Penyakit Apendisitis Akut: Ancaman Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi sederhana usus buntu yang meradang Nyeri Area Perut Kanan Bawah

Penyakit apendisitis akut, atau yang lebih umum dikenal sebagai radang usus buntu, adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika apendiks—sebuah kantung kecil yang terhubung ke usus besar—mengalami inflamasi dan infeksi. Meskipun ukurannya kecil, apendiks dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat, menjadikannya salah satu penyebab nyeri perut akut yang paling umum memerlukan intervensi bedah.

Apa Itu Apendisitis?

Apendiks adalah organ kecil yang panjangnya bervariasi, terletak di kuadran kanan bawah perut, dekat pertemuan usus halus dan usus besar. Ketika saluran yang menghubungkan apendiks ke usus besar tersumbat—umumnya oleh feses yang mengeras (fecalith), pembesaran jaringan limfoid karena infeksi virus, atau parasit—bakteri yang normal ada di usus akan berkembang biak. Peningkatan bakteri ini menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan penumpukan nanah. Jika tidak diatasi, dinding apendiks yang meradang dapat pecah (perforasi), menyebabkan infeksi yang menyebar ke seluruh rongga perut (peritonitis), sebuah kondisi yang mengancam jiwa.

Penyebab Utama Sumbatan

Pada dasarnya, apendisitis akut terjadi karena sumbatan pada lumen (saluran) apendiks. Beberapa faktor risiko dan penyebab sumbatan yang sering dilaporkan meliputi:

Gejala Khas Apendisitis Akut

Mengenali gejala apendisitis sangat krusial karena penundaan diagnosis dapat berujung pada komplikasi fatal. Gejala biasanya berkembang cepat, seringkali dalam waktu 24 hingga 72 jam.

Gejala klasik yang sering muncul adalah nyeri perut yang berpindah lokasi. Awalnya, nyeri mungkin terasa samar dan tumpul di sekitar pusar (periumbilikal). Seiring berjalannya waktu (beberapa jam), peradangan semakin intensif, menyebabkan nyeri berpindah dan menetap di kuadran kanan bawah perut (Titik McBurney). Nyeri ini biasanya memburuk saat bergerak, batuk, atau saat area tersebut ditekan.

Selain nyeri, gejala lain yang menyertai meliputi:

Penting untuk dicatat bahwa presentasi gejala bisa bervariasi, terutama pada populasi tertentu seperti anak kecil, lansia, atau wanita hamil, di mana nyeri mungkin tidak terlokalisasi secara tipikal.

Diagnosis dan Penanganan

Diagnosis apendisitis akut melibatkan evaluasi fisik (termasuk pemeriksaan tanda-tanda iritasi peritoneal), tes darah untuk melihat peningkatan sel darah putih (leukositosis), dan pemeriksaan pencitraan seperti ultrasonografi (USG) atau CT scan.

Penanganan standar untuk apendisitis akut adalah operasi pengangkatan apendiks, atau apendektomi. Prosedur ini dapat dilakukan secara terbuka (insisi besar) atau laparoskopi (sayatan kecil menggunakan kamera). Apendektomi laparoskopi kini lebih disukai karena pemulihan yang lebih cepat dan bekas luka yang minimal. Antibiotik biasanya diberikan sebelum dan sesudah operasi untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Jika apendiks sudah pecah, prosedur mungkin lebih kompleks dan memerlukan pembersihan rongga perut yang lebih intensif.

Segera mencari pertolongan medis adalah tindakan terbaik jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami nyeri perut hebat yang progresif, terutama yang disertai gejala penyerta seperti demam dan mual. Jangan pernah mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena dapat menutupi gejala penting yang dibutuhkan untuk diagnosis dini.

🏠 Homepage