Diseksi aorta abdominalis merupakan kondisi medis darurat yang mengancam jiwa, melibatkan robekan pada lapisan terdalam (intima) dari aorta di bagian perut (abdominalis). Aorta adalah pembuluh darah terbesar dalam tubuh yang membawa darah beroksigen dari jantung ke seluruh organ. Ketika robekan terjadi, darah dapat menyusup di antara lapisan dinding aorta, menyebabkan pemisahan atau 'diseksi' yang berpotensi melemahkan struktur dan bahkan menyebabkan pecahnya aorta (ruptur).
Apa Itu Diseksi Aorta Abdominalis?
Diseksi aorta abdominalis (DAA) adalah robekan yang melibatkan lapisan intima. Ketika terjadi robekan, tekanan darah tinggi memaksa darah masuk ke lapisan tengah dinding aorta (media). Ini menciptakan 'saluran palsu' (false lumen) yang terpisah dari saluran darah sejati (true lumen). Jika saluran palsu ini membesar, ia dapat menekan saluran sejati, mengganggu aliran darah ke organ-organ penting seperti ginjal dan usus, atau bahkan menyebabkan aorta pecah.
Kondisi ini sering kali menyerupai serangan jantung dalam hal gejala awal, yang membuatnya sulit didiagnosis secara cepat. Intensitas gejala dan prognosis sangat bergantung pada lokasi dan luasnya diseksi tersebut.
Faktor Risiko Utama
Beberapa kondisi meningkatkan kerentanan dinding aorta terhadap robekan. Pengendalian faktor risiko ini sangat krusial dalam pencegahan DAA:
- Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Ini adalah faktor risiko utama. Tekanan darah yang tidak terkontrol memberikan tekanan konstan pada dinding pembuluh darah.
- Aterosklerosis: Pengerasan dan penyempitan arteri dapat melemahkan struktur dinding aorta seiring waktu.
- Kelainan Jaringan Ikat: Kondisi seperti Sindrom Marfan atau Sindrom Ehlers-Danlos melemahkan kolagen dan elastin, membuat aorta rentan.
- Aneurisma Aorta Abdominalis (AAA): Kehadiran AAA yang sudah ada sebelumnya meningkatkan risiko diseksi.
- Riwayat Trauma Berat: Meskipun jarang, trauma tumpul pada area perut dapat memicu diseksi.
- Faktor Lain: Riwayat merokok, usia lanjut, dan riwayat keluarga juga berperan.
Gejala dan Diagnosis
Gejala DAA muncul tiba-tiba dan intens. Pembedaan dari kondisi akut lainnya memerlukan evaluasi medis segera.
Gejala Khas:
- Nyeri Mendadak dan Hebat: Rasa sakit tajam, merobek (tearing pain) atau menusuk, biasanya dirasakan di perut bagian tengah atau punggung bawah. Nyeri ini sering kali konstan dan tidak hilang.
- Perubahan Tekanan Darah: Perbedaan signifikan dalam pembacaan tekanan darah antara lengan kiri dan kanan.
- Gangguan Pencernaan atau Nyeri Iskemik Mesenterika: Jika darah menyumbat arteri yang menuju usus, dapat terjadi nyeri perut parah setelah makan atau mual/muntah.
- Gagal Ginjal Akut: Jika arteri ginjal tersumbat.
- Nyeri Iskemik Ekstremitas Bawah: Jika aliran darah ke kaki terganggu.
Diagnosis cepat sangat penting. Modalitas pencitraan yang sering digunakan meliputi CT Angiografi (CTA), yang memberikan gambaran detail mengenai lokasi robekan dan penyebaran diseksi, serta Ekokardiografi Transesofageal (TEE) dalam situasi kritis.
Penatalaksanaan dan Pengobatan
Penanganan diseksi aorta abdominalis bergantung pada tipe diseksi (Stanford Tipe A atau B), meskipun pada diseksi yang melibatkan aorta abdominalis murni sering kali diklasifikasikan berdasarkan anatomi yang terkena. Tujuannya adalah mengontrol tekanan darah dan, jika perlu, memperbaiki struktur aorta yang rusak.
1. Terapi Medis (Kontrol Hemodinamik)
Untuk diseksi yang stabil atau yang tidak mengancam organ vital, fokus utama adalah manajemen intensif tekanan darah dan denyut jantung menggunakan obat-obatan (seperti beta-blocker dan vasodilator). Tujuannya adalah mengurangi tekanan geser pada dinding aorta untuk mencegah progresi diseksi.
2. Intervensi Bedah atau Endovaskular
Operasi darurat diperlukan jika terjadi ruptur, ketidakstabilan hemodinamik, atau iskemia organ vital (ginjal, usus). Prosedur utama meliputi:
- Bedah Terbuka: Melibatkan penggantian bagian aorta yang rusak dengan tabung sintetis (graft). Ini adalah prosedur invasif dengan pemulihan yang lebih lama.
- Endovascular Aneurysm Repair (EVAR) / TEVAR: Pemasangan stent graft melalui arteri femoralis (di selangkangan) untuk melapisi robekan dari dalam, menciptakan saluran sejati baru dan menstabilkan dinding aorta. Prosedur ini sering lebih disukai karena risiko operasi yang lebih rendah dan waktu pemulihan yang lebih cepat, meskipun tidak selalu bisa diterapkan pada semua kasus.
Diseksi aorta abdominalis adalah keadaan darurat yang memerlukan respons cepat. Edukasi mengenai faktor risiko, terutama pengendalian hipertensi, adalah kunci utama untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat kondisi serius ini.