Ternak ayam Arab pedaging mulai menarik perhatian peternak karena karakteristiknya yang unik. Meskipun ayam Arab dikenal unggul dalam produksi telur, varietas yang dikembangkan untuk tujuan pedaging juga menawarkan potensi keuntungan yang menjanjikan, terutama bagi peternak skala kecil hingga menengah yang mencari alternatif selain ayam broiler konvensional.
Ayam Arab (atau sering disebut Ayam Pogres) memiliki beberapa keunggulan adaptif. Mereka dikenal memiliki daya tahan tubuh yang relatif kuat terhadap perubahan cuaca dibandingkan ras impor lainnya. Ketika dikembangkan sebagai ayam pedaging, fokus utama adalah pada kecepatan pertumbuhan dan efisiensi konversi pakan (FCR).
Keberhasilan ternak ayam arab pedaging sangat bergantung pada fase awal kehidupan (brooding). Ayam Arab, seperti ayam kampung lainnya, membutuhkan perhatian ekstra pada masa starter.
Pilih sistem kandang postal atau kombinasi baterai dan postal untuk memudahkan pemantauan. Pastikan sirkulasi udara baik, namun hindari angin langsung yang dapat menyebabkan stres panas atau dingin. Kepadatan ideal harus diperhatikan; jangan sampai terlalu padat untuk mencegah kanibalisme dan penyebaran penyakit.
Minggu pertama adalah periode kritis. Gunakan pemanas (brooder) untuk menjaga suhu awal sekitar 32-34°C, kemudian turunkan secara bertahap 1-2°C setiap minggu hingga mencapai suhu lingkungan normal. Ketersediaan air minum hangat bersih sangat penting di masa brooding.
Pakan menyumbang biaya terbesar dalam ternak ayam arab pedaging. Strategi pakan harus fokus pada memaksimalkan pertumbuhan tanpa memboroskan nutrisi.
Pastikan program vaksinasi berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh dokter hewan untuk meminimalkan risiko wabah yang dapat menghentikan pertumbuhan.
Untuk usaha pedaging, mulailah dengan DOC (Day Old Chick) dari indukan yang memang dikhususkan untuk pembesaran. Ayam Arab pedaging umumnya memerlukan waktu pemeliharaan yang sedikit lebih lama dibandingkan broiler komersial, yaitu sekitar 10 hingga 14 minggu untuk mencapai bobot jual ideal (biasanya 0.8 kg hingga 1.2 kg berat hidup, tergantung target pasar).
Salah satu tantangan dalam ternak ayam arab pedaging adalah memastikan bahwa sifat genetik bertelurnya tidak mendominasi pertumbuhan bobot badannya. Pemilihan bibit yang tepat dan nutrisi yang terfokus sangat penting untuk mengarahkan energi ayam ke arah produksi daging.
Kesuksesan dalam beternak jenis ayam ini terletak pada konsistensi perawatan dan kontrol biaya pakan. Dengan manajemen yang baik, ayam Arab pedaging menawarkan jalur alternatif yang menguntungkan di tengah persaingan pasar unggas nasional.