Maulid Azab Sekumpul merujuk pada tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan secara besar-besaran di kawasan Sekumpul, Martapura, Kalimantan Selatan. Acara ini bukan sekadar perayaan biasa, melainkan sebuah manifestasi kecintaan dan penghormatan mendalam dari jemaah kepada Rasulullah SAW. Nama "Azab" yang melekat pada tradisi ini sering kali dikaitkan dengan figur sentral dalam sejarah keilmuan Islam di wilayah tersebut, meskipun inti kegiatannya tetap berpusat pada kecintaan kepada Nabi.
Setiap kali peringatan ini tiba, ribuan hingga jutaan umat muslim dari berbagai penjuru negeri berdatangan. Kehadiran jamaah yang begitu masif menjadi salah satu ciri khas utama dari Maulid Azab Sekumpul. Pengaturan logistik, keamanan, dan pelaksanaan acara membutuhkan koordinasi yang luar biasa, mencerminkan betapa pentingnya acara ini bagi masyarakat setempat dan para pengikut ajaran ulama besar yang menjadi panutan mereka.
Peringatan Maulid Nabi secara umum bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat keteladanan Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks Maulid Azab Sekumpul, semangat ini diperkuat melalui rangkaian kegiatan yang khidmat. Fokus utama acara adalah mendengarkan hikayat perjalanan hidup Nabi, siraman rohani, dan lantunan shalawat yang tak henti-hentinya.
Lebih dari sekadar ritual tahunan, acara ini berfungsi sebagai perekat sosial dan spiritual. Ketika ribuan orang berkumpul dalam satu barisan niat, tercipta nuansa ukhuwah Islamiyah yang kental. Para ulama dan penceramah yang hadir biasanya menyampaikan pesan-pesan moderasi, toleransi, serta pentingnya mengikuti sunnah Nabi sebagai solusi atas berbagai permasalahan kontemporer. Kehadiran jemaah dari latar belakang yang berbeda menjadi bukti bahwa pesan persaudaraan yang dibawa Rasulullah SAW masih relevan hingga kini.
Suasana saat Maulid Azab Sekumpul berlangsung sering digambarkan sebagai pemandangan yang sarat energi spiritual. Meskipun dihadiri oleh jamaah yang sangat banyak, seringkali terdapat ketertiban yang diatur oleh panitia lokal dan relawan. Puncak acara biasanya diisi dengan pembacaan rawi atau maulid barzanji secara berjamaah, di mana suara yang meninggi memuji Rasulullah SAW menggema di seluruh area acara.
Keunikan lain dari tradisi ini adalah kedekatan antara masyarakat tuan rumah dengan para tamu yang datang. Tradisi gotong royong sangat terlihat, di mana rumah-rumah penduduk setempat terbuka untuk menjadi tempat istirahat dan penyediaan konsumsi bagi para musafir. Hal ini menunjukkan semangat pelayanan (khidmah) yang tinggi, sejalan dengan nilai-nilai Islam yang diajarkan.
Dampak dari perhelatan akbar Maulid Azab Sekumpul melampaui dimensi keagamaan semata. Secara ekonomi, kedatangan jamaah memberikan dorongan signifikan bagi roda perekonomian lokal, mulai dari pedagang kecil hingga penyedia jasa transportasi. Secara budaya, acara ini melestarikan tradisi lisan dalam penyampaian sejarah Islam serta memperkuat identitas keislaman masyarakat Banjar dan sekitarnya.
Peringatan ini adalah pengingat bahwa kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW harus termanifestasi dalam bentuk nyata, yaitu dengan meneladani akhlak mulianya. Maulid Azab Sekumpul, dengan skala dan intensitasnya, menjadi representasi kuat bagaimana warisan spiritual dapat dihidupkan kembali secara kolektif, menciptakan gelombang energi positif yang diharapkan berlanjut sepanjang tahun setelah acara usai. Ini adalah perayaan yang meneguhkan kembali komitmen spiritual umat di tengah hiruk pikuk kehidupan modern.