuaikan dengan kepadatan kandang. Jangan sampai ayam mengalami cekikan pakan/minum.
4. Biosekuriti dan Kesehatan Ternak
Mengingat KUB memiliki daya tahan tubuh baik, pencegahan tetaplah yang utama. Program vaksinasi harus dijalankan sesuai jadwal standar untuk penyakit umum seperti ND (Newcastle Disease) dan Gumboro.
Jaga kebersihan litter secara rutin. Ganti atau tambahkan sekam jika sudah terlihat basah atau menggumpal. Kotoran yang lembap adalah sarang penyakit. Lakukan desinfeksi rutin pada peralatan.
5. Pemanenan (Panen Pedaging)
Kecepatan pertumbuhan KUB pedaging bervariasi, namun umumnya mereka sudah mencapai bobot jual (sekitar 0.8 – 1.2 kg per ekor) dalam usia 8 hingga 10 minggu. Pemantauan berat badan rutin (sampling) sangat penting untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk memanen. Panen dilakukan saat performa FCR (Feed Conversion Ratio) mulai menurun dan pertumbuhan melambat.
Dengan manajemen yang telaten, kesabaran, dan penerapan biosekuriti ketat, budidaya ayam KUB pedaging dapat memberikan keuntungan yang signifikan karena permintaan pasar terhadap daging ayam kampung berkualitas terus meningkat.