Fase trotol (anakan burung) adalah masa paling kritis dalam perkembangan burung kicau, termasuk Anis Merah (Punglor Merah). Pada usia ini, mereka sangat rentan terhadap penyakit, stres lingkungan, dan membutuhkan nutrisi serta perhatian ekstra agar kelak tumbuh menjadi burung dewasa yang sehat dan memiliki kualitas kicau yang prima. Trotol Anis Merah biasanya mulai dipisah dari induknya sekitar usia 3-5 minggu, namun penanganan intensif tetap diperlukan hingga mereka mandiri sepenuhnya.
Keberhasilan dalam merawat trotol Anis Merah sangat menentukan masa depan burung tersebut. Perawatan yang salah di fase ini seringkali berujung pada masalah perilaku, pertumbuhan yang terhambat, atau bahkan kematian dini. Oleh karena itu, pemilik harus memahami betul kebutuhan spesifik mereka yang berbeda jauh dengan burung dewasa.
Nutrisi adalah fondasi utama. Pada masa transisi dari susu/makanan yang diloloh induk menuju pakan mandiri, kebutuhan protein sangat tinggi untuk pembentukan otot dan bulu.
Penting untuk selalu menyediakan air minum yang bersih dan segar. Ganti air minimal dua kali sehari untuk mencegah bakteri berkembang biak.
Kandang untuk trotol harus dirancang untuk kenyamanan dan keamanan, bukan kemewahan. Mereka masih canggung dalam terbang dan menjaga keseimbangan.
Masa trotol adalah waktu emas untuk membentuk memori suara burung. Anis Merah yang kelak akan bagus kicauannya adalah yang sejak trotol sudah terbiasa mendengar suara masteran berkualitas.
Setelah mereka mulai makan mandiri (usia sekitar 6-8 minggu), kenalkan secara bertahap pada suara Anis Merah dewasa yang sudah gacor atau suara burung masteran lain yang Anda inginkan. Mulailah dengan volume rendah dan durasi pendek (maksimal 30 menit sehari). Hindari memutarkan suara terlalu keras atau terlalu lama karena dapat menyebabkan stres atau 'ngedrop' pada kicauan nantinya.
Perhatikan respons mereka. Jika terlihat gelisah atau terus-menerus manggil-manggil, segera matikan pemutar suara.
Trotol Anis Merah sangat mudah mengalami stres. Stres dapat menyebabkan mereka berhenti makan, bulu kusam, atau bahkan 'mencabuti' bulunya sendiri. Minimalkan interaksi yang terlalu kasar.
Usahakan agar penanganan (seperti membersihkan kandang atau mengganti pakan) dilakukan dengan tenang dan lembut. Jauhkan kandang dari hewan peliharaan lain seperti kucing atau anjing yang dapat menimbulkan rasa terancam. Konsistensi dalam jadwal makan dan penempatan kandang sangat membantu membangun rasa aman pada trotol.