Inspektorat Jenderal Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, atau yang lebih dikenal sebagai ITJENAL TNI AL, memegang peranan krusial dalam menjaga integritas, akuntabilitas, dan kinerja organisasi Angkatan Laut Republik Indonesia. Sebagai unit pengawasan internal tertinggi di lingkungan TNI AL, tugas utamanya adalah memastikan bahwa setiap program, kegiatan, dan sumber daya dikelola secara efisien, efektif, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Struktur pengawasan internal ini dirancang untuk menjadi mata dan telinga pimpinan tertinggi TNI AL dalam hal kepatuhan dan kinerja. ITJENAL TNI AL tidak hanya berfokus pada audit keuangan semata, tetapi juga mencakup audit kinerja, audit tujuan tertentu, serta evaluasi terhadap proses manajemen risiko yang diterapkan di seluruh komando, satuan kerja, dan unit pelaksana teknis di bawah naungan Mabesal.
Fungsi pokok yang diemban oleh ITJENAL TNI AL meliputi beberapa aspek vital. Pertama, pelaksanaan audit atas pelaksanaan tugas di lingkungan TNI AL. Ini mencakup pemeriksaan terhadap aspek administrasi, keuangan, dan operasional. Hasil temuan audit ini menjadi masukan penting bagi Panglima TNI AL untuk mengambil langkah korektif jika ditemukan adanya indikasi penyimpangan atau inefisiensi.
Kedua, pengawasan melekat (wasmat) dan pengendalian internal. Dalam konteks modernisasi pertahanan, pengawasan harus dilakukan secara proaktif, bukan reaktif. Oleh karena itu, Inspektorat Jenderal bertanggung jawab untuk mengembangkan sistem pengendalian yang kuat sehingga potensi penyimpangan dapat dicegah sebelum terjadi. Hal ini sangat relevan dalam pengelolaan aset strategis dan modernisasi alutsista TNI AL.
Ketiga, adalah pembinaan profesi auditor di internal TNI AL. Kualitas pengawasan sangat bergantung pada kompetensi inspektur yang bertugas. ITJENAL TNI AL berperan dalam meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia di bidang inspektorat agar mampu menghadapi tantangan pengawasan di era digital dan tuntutan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
Anggaran pertahanan merupakan salah satu alokasi dana negara yang memerlukan pengawasan ketat. Sebagai garda terdepan dalam pengawasan eksternal di lingkungan internal, ITJENAL TNI AL memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan untuk kepentingan TNI AL, mulai dari gaji prajurit, perawatan kapal perang, hingga pengadaan logistik, dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan moral.
Upaya transparansi dan akuntabilitas yang dilakukan oleh ITJENAL TNI AL juga sejalan dengan semangat reformasi TNI. Melalui inspeksi rutin dan mendalam, diharapkan tercipta budaya sadar mutu dan integritas di seluruh jajaran, sehingga citra institusi Angkatan Laut di mata publik tetap terjaga sebagai institusi yang profesional dan terpercaya. Integritas adalah fondasi kekuatan maritim nasional, dan Inspektorat Jenderal adalah salah satu pilar utama yang menopang fondasi tersebut.
Di tengah dinamika geopolitik kawasan yang semakin kompleks, tuntutan terhadap kesiapan operasional TNI AL juga meningkat. ITJENAL TNI AL dituntut untuk dapat melakukan audit kinerja yang tidak hanya mengukur kepatuhan administratif, tetapi juga efektivitas kesiapan tempur satuan-satuan di lapangan. Pengawasan harus relevan dengan isu-isu strategis, termasuk kesiapan menghadapi ancaman siber dan pengamanan wilayah perairan yurisdiksi Indonesia.
Dengan demikian, keberadaan ITJENAL TNI AL bukan sekadar fungsi kepatuhan, melainkan mitra strategis pimpinan dalam mewujudkan Angkatan Laut yang disegani di kawasan dan mampu melaksanakan tugas matra laut secara optimal demi kedaulatan negara.