Ayam Brahma dikenal sebagai rajanya ayam hias karena ukurannya yang monumental, bulunya yang lebat hingga ke kaki, serta posturnya yang agung. Memelihara indukan ayam Brahma, terutama yang berkualitas genetik baik, seringkali menjadi investasi bagi para penghobi maupun peternak yang ingin menghasilkan keturunan dengan standar yang tinggi. Namun, seiring dengan pesona dan ukurannya, harga indukan ayam Brahma cenderung berada di atas rata-rata ayam kampung biasa.
Faktor penentu utama dalam penetapan harga indukan ini sangat beragam, mulai dari kualitas fisik (conformation), warna bulu yang sesuai standar, riwayat keturunan, hingga status kesehatan dan usia indukan. Indukan yang siap kawin atau yang sudah terbukti menghasilkan anakan berkualitas unggul tentu memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan ayam muda yang belum teruji.
Harga indukan ayam Brahma tidaklah statis. Beberapa variabel kunci selalu diperhitungkan oleh penjual dan pembeli sebelum transaksi terjadi. Pemahaman terhadap faktor-faktor ini akan membantu Anda mendapatkan harga yang sepadan dengan kualitas yang ditawarkan.
Ayam Brahma sejati harus memiliki ciri khas yang jelas: kaki dan jari kaki yang tertutup bulu tebal, postur tinggi, dan kepala yang elegan. Indukan yang masuk kategori "show quality" (kualitas pameran) akan jauh lebih mahal daripada ayam "pet quality" (kualitas peliharaan biasa). Warna seperti Dark Brahma, Light Brahma, atau Buff Brahma juga bisa mempengaruhi karena popularitas warna tertentu di pasar.
Indukan yang dicari adalah ayam betina yang berada pada masa produktif terbaiknya (biasanya antara 8 bulan hingga 3 tahun) dan pejantan yang aktif. Indukan yang baru pertama kali bertelur mungkin dihargai lebih rendah daripada indukan yang sudah terbukti secara konsisten menghasilkan telur yang banyak atau menetas dengan persentase tinggi.
Bagi kolektor serius, memiliki indukan dengan silsilah (pedigree) yang tercatat dari peternakan ternama menjadi nilai tambah signifikan. Jika indukan berasal dari galur juara atau import, harganya bisa melonjak drastis.
Perlu ditekankan bahwa kisaran harga di bawah ini hanyalah estimasi dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung lokasi geografis, permintaan pasar, dan reputasi peternak. Kami menyajikan data rata-rata untuk memberikan gambaran awal bagi calon pembeli.
| Jenis Indukan | Kondisi | Estimasi Kisaran Harga (IDR) |
|---|---|---|
| Indukan Brahma Muda (Belum Bertelur) | Pet Quality | Rp 800.000 - Rp 1.500.000 |
| Indukan Betina Produktif | Good Quality | Rp 1.800.000 - Rp 3.500.000 |
| Pejantan Unggul (Trah Juara) | Show Quality | Rp 3.000.000 - Rp 7.000.000+ |
| Paket Indukan (1 Jantan, 2 Betina) | Teruji Baik | Mulai dari Rp 5.000.000 |
Membeli indukan Brahma adalah keputusan besar. Jangan terburu-buru hanya karena melihat harga yang murah. Selalu lakukan verifikasi langsung jika memungkinkan. Periksa keaktifan ayam, pastikan tidak ada cacat fisik yang signifikan (seperti telapak kaki tidak tertutup bulu sempurna), dan tanyakan riwayat kesehatannya.
Pastikan Anda juga memahami kebutuhan kandang. Ayam Brahma, terutama indukan yang berukuran besar, memerlukan ruang gerak yang lebih luas dibandingkan ayam petelur biasa. Kandang yang terlalu sempit dapat menyebabkan stres, yang berdampak negatif pada kesuburan dan produksi telur.
Memilih indukan yang sehat dan memiliki silsilah yang jelas adalah kunci keberhasilan dalam beternak ayam Brahma. Investasi pada indukan yang tepat akan meminimalkan risiko penyakit dan memaksimalkan potensi anakan yang akan Anda hasilkan. Harga memang menjadi pertimbangan utama, tetapi kualitas indukan adalah penentu jangka panjang kesuksesan Anda dalam hobi atau usaha peternakan ayam hias bergengsi ini.
Dengan populasi yang relatif tidak sebanyak ayam jenis lain, ketersediaan indukan Brahma berkualitas seringkali terbatas, yang turut mendorong fluktuasi harga di pasaran. Selalu bandingkan penawaran dari beberapa sumber terpercaya sebelum memutuskan untuk membawa pulang ‘raja’ unggas ini ke kandang Anda.