Anyang-anyangan, atau dalam istilah medis disebut disuria, adalah kondisi yang sangat mengganggu di mana seseorang merasakan sensasi terbakar, nyeri, atau tidak nyaman saat buang air kecil. Meskipun sering dianggap sepele, kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan seringkali menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. Memahami apa yang menyebabkan rasa tidak nyaman ini adalah langkah pertama untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ilustrasi visualisasi iritasi pada saluran kemih.
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Penyebab paling umum dari anyang-anyangan adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK). ISK terjadi ketika bakteri, paling sering bakteri *Escherichia coli* (E. coli) dari usus besar, masuk ke saluran kemih melalui uretra dan mulai berkembang biak di kandung kemih. Bakteri ini menyebabkan peradangan dan iritasi pada lapisan kandung kemih dan uretra, yang kemudian menimbulkan rasa nyeri dan sensasi terbakar saat urine keluar.
Gejala ISK biasanya meliputi:
- Kebutuhan mendesak dan sering untuk buang air kecil.
- Urine keruh atau berbau menyengat.
- Nyeri di perut bagian bawah atau panggul.
- Demam ringan atau menggigil (jika infeksi menyebar ke ginjal).
Kurang Minum dan Dehidrasi
Ketika Anda tidak mengonsumsi cukup cairan, urine menjadi lebih pekat. Urine yang pekat memiliki konsentrasi zat-zat sisa yang lebih tinggi, membuatnya lebih asam dan lebih mengiritasi dinding kandung kemih dan uretra saat dikeluarkan. Jika Anda mengalami dehidrasi ringan, sensasi terbakar saat buang air kecil bisa muncul tanpa adanya infeksi bakteri.
Meningkatkan asupan air putih adalah cara paling sederhana untuk membantu "membilas" bakteri dari sistem kemih dan mengurangi konsentrasi iritan dalam urine.
Iritasi Akibat Zat Kimia atau Produk Tertentu
Beberapa orang sangat sensitif terhadap bahan kimia tertentu yang bersentuhan langsung dengan area genital atau uretra. Produk-produk yang dapat memicu iritasi antara lain:
- Sabun mandi beraroma kuat atau sabun yang mengandung deterjen keras.
- Produk kebersihan wanita (feminine wash) dengan pH yang tidak seimbang.
- Pewangi pada deterjen pakaian dalam.
- Penggunaan kondom atau pelumas tertentu.
Iritasi dari zat-zat ini dapat menyebabkan peradangan pada uretra (uretritis) yang menimbulkan gejala serupa dengan ISK.
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Pada pria maupun wanita, beberapa Infeksi Menular Seksual (IMS) dapat menyebabkan peradangan hebat pada uretra. Contohnya termasuk klamidia dan gonore. IMS biasanya disertai dengan gejala lain seperti keluarnya cairan abnormal dari uretra (keputihan atau nanah) dan rasa gatal.
Kondisi Medis Lainnya
Meskipun ISK dan dehidrasi adalah penyebab utama, anyang-anyangan juga bisa berhubungan dengan kondisi medis yang lebih serius, terutama jika gejalanya menetap:
- Batu Ginjal atau Batu Kandung Kemih: Ketika batu melewati saluran kemih, ia dapat menggores atau menyebabkan penyumbatan parsial, menimbulkan nyeri hebat dan sensasi terbakar.
- Vaginitis atau Uretritis Non-Infeksius pada Wanita: Perubahan flora vagina atau peradangan pada vagina dapat menyebabkan iritasi eksternal yang dirasakan saat berkemih.
- Prostatitis pada Pria: Pembengkakan atau peradangan pada kelenjar prostat dapat menekan uretra dan menyebabkan nyeri saat buang air kecil.
- Penyakit Tertentu: Dalam kasus yang jarang terjadi, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan glukosa dalam urine meningkat, yang berpotensi mengiritasi saluran kemih.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Jika gejala anyang-anyangan Anda ringan dan hilang setelah minum lebih banyak air, kemungkinan besar itu hanyalah iritasi sementara. Namun, Anda harus segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika mengalami salah satu dari tanda bahaya berikut:
- Nyeri yang sangat hebat dan tidak tertahankan.
- Urine berwarna merah muda, cokelat, atau mengandung darah nyata.
- Demam tinggi dan menggigil.
- Nyeri punggung bagian bawah (pinggang).
- Gejala tidak membaik setelah 24-48 jam pengobatan mandiri (peningkatan cairan).
Penanganan yang tepat sangat bergantung pada penyebabnya; ISK memerlukan antibiotik, sementara iritasi memerlukan identifikasi pemicu produk yang digunakan.