Panduan Lengkap Ayam Brahma Bertelur

Visual Ayam Brahma (Deskripsi visual: Burung besar berbulu lebat)
Foto Ayam Brahma yang sedang mengerami atau bertelur

Mengenal Ayam Brahma: Raksasa yang Tenang

Ayam Brahma adalah salah satu ras ayam hias dan pedaging terbesar di dunia, berasal dari Amerika Serikat, meskipun namanya merujuk pada Sungai Brahmaputra di Asia. Ayam ini dikenal karena ukurannya yang monumental, kaki yang berbulu lebat (feathered legs), dan sifatnya yang sangat jinak. Karakteristik ini menjadikannya favorit di kalangan penghobi ayam hias.

Namun, selain penampilannya yang megah, banyak peternak pemula yang bertanya-tanya: apakah ayam brahma bertelur? Jawabannya adalah iya. Meskipun bukan merupakan ayam petelur unggulan seperti Leghorn atau Rhode Island Red, ayam brahma tetap dapat menghasilkan telur dalam jumlah yang memuaskan, terutama jika dikelola dengan baik. Tantangan utamanya adalah pada laju produksi telur yang cenderung lebih lambat dibandingkan ras ayam petelur murni.

Faktor Produksi Telur Ayam Brahma

Laju bertelur ayam brahma sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci. Memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk memaksimalkan potensi produksi telur mereka.

1. Usia dan Kematangan Seksual

Seperti ayam pada umumnya, ayam brahma betina biasanya mulai bertelur setelah mencapai kematangan seksual, umumnya antara usia 6 hingga 9 bulan. Karena ukurannya yang besar, masa pertumbuhan mereka sedikit lebih lama dibandingkan ayam kampung biasa.

2. Kualitas Pakan dan Nutrisi

Pakan adalah fondasi utama produksi telur. Ayam brahma memerlukan asupan protein dan kalsium yang cukup. Kalsium sangat vital untuk pembentukan cangkang telur yang kuat. Pakan komersial yang diformulasikan untuk ayam petelur biasanya mengandung persentase kalsium yang memadai. Kekurangan nutrisi akan langsung berdampak pada penurunan frekuensi bertelur atau menghasilkan telur yang cangkangnya tipis.

3. Kondisi Lingkungan Kandang

Kandang yang nyaman sangat memengaruhi hormon reproduksi ayam. Brahma, dengan bulu tebalnya, rentan terhadap stres panas. Kandang harus memiliki ventilasi yang baik. Selain itu, jam pencahayaan memainkan peran penting; ayam memerlukan setidaknya 14-16 jam cahaya per hari untuk merangsang produksi telur yang optimal. Kandang yang gelap dan lembap cenderung menekan produksi.

4. Siklus Musiman dan Perteluran

Ayam brahma cenderung mengalami penurunan produksi telur yang cukup signifikan selama musim dingin atau saat kondisi lingkungan terlalu ekstrem. Mereka secara alami akan mengurangi produksi ketika sumber daya lingkungan kurang mendukung.

Berapa Banyak Telur yang Dihasilkan Ayam Brahma?

Rata-rata, ayam brahma bertelur sekitar **2 hingga 4 butir per minggu**, atau sekitar **100 hingga 150 butir per tahun** dalam kondisi pemeliharaan standar. Angka ini tergolong moderat.

Meskipun jumlahnya tidak sebanding dengan ayam petelur komersial yang bisa mencapai 250-300 butir per tahun, telur ayam brahma memiliki keunggulan lain:

  • Ukuran Telur: Telur brahma cenderung besar, bahkan terkadang jumbo.
  • Sifat Mengeram (Broodiness): Ayam brahma terkenal sangat baik dalam mengerami telurnya. Mereka memiliki naluri keibuan yang kuat, membuat mereka ideal jika tujuan Anda adalah menetaskan anakan ayam.

Tips Agar Ayam Brahma Rajin Bertelur

Untuk memastikan ayam brahma Anda mencapai potensi bertelur maksimal, terapkan praktik pemeliharaan berikut:

  1. Pengaturan Pakan yang Tepat: Berikan pakan petelur dengan kandungan protein minimal 16% dan pastikan suplemen kalsium (misalnya kulit tiram giling) tersedia terpisah.
  2. Air Bersih dan Segar: Dehidrasi adalah pembunuh produksi telur. Pastikan air minum selalu tersedia dan bersih sepanjang hari.
  3. Kandang Nyaman: Sediakan kotak sarang (nest box) yang tenang, gelap, dan dilapisi jerami kering yang tebal. Karena ukurannya, pastikan kotak sarang cukup luas.
  4. Kepadatan Rendah: Hindari kepadatan kandang yang berlebihan. Brahma membutuhkan ruang gerak yang luas untuk mengurangi stres.
  5. Pengelolaan Penyakit: Jaga kebersihan kandang secara rutin untuk mencegah parasit dan penyakit yang dapat mengganggu siklus reproduksi.

Perlu diingat, ketika ayam brahma mulai memasuki masa mengerami (broody), produksi telurnya akan berhenti sementara karena fokus mereka beralih untuk menjaga dan menetaskan telur yang sudah ada.

Kesimpulan

Ya, ayam brahma bertelur, dan mereka menghasilkan telur yang besar dan berkualitas baik. Meskipun mereka bukan produsen telur massal, kombinasi antara temperamennya yang lembut, penampilannya yang eksotis, dan kemampuannya sebagai induk yang baik membuat ayam brahma tetap menjadi pilihan berharga di peternakan hobi maupun skala kecil.

🏠 Homepage