Perbedaan Fundamental Antara Arhanud dan Armed di TNI Angkatan Darat

Simbolisasi Artileri Medan (Armed) dan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Dua ikon yang bersebelahan: satu melambangkan meriam (Armed) dan satu lagi melambangkan peluncur rudal (Arhanud). ARMED ARHANUD

Dalam struktur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), terdapat kecabangan-kecabangan yang memiliki peran vital namun seringkali disamakan atau dikelirukan oleh masyarakat awam: Artileri Medan (Armed) dan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud).

Meskipun keduanya sama-sama berada di bawah payung "Artileri" dan berfungsi memberikan tembakan pendukung, perbedaan inti terletak pada target utama yang mereka hadapi dan jenis persenjataan yang mereka operasikan. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk mengapresiasi fungsi strategis masing-masing satuan dalam medan perang modern.

Artileri Medan (Armed): Penyerangan Jarak Jauh Darat

Artileri Medan (Armed) adalah unsur bantuan tembakan utama yang tugas pokoknya adalah menghancurkan sasaran darat musuh yang berada di balik garis depan kawan. Satuan Armed fokus pada operasi ofensif dan defensif yang melibatkan target-target di permukaan bumi.

Jenis senjata yang digunakan oleh Armed didominasi oleh sistem artileri konvensional yang melontarkan proyektil berbasis kinetik atau bahan peledak tinggi (High Explosive - HE). Ini termasuk howitzer (seperti M101, KH 178, atau KH 179) dan meriam lapangan lainnya. Kapasitas tembakan Armed sangat tinggi, mampu memberikan bombardir masif untuk mendukung pergerakan pasukan infanteri atau menghancurkan benteng pertahanan musuh.

Peran Armed adalah memberikan tembakan tidak langsung (indirect fire), yang berarti senjata ditembakkan dari lokasi aman yang tidak terlihat langsung oleh sasaran, mengandalkan koordinat dan perhitungan balistik yang akurat. Mereka adalah mata dan tangan panjang dari komando darat.

Artileri Pertahanan Udara (Arhanud): Perisai di Angkasa

Sebaliknya, Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) memiliki misi yang sangat spesifik: melindungi aset vital darat, pasukan, dan wilayah dari ancaman udara musuh. Ancaman ini bisa berupa pesawat tempur, helikopter serang, maupun Unmanned Aerial Vehicles (UAV) atau drone.

Fokus Arhanud adalah kecepatan reaksi dan presisi tinggi untuk mencegat target yang bergerak cepat di ketinggian. Oleh karena itu, persenjataan Arhanud cenderung berorientasi pada sistem senjata yang lebih modern dan terintegrasi, yaitu Rudal Pertahanan Udara (rudal permukaan ke udara/Surface-to-Air Missile/SAM) dan meriam penangkis udara (anti-aircraft gun) otomatis.

Meskipun ada beberapa sistem meriam otomatis yang digunakan Arhanud, penggunaan rudal menjadi ciri khas utama mereka. Sistem seperti Rudal Starstreak atau sejenisnya dirancang untuk memberikan intersepsi yang mematikan pada target udara dalam waktu singkat.

Tabel Komparasi Utama

Aspek Artileri Medan (Armed) Artileri Pertahanan Udara (Arhanud)
Fungsi Utama Menghancurkan sasaran darat musuh di garis depan atau belakang garis depan. Melindungi aset darat dari ancaman serangan udara.
Target Utama Unit darat (tank, bunker, konsentrasi pasukan). Pesawat, helikopter, dan drone musuh.
Jenis Persenjataan Dominan Howitzer dan meriam lapangan (menembakkan proyektil). Sistem Rudal (SAM) dan meriam penangkis udara otomatis.
Tipe Tembakan Tembakan tidak langsung (Indirect Fire). Tembakan langsung atau otomatis yang mengarah ke atas (Direct Fire/Interception).
Karakteristik Misi Dukungan tembakan ofensif dan defensif darat. Pertahanan berlapis terhadap superioritas udara musuh.

Evolusi dan Sinergi di Medan Tempur

Perkembangan teknologi peperangan modern semakin menyoroti pentingnya integrasi antara kedua kecabangan ini. Meskipun Armed fokus pada darat dan Arhanud fokus pada udara, zona pertempuran seringkali tumpang tindih.

Misalnya, dalam operasi serangan besar, Armed akan memberikan tembakan untuk menekan pertahanan musuh di permukaan, sementara Arhanud harus memastikan bahwa serangan balasan udara musuh tidak dapat mengganggu proses penyerangan pasukan darat. Dalam konteks ini, komunikasi dan koordinasi antara komandan lapangan dan unit penembak jitu udara menjadi kunci efektivitas operasi.

Kesimpulannya, baik Armed maupun Arhanud adalah kekuatan pemukul yang tak ternilai bagi TNI AD. Armed adalah 'pemukul keras' yang menghancurkan musuh di tanah, sementara Arhanud adalah 'perisai elektronik dan kinetik' yang menjaga langit di atas kepala prajurit tetap aman dari ancaman yang terbang.

🏠 Homepage