Tempe, bahan pangan hasil fermentasi kedelai yang kaya akan protein, adalah ikon kuliner Indonesia. Cara paling sederhana namun paling digemari untuk menikmatinya adalah dengan digoreng. Namun, ada perbedaan besar antara tempe goreng biasa yang lembek dan tempe goreng yang garing, gurih, serta tidak menyerap banyak minyak. Mencapai kesempurnaan ini memerlukan trik dan teknik yang tepat.
Banyak orang merasa frustrasi ketika tempe yang mereka goreng cepat melempem atau justru gosong di luar namun mentah di dalam. Kunci kenikmatan tempe goreng terletak pada tiga pilar utama: kualitas tempe, bumbu perendam, dan teknik penggorengan. Mari kita bedah langkah demi langkah agar Anda bisa menyajikan goreng tempe terenak di meja makan.
Kualitas bahan baku sangat menentukan hasil akhir. Jangan sembarangan memilih tempe di pasar atau supermarket.
Tempe yang hanya digoreng tanpa bumbu akan terasa hambar. Bumbu perendam harus sederhana namun kuat aromanya agar meresap sempurna.
Untuk sekitar 250 gram tempe, haluskan:
Teknik Perendaman: Setelah bumbu halus larut dalam sedikit air, celupkan atau lumuri potongan tempe hingga rata. Biarkan tempe terendam minimal 15 menit. Jika Anda punya waktu lebih, diamkan di kulkas selama 30-60 menit agar rasa bumbu benar-benar ‘masuk’ ke dalam serat tempe.
Inilah tahap penentu antara tempe yang lembut dan yang renyah tahan lama. Kesalahan umum adalah menggunakan api terlalu kecil atau minyak yang kurang panas.
Pastikan Anda menggunakan minyak yang cukup banyak, idealnya teknik deep fry (menggoreng terendam). Minyak harus dipanaskan hingga benar-benar panas. Cara menguji suhu yang tepat adalah dengan mencelupkan ujung sumpit kayu; jika muncul gelembung kecil di sekitar sumpit, suhu sudah ideal (sekitar 160°C - 175°C).
Meskipun harus terendam, jangan memasukkan terlalu banyak tempe sekaligus ke dalam wajan. Memasukkan terlalu banyak akan menurunkan suhu minyak drastis, menyebabkan tempe menyerap minyak berlebih dan menjadi lembek.
Setelah minyak panas, masukkan tempe. Biarkan tempe tergoreng tanpa diaduk selama 1-2 menit pertama. Ini penting agar lapisan luar terbentuk dan tidak hancur. Setelah mulai terlihat cokelat keemasan, baru balikkan tempe perlahan. Goreng hingga kedua sisi berwarna cokelat keemasan yang merata.
Jika Anda menginginkan kerenyahan layaknya tempe mendoan versi kering atau tempe krispi, tambahkan pelapis tipis sebelum digoreng:
Tempe yang baru diangkat dari wajan mengandung banyak minyak panas. Jangan langsung menumpuknya di atas piring biasa.
Angkat tempe menggunakan saringan kawat dan letakkan di atas rak kawat (cooling rack) yang diletakkan di atas piring. Ini memungkinkan udara bersirkulasi di bagian bawah tempe, mencegah uap air terperangkap, dan menjaga kerenyahannya lebih lama. Jika tidak ada rak, gunakan beberapa lapis tisu dapur tebal, namun pastikan untuk mengganti tisu jika sudah terlalu berminyak.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini—mulai dari pemilihan tempe, pembumbuan meresap, hingga teknik penggorengan pada suhu yang tepat dan penirisan yang benar—Anda akan menghasilkan goreng tempe yang selalu enak, gurih meresap, dan jauh dari kata lembek. Selamat mencoba menciptakan tempe goreng favorit Anda!