Awuk-Awuk, jajanan pasar legendaris yang memiliki tekstur unik—kasar namun lembut di lidah—adalah salah satu warisan kuliner Nusantara yang patut dilestarikan. Nama "Awuk-Awuk" sendiri menggambarkan tekstur akhirnya yang menggumpal-gumpal atau 'terawuk-awuk'. Inti dari kelezatan makanan ini terletak pada kesederhanaan bahan utamanya: tepung beras.
Berbeda dengan kue tradisional lain yang menggunakan terigu atau kanji, tepung beras memberikan karakter yang lebih 'berat' dan aroma yang khas setelah dikukus. Meskipun tampak sederhana, mengolah awuk-awuk hingga mencapai tingkat kelembutan dan kekenyalan yang pas memerlukan ketelitian, terutama saat proses pengadukan dan pengukusan. Artikel ini akan memandu Anda membuat awuk-awuk tepung beras otentik di rumah.
Bahan Utama yang Diperlukan
Kunci kelezatan terletak pada kualitas bahan. Pastikan Anda menggunakan tepung beras kualitas baik, bukan tepung beras instan.
250 gram Tepung Beras
150 gram Gula Merah (sisir halus), atau sesuaikan selera
100 gram Kelapa Parut setengah tua (pilih yang tidak terlalu banyak air)
1/2 sendok teh Garam halus
250 ml Santan kental (dari 1/2 butir kelapa)
Daun pandan, simpulkan (opsional, untuk aroma)
Sedikit minyak untuk mengolesi cetakan
Langkah Membuat Awuk-Awuk Tepung Beras
Proses pembuatan awuk-awuk sangat bergantung pada urutan pencampuran bahan agar hasilnya tidak bantat atau terlalu keras.
Persiapan Kelapa dan Santan: Campurkan kelapa parut dengan garam. Sisihkan. Didihkan santan bersama daun pandan sebentar saja (jangan sampai pecah), lalu dinginkan hingga suam-suam kuku.
Melarutkan Gula: Dalam panci terpisah, masukkan gula merah sisir dan sedikit air (sekitar 50 ml). Panaskan hingga gula larut sempurna dan menjadi sirup kental. Saring larutan gula untuk memisahkan kotoran, lalu campurkan sirup gula ini ke dalam santan yang sudah dingin. Aduk rata hingga warna dan rasa tercampur.
Mengawuk Tepung: Siapkan wadah besar. Masukkan tepung beras. Tuangkan campuran santan gula sedikit demi sedikit sambil terus diaduk menggunakan spatula atau tangan (yang sudah diolesi minyak). Proses ini harus dilakukan dengan cepat namun merata hingga tidak ada gumpalan tepung yang kering. Konsistensinya akan menyerupai bubur kasar.
Pencampuran Kelapa: Masukkan kelapa parut yang sudah dibumbui garam ke dalam adonan tepung. Aduk perlahan hingga kelapa terdistribusi merata di seluruh adonan.
Pengukusan: Siapkan dandang kukusan. Siapkan cetakan kecil (seperti cetakan kue mangkuk atau loyang). Olesi bagian dalam cetakan dengan sedikit minyak agar adonan tidak lengket.
Mengisi Cetakan: Sendokkan adonan awuk-awuk ke dalam cetakan, padatkan sedikit namun jangan terlalu ditekan keras.
Proses Kukus: Panaskan kukusan hingga airnya mendidih kuat. Masukkan cetakan berisi adonan. Kukus selama kurang lebih 20 hingga 30 menit, atau hingga adonan matang dan permukaannya terlihat kesat.
Pendinginan: Setelah matang, angkat cetakan. Biarkan awuk-awuk dingin sepenuhnya sebelum dikeluarkan dari cetakan. Jika dikeluarkan saat masih panas, teksturnya akan mudah hancur.
Tips Agar Awuk-Awuk Sempurna
Tekstur adalah segalanya pada resep ini. Berikut beberapa tips agar hasilnya tidak mengecewakan:
Santan dan Cairan: Jangan gunakan santan panas saat mencampur tepung beras. Cairan yang terlalu panas akan membuat tepung mengental mendadak dan sulit dihaluskan, menghasilkan tekstur yang keras seperti batu. Suhu suam-suam kuku adalah ideal.
Tepung Beras vs. Tepung Ketan: Awuk-Awuk otentik menggunakan tepung beras murni. Penggunaan tepung ketan akan menghasilkan tekstur yang jauh lebih kenyal dan lengket, mengubah karakter kue ini menjadi nagasari atau sejenisnya.
Pengadukan: Jangan terlalu keras mengaduk saat mencampurkan santan. Tujuan kita adalah membuat butiran tepung terendam santan, bukan menjadi adonan pasta halus seperti membuat bubur sumsum. Inilah yang menciptakan tekstur 'awuk' yang kita cari.
Awuk-awuk paling nikmat disantap setelah benar-benar dingin. Teksturnya yang sedikit granular, dipadukan manisnya gula merah yang meresap, dan gurihnya kelapa parut menjadikan jajanan ini pengobat rindu nostalgia masa kecil. Selamat mencoba melestarikan jajanan tradisional Indonesia ini!