Memahami Penyebab Anyang-Anyangan yang Berkepanjangan pada Wanita

Anyang-anyangan, atau sering disebut disuria, adalah kondisi medis yang ditandai dengan rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, disertai keinginan untuk sering berkemih meskipun volume urine yang keluar sedikit. Meskipun kondisi ini seringkali bersifat sementara dan disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK) biasa, bagi sebagian wanita, gejala ini bisa berlangsung kronis atau berulang (berkepanjangan). Kondisi kronis ini tentu sangat mengganggu kualitas hidup dan memerlukan perhatian medis lebih lanjut.

Penyebab Umum ISK yang Menjadi Kronis

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah penyebab paling umum dari anyang-anyangan. Pada wanita, anatomi uretra yang pendek memudahkan bakteri (terutama E. coli) naik ke kandung kemih. Jika ISK tidak diobati tuntas atau terjadi berulang, gejalanya bisa menjadi kronis. Faktor-faktor yang memicu kekambuhan meliputi:

Kandung Kemih Teriritasi

Ilustrasi: Iritasi pada saluran kemih dapat menyebabkan anyang-anyangan berkepanjangan.

Kondisi Medis Non-Infeksi yang Menyebabkan Nyeri

Jika tes urine secara rutin menunjukkan hasil negatif untuk bakteri, penyebab anyang-anyangan yang berkepanjangan mungkin berasal dari kondisi non-infeksius yang memengaruhi kandung kemih atau area panggul. Ini seringkali lebih sulit didiagnosis.

1. Sistitis Interstisial (Interstitial Cystitis/IC)

IC adalah kondisi kronis yang menyebabkan tekanan dan nyeri pada kandung kemih, yang bisa berlangsung lama. Gejala utamanya adalah rasa sakit yang meningkat seiring kandung kemih terisi dan mereda sementara setelah buang air kecil. Mekanisme pasti IC belum sepenuhnya dipahami, tetapi diduga melibatkan kerusakan pada lapisan pelindung kandung kemih.

2. Sindrom Nyeri Panggul Kronis (Chronic Pelvic Pain Syndrome/CPPS)

CPPS melibatkan nyeri kronis di area panggul selama lebih dari enam bulan. Pada wanita, nyeri ini sering kali tumpang tindih dengan gejala ISK, termasuk dorongan untuk berkemih atau anyang-anyangan. Ketegangan otot dasar panggul yang kronis sering menjadi kontributor utama CPPS.

3. Vaginitis dan Uretritis Non-Spesifik

Peradangan pada vagina (vaginitis) atau uretra (uretritis) yang disebabkan oleh iritan kimia (seperti sabun atau deterjen) atau mikroorganisme non-bakteri (seperti jamur atau virus) juga dapat meniru gejala ISK. Gejala berkepanjangan muncul karena sumber iritasi terus-menerus ada.

Perubahan Hormonal Sebagai Faktor Risiko

Perubahan kadar estrogen sangat memengaruhi kesehatan saluran kemih dan vagina pada wanita. Salah satu periode paling rentan adalah saat memasuki masa menopause.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Spesialis?

Jika gejala anyang-anyangan berlangsung lebih dari satu minggu meskipun sudah menjalani pengobatan ISK, atau jika gejala kambuh lebih dari dua kali dalam enam bulan, sangat penting untuk mencari evaluasi lebih lanjut. Dokter mungkin akan merekomendasikan tes spesifik seperti urografi, sistoskopi, atau tes fungsi kandung kemih untuk menyingkirkan penyebab struktural atau neurologis yang lebih kompleks. Mengidentifikasi akar masalah, baik itu infeksi yang persisten, peradangan kronis, atau perubahan hormonal, adalah kunci untuk mendapatkan penanganan yang efektif dan mengakhiri siklus ketidaknyamanan ini.

🏠 Homepage