Dalam dunia minuman beralkohol, ada beberapa kategori yang memadukan kekayaan rasa anggur dengan manfaat herbal yang menarik. Salah satu yang paling bersejarah dan penuh misteri adalah Quinquina wine. Ini bukanlah jenis anggur biasa; ini adalah anggur yang diperkaya atau dimaserasi dengan kulit pohon kina (Cinchona), sumber alami kuinina.
Secara historis, pohon kina dikenal karena sifatnya yang pahit namun memiliki khasiat medis, terutama dalam mengatasi demam malaria. Penggunaan kina dalam minuman beralkohol bertujuan untuk mengombinasikan manfaat terapeutik tersebut dengan kenikmatan minum anggur. Walaupun penggunaannya dalam dunia pengobatan telah banyak digantikan oleh sintesis modern, warisan Quinquina wine tetap hidup sebagai minuman aperitif klasik.
Kisah Quinquina wine tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan medis abad ke-17 dan ke-18. Kina mulai terkenal di Eropa setelah ditemukan dapat mengobati malaria yang saat itu merajalela. Namun, rasa kina yang sangat pahit seringkali menjadi penghalang bagi banyak orang untuk mengonsumsinya secara teratur.
Solusinya ditemukan dalam penggabungan kina dengan anggur. Anggur bertindak sebagai pembawa rasa yang lebih menyenangkan, menutupi kepahitan kina sambil memungkinkan tubuh menyerap zat aktifnya. Minuman ini dengan cepat menjadi populer, tidak hanya sebagai obat pencegahan ringan tetapi juga sebagai minuman sosial. Meskipun namanya mungkin terdengar asing bagi penikmat modern, konsep minuman beralkohol yang diperkaya herbal ini adalah prekursor langsung dari minuman populer lainnya, seperti Vermouth. Beberapa produsen bersejarah bahkan mengklaim resep mereka tetap menggunakan metode infus asli.
Seperti namanya, karakteristik utama dari Quinquina wine adalah sentuhan pahit yang khas yang berasal dari kuinina. Profil rasa umumnya meliputi:
Saat ini, Quinquina wine paling nikmat disajikan dingin. Secara tradisional, minuman ini adalah aperitif yang sempurna—diminum sebelum makan untuk merangsang nafsu makan. Sajikan dengan irisan jeruk nipis atau lemon dan sedikit es batu. Walaupun jarang digunakan sebagai bahan koktail utama saat ini, ia menawarkan dimensi rasa yang unik jika ditambahkan ke dalam resep klasik yang membutuhkan sedikit rasa pahit.
Meskipun popularitasnya menurun setelah pengembangan obat antimalaria sintetis, permintaan untuk Quinquina wine otentik tetap ada di kalangan penggemar minuman keras artisan dan penggemar sejarah minuman. Beberapa penyuling atau produsen anggur khusus berupaya merevitalisasi minuman ini, seringkali dengan menggunakan anggur berkualitas tinggi sebagai basis dan memegang teguh tradisi penginfusan kulit kina.
Bagi mereka yang mencari kedalaman rasa yang melampaui minuman manis biasa, menemukan botol Quinquina wine adalah sebuah penemuan. Minuman ini menawarkan perjalanan sensorik kembali ke masa ketika batas antara farmasi dan gastronomi masih kabur, memberikan rasa yang kaya, kompleks, dan sedikit nostalgia. Mencicipinya adalah menghormati sejarah panjang interaksi manusia dengan alam dan bagaimana tanaman telah membentuk tradisi minum kita selama berabad-abad.