Jelaskan Antibodi Monoklonal

Antibodi Monoklonal

Ilustrasi sederhana struktur antibodi monoklonal yang menargetkan satu antigen spesifik.

Antibodi monoklonal (mAb) adalah salah satu inovasi paling signifikan dalam bioteknologi medis modern. Secara sederhana, antibodi monoklonal adalah protein yang diproduksi di laboratorium yang dirancang untuk meniru kemampuan sistem kekebalan alami tubuh untuk melawan patogen berbahaya, namun dengan spesifisitas yang jauh lebih tinggi.

Apa Itu Antibodi Monoklonal?

Antibodi alami (imunoglobulin) adalah protein berbentuk Y yang diproduksi oleh sel B dalam tubuh kita sebagai respons terhadap infeksi atau benda asing (antigen). Setiap antibodi alami yang diproduksi tubuh kita adalah bagian dari respons imun yang kompleks dan biasanya merupakan campuran dari banyak jenis antibodi yang berbeda yang mengenali berbagai bagian (epitop) dari antigen yang sama. Inilah yang disebut "poliklonal."

Sebaliknya, antibodi monoklonal berarti "berasal dari satu klon tunggal." Ini mengacu pada fakta bahwa semua molekul antibodi ini identik dan semuanya mengenali serta mengikat secara spesifik pada satu epitop tunggal pada satu antigen target. Karena keseragaman dan spesifisitasnya yang tinggi inilah yang membuat mAb menjadi alat terapeutik dan diagnostik yang sangat kuat.

Bagaimana Antibodi Monoklonal Dibuat?

Proses pembuatan mAb secara historis sangat bergantung pada teknologi hibridoma, meskipun kini banyak teknik rekombinan yang lebih modern telah digunakan. Inti dari prosesnya adalah mengisolasi dan mengkloning sel yang memproduksi antibodi yang diinginkan:

  1. Imunisasi: Hewan (biasanya tikus) diimunisasi dengan antigen target spesifik (misalnya, protein sel kanker). Sel B hewan tersebut kemudian mulai memproduksi antibodi terhadap antigen tersebut.
  2. Fusi Sel (Teknik Hibridoma Klasik): Sel B penghasil antibodi diambil dan digabungkan (difusikan) dengan sel mieloma (sel kanker yang dapat tumbuh tanpa batas) untuk menciptakan hibridoma.
  3. Kloning dan Seleksi: Hibridoma yang dihasilkan diuji untuk melihat mana yang memproduksi antibodi yang benar-benar spesifik terhadap target. Hanya sel yang menghasilkan antibodi yang diinginkan yang dipilih dan dikloning.
  4. Produksi Massal: Klon hibridoma tunggal ini kemudian dibudidayakan dalam bioreaktor skala besar untuk menghasilkan volume antibodi monoklonal yang sangat banyak dan identik.

Dalam metode modern, rekayasa genetika memungkinkan ilmuwan untuk merancang dan memproduksi antibodi yang seluruhnya manusia (humanized atau fully human) untuk mengurangi risiko penolakan oleh sistem imun pasien.

Mekanisme Kerja dan Aplikasi

Spesifisitas tinggi dari antibodi monoklonal memungkinkan mereka untuk digunakan dalam berbagai cara, terutama dalam pengobatan penyakit kompleks seperti kanker, penyakit autoimun, dan infeksi kronis.

1. Menargetkan Kanker

Dalam onkologi, mAb bekerja melalui beberapa mekanisme utama:

2. Pengobatan Penyakit Autoimun

Pada penyakit autoimun (seperti rheumatoid arthritis atau penyakit Crohn), sistem kekebalan menyerang jaringan tubuh sendiri. mAb dapat digunakan untuk menargetkan dan menetralkan molekul sinyal spesifik (seperti sitokin inflamasi, contohnya TNF-alfa) atau sel imun tertentu, sehingga menekan respons inflamasi yang merusak tanpa mematikan seluruh sistem kekebalan.

Kesimpulan

Antibodi monoklonal telah merevolusi bidang pengobatan karena kemampuannya untuk menargetkan patologi penyakit dengan presisi nanometer. Dari diagnosis penyakit hingga terapi kanker yang dipersonalisasi dan manajemen penyakit kronis, mAb mewakili puncak dari biologi molekuler terapan. Kemampuan untuk menciptakan "antibodi buatan" yang sempurna untuk setiap target spesifik terus mendorong batas-batas kedokteran presisi.

🏠 Homepage