Apendisitis, atau yang lebih umum dikenal sebagai radang usus buntu, adalah kondisi medis serius yang memerlukan perhatian segera. Kondisi ini terjadi ketika apendiks—sebuah kantung kecil yang terhubung ke usus besar—mengalami peradangan dan infeksi. Jika tidak ditangani dengan cepat, apendisitis dapat pecah (ruptur), menyebabkan peritonitis yang mengancam jiwa. Mengenali ciri-ciri apendisitis sejak dini adalah kunci untuk mendapatkan penanganan tepat waktu.
Ilustrasi menunjukkan area nyeri khas apendisitis.
Gejala Utama Apendisitis
Perjalanan gejala apendisitis seringkali dimulai secara bertahap, namun dapat memburuk dengan cepat dalam waktu 24 hingga 72 jam. Mengenali pola gejala berikut sangat penting:
1. Nyeri Perut yang Berpindah Lokasi (Gejala Klasik)
Ini seringkali menjadi tanda paling jelas. Awalnya, nyeri mungkin terasa samar dan menyebar di sekitar pusar (periumbilikal). Namun, dalam beberapa jam, nyeri akan bergeser dan menetap di kuadran kanan bawah perut.
- Nyeri dimulai di sekitar pusar.
- Nyeri berpindah ke perut kanan bawah (area titik McBurney).
- Nyeri cenderung memburuk saat bergerak, batuk, atau ditekan.
2. Rasa Sakit yang Semakin Parah
Apendisitis menyebabkan peradangan, dan peradangan akan meningkatkan intensitas rasa sakit seiring waktu. Rasa sakit tidak akan hilang, melainkan akan semakin tajam dan konstan.
Peringatan Penting: Jika rasa sakit yang hebat tiba-tiba mereda, ini bisa menandakan bahwa apendiks telah pecah. Kondisi ini sangat berbahaya dan memerlukan operasi darurat.
3. Gangguan Pencernaan
Infeksi pada apendiks seringkali memengaruhi fungsi saluran pencernaan secara keseluruhan. Beberapa ciri yang mungkin muncul meliputi:
- Mual dan muntah.
- Hilangnya nafsu makan (anoreksia).
- Diare atau konstipasi (sembelit).
Ciri-Ciri Tambahan yang Perlu Diperhatikan
Selain gejala nyeri khas, tubuh memberikan sinyal lain ketika terjadi peradangan akut:
Demam Ringan
Meskipun demam tinggi jarang terjadi pada tahap awal, suhu tubuh biasanya akan meningkat sedikit (sekitar 37.5°C hingga 38.5°C) seiring perkembangan infeksi.
Kelelahan dan Rasa Tidak Enak Badan
Pasien sering merasa sangat tidak nyaman, lesu, dan seperti akan sakit parah, bahkan sebelum rasa sakit perutnya menjadi dominan.
Nyeri Saat Buang Air Kecil
Dalam beberapa kasus, terutama jika apendiks yang meradang terletak dekat dengan kandung kemih atau ureter, pasien dapat merasakan nyeri ringan saat buang air kecil (disuria).
Perbedaan dengan Kondisi Lain
Seringkali, gejala apendisitis bisa menyerupai kondisi lain, seperti sakit perut biasa, gastroenteritis (flu perut), atau masalah pada organ lain di perut kanan bawah (misalnya, batu ginjal atau masalah pada ovarium pada wanita). Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mendiagnosis sendiri dan segera mencari bantuan medis jika Anda mencurigai adanya apendisitis.
Tindakan Ketika Menemukan Ciri-Ciri Apendisitis
Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda menunjukkan kombinasi gejala di atas, terutama nyeri hebat yang bergerak ke perut kanan bawah, lakukan langkah berikut:
- Jangan Menunda: Segera kunjungi Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit terdekat.
- Jangan Mengonsumsi Obat Penghilang Nyeri: Obat pereda nyeri dapat menutupi gejala penting yang dibutuhkan dokter untuk diagnosis.
- Hindari Pemberian Pencahar: Obat pencahar dapat memperparah kondisi jika usus buntu sudah meradang parah atau hampir pecah.
Apendisitis adalah keadaan darurat bedah. Diagnosis cepat dan intervensi bedah (apendektomi) adalah cara terbaik untuk mencegah komplikasi serius.