Optimalisasi Pakan Ayam Kampung Pedaging

Pentingnya Nutrisi Tepat untuk Ayam Kampung Pedaging

Ayam kampung pedaging memiliki potensi pertumbuhan yang sangat baik asalkan didukung oleh manajemen pakan yang tepat. Berbeda dengan ayam ras broiler yang cepat panen, ayam kampung membutuhkan waktu lebih lama, sehingga efisiensi biaya pakan menjadi kunci utama keuntungan peternak. Kesalahan dalam formulasi atau pemberian pakan dapat menyebabkan pertumbuhan lambat, morbiditas tinggi, dan tentu saja, kerugian finansial.

Memahami kebutuhan nutrisi ayam kampung pada setiap fase kehidupan adalah langkah fundamental. Pakan harus menyediakan energi, protein, vitamin, dan mineral yang seimbang. Protein sangat krusial untuk pembentukan otot dan bobot badan, sementara energi didapat dari karbohidrat dan lemak yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari dan pemeliharaan suhu tubuh.

Energi Protein Vit/Min

Ilustrasi Komponen Utama Pakan Ayam Kampung

Fase Kebutuhan Pakan Ayam Kampung Pedaging

Pembagian pakan berdasarkan fase sangat penting untuk memaksimalkan FCR (Feed Conversion Ratio).

1. Fase Starter (0 – 4 Minggu)

Fase ini adalah masa kritis. Anak ayam membutuhkan konsentrat dengan kandungan protein tinggi, idealnya antara 20% hingga 23%. Energi harus cukup untuk mendukung perkembangan organ vital dan pertumbuhan bulu. Kualitas pakan pada fase ini akan menentukan potensi genetik ayam.

2. Fase Grower (5 – 8 Minggu)

Pada fase ini, kebutuhan protein mulai diturunkan perlahan, sekitar 18% hingga 20%. Fokusnya adalah membangun kerangka dan massa otot. Di sinilah peternak sering mulai memperkenalkan bahan pakan lokal atau substitusi untuk menekan biaya, asalkan nutrisi tetap terpenuhi.

3. Fase Finisher (9 Minggu Hingga Panen)

Kebutuhan protein kembali diturunkan menjadi sekitar 15% hingga 17%. Pada fase akhir ini, energi perlu ditingkatkan sedikit untuk mendorong penimbunan lemak yang baik (khususnya jika pasar menginginkan ayam dengan sedikit lemak) dan memaksimalkan bobot akhir. Penggunaan pakan komersil pada fase ini sering digantikan dengan campuran bahan baku lokal seperti dedak padi, konsentrat petelur (untuk protein lebih rendah), jagung giling, dan hijauan.

Strategi Pemberian Pakan Lokal dan Substitusi

Biaya pakan menyumbang hingga 60-70% dari total biaya produksi. Oleh karena itu, memanfaatkan potensi pakan lokal adalah strategi yang wajib diterapkan pada peternakan ayam kampung pedaging skala semi-intensif atau intensif.

Bahan pakan lokal yang populer meliputi:

Formulasi pakan mandiri harus dilakukan dengan perhitungan yang cermat menggunakan alat ukur nutrisi sederhana atau berkonsultasi dengan ahli nutrisi ternak. Tujuannya bukan hanya murah, tetapi memastikan bahwa meskipun menggunakan bahan lokal, protein kasar (PK) dan energi metabolisme tetap mencapai target yang dibutuhkan ayam kampung pedaging untuk tumbuh optimal.

Manajemen Pemberian Pakan yang Efektif

Selain jenis pakan, cara pemberian juga mempengaruhi efisiensi. Pastikan tempat pakan selalu bersih dan tidak lembab, karena pakan yang berjamur dapat menyebabkan aflatoksin yang sangat berbahaya bagi ayam. Berikan pakan secara rutin sesuai jadwal, terutama saat fase starter. Penggunaan sistem umbaran parsial memungkinkan ayam mencari pakan tambahan berupa serangga dan hijauan, yang secara alami meningkatkan variasi nutrisi dan mengurangi beban pakan pabrikan.

Monitoring laju pertambahan berat badan (LPB) harian dan FCR sangat penting. Jika FCR tidak membaik seiring waktu, evaluasi kembali komposisi pakan Anda. Pakan ayam kampung pedaging yang sukses adalah keseimbangan antara nutrisi tinggi di awal dan efisiensi biaya di akhir masa panen.

🏠 Homepage