Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk kebutuhan akan pemeriksaan kesehatan yang cepat dan akurat. Tes antigen menjadi salah satu metode skrining yang paling umum digunakan karena kecepatan hasilnya yang relatif singkat dibandingkan tes PCR. Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan regulasi, fluktuasi pada harga antigen COVID-19 sering terjadi di berbagai fasilitas kesehatan.
Memahami rentang biaya adalah hal krusial, terutama bagi mereka yang sering melakukan perjalanan domestik atau memerlukan sertifikat kesehatan untuk bekerja. Harga tes antigen tidak ditentukan oleh satu standar nasional tunggal; melainkan dipengaruhi oleh lokasi geografis (kota besar vs. daerah), jenis layanan (mandiri di laboratorium vs. layanan di bandara/stasiun), serta merek alat tes yang digunakan.
Beberapa variabel utama menentukan berapa biaya yang harus Anda keluarkan saat melakukan tes antigen. Harga yang Anda temukan di klinik A bisa berbeda signifikan dengan klinik B karena beberapa faktor berikut:
Meskipun regulasi pemerintah telah melonggarkan penetapan harga maksimal, perkiraan umum menunjukkan bahwa harga antigen COVID-19 di Indonesia berada dalam rentang yang cukup bervariasi. Secara umum, Anda mungkin menemukan harga berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 150.000 untuk tes mandiri di laboratorium atau klinik. Harga ini seringkali lebih mahal jika dilakukan di lokasi yang sangat spesifik seperti bandara, pelabuhan, atau stasiun kereta api, di mana faktor kecepatan akses dan ketersediaan lokasi menjadi premium.
Saat mencari harga, sangat disarankan untuk membandingkan penawaran dari minimal tiga penyedia layanan kesehatan terdekat. Jangan hanya fokus pada harga termurah, tetapi pastikan laboratorium atau klinik tersebut memiliki izin resmi dan memberikan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. Keakuratan hasil adalah prioritas utama, meskipun kecepatan adalah keunggulan utama tes antigen.
Tes antigen bekerja dengan mendeteksi protein spesifik dari virus SARS-CoV-2. Metode ini paling efektif digunakan ketika seseorang menunjukkan gejala aktif COVID-19, atau sebagai skrining cepat dalam situasi di mana waktu sangat terbatas. Jika Anda baru saja melakukan kontak erat dengan penderita positif, melakukan tes antigen 1-3 hari setelah paparan seringkali memberikan hasil yang lebih reliabel dibandingkan jika dilakukan terlalu dini.
Penting untuk diingat bahwa hasil negatif pada tes antigen tidak sepenuhnya menjamin Anda bebas dari infeksi, terutama jika Anda mengalami gejala atau memiliki riwayat paparan yang kuat. Dalam kasus keraguan, konfirmasi dengan tes PCR mungkin masih diperlukan, meskipun biasanya ini memerlukan biaya yang lebih besar dari sekadar harga antigen COVID-19 yang standar.
Selalu perbarui informasi Anda mengenai persyaratan perjalanan atau kebijakan kesehatan setempat. Kebutuhan tes dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada status penularan di wilayah Anda. Dengan informasi yang memadai mengenai biaya dan prosedur, Anda dapat merencanakan kebutuhan tes kesehatan Anda dengan lebih efisien dan ekonomis.