Mencari Solusi Terbaik: Pengganti Sekam untuk Ayam Broiler
Peternakan ayam broiler memerlukan perhatian serius terhadap manajemen kandang, terutama mengenai alas kandang (litter). Secara tradisional, sekam padi adalah pilihan utama karena ketersediaannya yang melimpah dan sifatnya yang mudah menyerap kelembaban. Namun, seiring dengan tantangan ketersediaan, harga, serta isu sanitasi, banyak peternak kini mencari **pengganti sekam untuk ayam broiler** yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Mengapa Perlu Mencari Alternatif Sekam?
Meskipun sekam padi sangat populer, ada beberapa kekurangan yang mendorong inovasi dalam penggunaan alas kandang. Permintaan yang fluktuatif, potensi kontaminasi jamur, serta kesulitan dalam pengadaan dalam jumlah besar bisa menjadi hambatan. Selain itu, manajemen sekam bekas yang harus dibuang atau dikelola menjadi kompos juga memerlukan upaya ekstra.
Tujuan utama penggunaan alas kandang adalah menjaga lingkungan kandang tetap kering, mengurangi amonia, serta memberikan kenyamanan termal bagi ayam. Alas kandang yang basah adalah sarang penyakit pernapasan dan infeksi kaki (bumblefoot). Oleh karena itu, pengganti sekam harus mampu memenuhi fungsi dasar ini dengan baik.
Opsi Pengganti Sekam yang Populer
Beberapa material telah teruji dan mulai diadopsi sebagai alternatif sekam padi. Pemilihan material ini sangat bergantung pada ketersediaan lokal dan pertimbangan biaya:
Serbuk Gergaji Kayu (Wood Shavings): Ini adalah salah satu pengganti paling umum. Serbuk gergaji, terutama dari kayu yang tidak beracun (hindari kayu pinus yang baru diolah karena kandungan minyaknya tinggi), memiliki daya serap yang sangat baik. Keuntungannya adalah teksturnya yang lebih halus, namun perlu dipastikan serbuk gergaji kering dan bebas dari residu kimia.
Abu Sekam Bakar (Rice Husk Ash): Jika sekam padi sulit didapat, abu sekam yang dihasilkan dari pembakaran sekam bisa menjadi opsi, meskipun penggunaannya harus hati-hati. Abu sekam memiliki sifat alkalin yang membantu menetralkan pH kotoran, namun jika terlalu banyak dapat menyebabkan iritasi pada kaki ayam.
Ampas Tebu (Bagasse): Produk sampingan dari industri gula ini memiliki daya serap yang baik dan tekstur yang relatif lembut. Ampas tebu mudah didapatkan di wilayah penghasil tebu. Namun, ampas tebu cenderung lebih cepat memadat jika terkena kelembaban berlebih, sehingga memerlukan pembalikan (turning) yang lebih sering.
Sekam Jerami (Straw): Jerami padi atau jenis jerami lainnya dapat dicacah menjadi potongan yang lebih kecil. Jerami memiliki daya serap yang lumayan, namun seringkali lebih mahal dan lebih sulit diolah dibandingkan sekam utuh.
Kertas Daur Ulang (Shredded Paper): Koran atau kertas karton yang dicacah halus bisa digunakan, terutama untuk DOC (Day Old Chick) karena kelembutannya. Namun, kertas cenderung mudah basah dan membutuhkan penggantian yang lebih sering dibandingkan sekam.
Pertimbangan Kritis dalam Memilih Alternatif
Memilih pengganti sekam bukan sekadar mengganti material, tetapi juga mengelola dampak operasional dan kesehatan unggas. Ada tiga faktor utama yang harus diperhatikan:
Daya Serap (Absorption Rate): Material harus mampu menyerap urin ayam dengan cepat untuk menjaga permukaan tetap kering. Material dengan daya serap rendah akan menyebabkan kandang cepat becek dan lembap.
Tekstur dan Kenyamanan: Alas kandang tidak boleh terlalu kasar atau tajam yang dapat melukai kaki ayam broiler yang sensitif. Tekstur yang ideal memberikan bantalan yang cukup saat ayam berdiri atau beristirahat.
Ketersediaan dan Biaya: Faktor ekonomi sangat penting. Jika biaya pengganti sekam jauh lebih mahal atau sulit didapatkan secara konsisten, maka keberlanjutan operasional peternakan bisa terancam. Cari sumber lokal yang terpercaya.
Pengganti sekam untuk ayam broiler harus melalui uji coba di peternakan Anda untuk melihat performa riilnya dalam manajemen kelembaban dan dampaknya terhadap indeks performa ayam (FCR dan mortalitas). Inovasi dalam alas kandang adalah kunci menuju efisiensi dan kesejahteraan hewan dalam budidaya broiler modern.