Siaran televisi melalui satelit parabola telah menjadi tulang punggung hiburan dan informasi di banyak rumah tangga, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh siaran terestrial. Memahami semua satelit parabola yang relevan adalah kunci untuk mendapatkan layanan televisi yang optimal dan beragam. Satelit-satelit ini mengorbit bumi pada ketinggian yang berbeda dan berfungsi sebagai pemancar ulang sinyal dari stasiun bumi ke piringan parabola di rumah Anda.
Di Indonesia, penggunaan parabola sangat umum, baik untuk paket berlangganan (pay TV) maupun siaran gratis (free-to-air/FTA). Masing-masing satelit memiliki cakupan area (footprint) yang spesifik, frekuensi, dan polarisasi yang berbeda, yang menentukan jenis dan ukuran antena yang dibutuhkan.
Untuk memastikan Anda menangkap semua frekuensi yang dibutuhkan, penting untuk mengetahui satelit mana yang paling sering digunakan oleh penyedia layanan TV di wilayah Anda. Berikut adalah beberapa satelit kunci dalam lanskap penyiaran Indonesia:
Satelit Palapa adalah salah satu yang paling ikonik dan penting di Asia Tenggara, dikelola oleh PT Telkom Indonesia. Satelit ini biasanya menjadi target utama bagi mereka yang mencari siaran FTA lokal Indonesia dan beberapa saluran regional. Palapa D, misalnya, telah lama menjadi favorit karena mencakup hampir seluruh wilayah Nusantara.
Telkom memiliki beberapa satelit yang beroperasi. Satelit generasi baru seperti Telkom 4 (IndoStar) menawarkan kapasitas yang lebih besar dan jangkauan yang lebih baik, sering digunakan untuk distribusi konten komersial dan pay TV.
Asiasat adalah pemain kunci lain di orbit. Asiasat 7 dan Asiasat 9 sering digunakan untuk menampung saluran internasional dan saluran yang ditujukan untuk pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara. Mengarahkan antena ke satelit ini memungkinkan akses ke beragam konten global.
Measat, yang berbasis di Malaysia, juga memiliki cakupan kuat di Indonesia. Satelit ini sering digunakan oleh operator pay TV tertentu dan juga menjadi host untuk beberapa saluran FTA favorit.
Tergantung pada lokasi geografis dan minat siaran Anda (misalnya, siaran Timur Tengah atau Eropa), Anda mungkin perlu mengarahkan parabola ke satelit lain seperti NSS series atau Chinasat. Mengetahui posisi bujur satelit ini sangat krusial untuk penyesuaian LNB (Low Noise Block downconverter).
Untuk mengelola semua satelit parabola, Anda perlu familiar dengan beberapa istilah teknis:
Mendapatkan sinyal yang stabil dari berbagai satelit membutuhkan ketelitian. Jika Anda menggunakan sistem multisat (beberapa LNB pada satu piringan), pastikan setiap LNB diarahkan dengan presisi ke satelit yang berbeda.
Dengan memahami karakteristik dan lokasi semua satelit parabola yang mengorbit di atas Indonesia, Anda dapat memaksimalkan pengalaman menonton TV Anda dengan pilihan saluran yang lebih kaya dan beragam.