Ilustrasi kandang ayam buras sederhana.
Beternak ayam buras, atau yang sering disebut ayam kampung unggul (AKU), menawarkan potensi keuntungan yang menjanjikan. Ayam buras memiliki keunggulan dibandingkan ayam ras, terutama dalam hal ketahanan penyakit dan kualitas daging yang lebih disukai pasar tradisional. Namun, kesuksesan dalam beternak ayam buras memerlukan pemahaman mendalam mengenai manajemen pemeliharaan yang tepat. Artikel ini akan mengulas langkah-langkah praktis cara beternak ayam buras dari nol.
Fondasi utama keberhasilan ternak adalah kualitas bibit. Meskipun ayam buras dikenal tangguh, memilih anak ayam umur sehari (DOC) dari penetasan yang terpercaya sangat krusial. Pastikan DOC berasal dari indukan yang sehat dan telah divaksinasi. Ayam buras yang ideal biasanya memiliki pertumbuhan yang relatif cepat namun tetap mempertahankan karakteristik ayam kampung.
Saat membeli DOC, perhatikan ciri-ciri berikut:
Investasi pada bibit berkualitas akan meminimalkan angka kematian dan mempercepat pencapaian bobot panen.
Kandang memegang peranan vital dalam menjaga kesehatan ternak. Ayam buras membutuhkan lingkungan yang nyaman, tidak terlalu lembab, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Dalam cara beternak ayam buras, dikenal dua sistem utama: sistem umbaran (di mana ayam berkeliaran di area terbuka) dan sistem semi-intensif (menggunakan kandang panggung atau postal untuk periode tertentu).
Untuk DOC, fase brooding (pemanasan awal) sangat penting. DOC memerlukan suhu stabil sekitar 30-34 derajat Celsius pada minggu pertama, yang biasanya disediakan menggunakan pemanas (brooder). Kandang harus dialasi sekam padi yang tebal agar tetap kering dan hangat. Pastikan kepadatan kandang tidak berlebihan. Untuk ayam pedaging, kepadatan ideal biasanya 8-10 ekor per meter persegi pada masa akhir pemeliharaan.
Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam beternak. Ayam buras memiliki metabolisme yang sedikit berbeda dari ayam ras komersial. Mereka cenderung lebih aktif mencari makan sendiri jika diberi akses umbaran.
Pada fase ini, berikan pakan komersial jenis crumble atau mash dengan kandungan protein tinggi (sekitar 20-22%). Pastikan air minum selalu tersedia dan bersih. Penggunaan vitamin dan elektrolit pada air minum sangat dianjurkan untuk mengurangi stres pasca-DOC.
Setelah minggu keempat, protein pakan bisa diturunkan secara bertahap (sekitar 16-18%). Jika Anda menerapkan sistem semi-intensif, Anda bisa mulai memberikan tambahan hijauan seperti daun ubi jalar atau azolla untuk menekan biaya pakan sekaligus meningkatkan kualitas daging ayam buras.
Salah satu keunggulan ayam buras adalah ketahanannya yang lebih baik. Namun, bukan berarti mereka kebal penyakit. Vaksinasi adalah kunci utama. Program vaksinasi standar, seperti ND (Newcastle Disease), harus diikuti dengan disiplin sesuai jadwal yang ditetapkan.
Lakukan sanitasi rutin pada kandang, terutama pembersihan tempat pakan dan minum. Segera isolasi ayam yang menunjukkan gejala sakit seperti lesu, nafsu makan menurun drastis, atau diare. Penanganan penyakit yang cepat sangat mempengaruhi tingkat mortalitas keseluruhan.
Strategi pemasaran harus disiapkan sejak awal. Ayam buras umumnya memiliki siklus panen yang lebih panjang (sekitar 3-4 bulan untuk pedaging) dibandingkan ayam broiler. Keunggulan utama ayam buras adalah harga jual yang lebih tinggi di pasar tradisional karena dianggap lebih alami dan berkualitas.
Identifikasi pasar Anda: apakah Anda akan menjualnya hidup ke pengepul, memproses sendiri menjadi ayam potong, atau menargetkan restoran lokal yang mencari produk ayam kampung asli? Kemitraan dengan pengepul lokal yang menghargai kualitas ayam kampung unggul bisa menjadi jalur distribusi yang stabil.
Cara beternak ayam buras yang efektif adalah perpaduan antara penggunaan bibit baik, manajemen kandang yang higienis, dan nutrisi yang tepat. Dengan kesabaran dan konsistensi dalam menerapkan prinsip-prinsip dasar peternakan, ayam buras dapat menjadi sumber pendapatan yang sangat menguntungkan.