Memahami Umur Ayam Petelur Agar Mulai Bertelur Optimal

Salah satu pertanyaan paling umum bagi peternak, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, adalah: "Pada umur berapa ayam petelur mulai bisa menghasilkan telur?" Jawabannya tidak sesederhana satu angka pasti, karena sangat bergantung pada jenis ayam, manajemen pakan, lingkungan, serta genetikanya. Namun, memahami fase pertumbuhan ini sangat krusial untuk mencapai produksi yang maksimal.

Fase Kritis Menuju Masa Produksi

Secara umum, ayam petelur komersial (seperti Lohmann Brown, Isa Brown, atau Hy-Line) dikembangbiakkan untuk mencapai kematangan seksual dan mulai bertelur pada usia yang relatif muda. Kesiapan seekor ayam untuk bertelur melibatkan beberapa tahapan perkembangan biologis yang harus dipenuhi.

1. Masa Starter dan Grower (Minggu 1 sampai 16)

Pada fase ini, fokus utama manajemen adalah membangun kerangka tubuh, organ, dan cadangan energi yang kuat. Ayam membutuhkan nutrisi berkualitas tinggi dengan keseimbangan protein yang tepat untuk pertumbuhan optimal. Jika ayam kurang gizi pada fase ini, meskipun usianya sudah mencukupi, kemampuan bertelurnya akan terhambat secara signifikan. Berat badan ideal pada usia 16 minggu adalah indikator penting kesiapan mereka.

2. Masa Pra-Layer (Masa Transisi)

Periode transisi ini biasanya terjadi antara minggu ke-16 hingga minggu ke-18. Pada usia ini, sistem reproduksi mulai berkembang pesat. Hormon-hormon yang merangsang pembentukan folikel telur mulai aktif diproduksi oleh kelenjar pituitari.

Umur Ideal Ayam Petelur Mulai Bertelur

Kebanyakan galur ayam petelur modern dirancang untuk mencapai produksi telur pertama (peak of lay) sekitar usia 18 hingga 22 minggu (4,5 hingga 5,5 bulan).

Penting untuk diperhatikan bahwa ayam yang bertelur terlalu cepat (di bawah 17 minggu) sering kali memiliki ukuran telur yang kecil dan rentan mengalami masalah saat puncak produksi.

Ilustrasi Ayam Petelur Siap Bertelur Gambar skematis seekor ayam betina dengan siluet telur di bawahnya, melambangkan kesiapan bertelur.

Faktor yang Mempengaruhi Kematangan Umur Bertelur

Jika ayam Anda melewati usia 22 minggu tetapi belum menunjukkan tanda-tanda bertelur, ada beberapa variabel manajemen yang perlu dievaluasi:

1. Nutrisi Pakan

Pemberian pakan pra-layer harus mengandung kalsium, fosfor, dan terutama energi yang cukup. Kekurangan energi dapat menunda pematangan ovarium. Pastikan program pemberian pakan (feed restriction atau ad-libitum) sesuai dengan standar galur yang Anda pelihara.

2. Intensitas Cahaya (Fotoperiode)

Cahaya adalah pemicu hormonal utama. Ayam membutuhkan durasi penyinaran yang meningkat secara bertahap selama fase grower. Penting: Jangan pernah memberikan cahaya lebih banyak di fase grower daripada yang dibutuhkan di fase layer. Peningkatan cahaya yang terlalu dini dapat memicu ayam bertelur sebelum waktunya dengan ukuran telur kecil dan mengganggu siklus produksi.

3. Kesehatan dan Biosekuriti

Penyakit seperti Marek, Newcastle Disease (ND), atau Infectious Bronchitis (IB) yang menyerang pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi, menunda atau bahkan menghentikan kemampuan bertelur meskipun usianya sudah matang.

4. Stres Lingkungan

Kandang yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu bising, atau kepadatan yang berlebihan menciptakan stres kronis. Stres dapat meningkatkan hormon kortikosteron yang menekan hormon reproduksi, sehingga ayam menunda produksi telur hingga kondisi lingkungan membaik.

Kesimpulan

Secara ringkas, umur ayam petelur bisa bertelur dimulai umumnya pada usia 18 hingga 22 minggu. Keberhasilan mencapai usia bertelur tepat waktu sangat bergantung pada manajemen yang konsisten, dimulai dari pemilihan bibit DOC (Day Old Chick) yang berkualitas, nutrisi yang tepat selama fase grower, hingga pengendalian faktor lingkungan seperti suhu dan cahaya. Peternak yang sukses adalah yang cermat mencatat berat badan harian dan memastikan tidak ada gangguan serius selama masa pembentukan diri ayam sebelum memasuki periode produksi emasnya.

🏠 Homepage