Memahami Umur Ayam Petelur Siap Bertelur

Ayam Produksi

Ilustrasi: Ayam yang siap menunjukkan produktivitasnya.

Fase Krusial dalam Beternak Ayam Petelur

Dalam dunia peternakan unggas, khususnya ayam petelur, mengetahui kapan seekor ayam mencapai fase siap bertelur adalah kunci utama keberhasilan finansial. Waktu yang tepat menentukan kapan investasi pakan mulai memberikan hasil maksimal. Ayam petelur komersial, seperti Leghorn atau strain modern lainnya, memiliki genetik yang telah dikembangkan untuk mencapai periode puncak produksi secepat mungkin.

Secara umum, umur ayam petelur siap bertelur berada pada rentang usia yang relatif sempit, namun sangat penting untuk dipantau dengan ketat. Jika terlalu cepat, ayam belum mencapai bobot badan optimal dan daya tahan tubuhnya lemah, yang dapat menyebabkan produksi telur anjlok di kemudian hari. Sebaliknya, jika terlalu lambat, periode produksi puncak akan tertunda, merugikan peternak dari segi waktu dan biaya pemeliharaan.

Indikator Utama: Usia dan Bobot Badan

Indikator paling standar yang digunakan peternak untuk memprediksi kesiapan bertelur adalah kombinasi antara usia kronologis dan pencapaian bobot badan ideal.

Peran Manajemen Pakan dalam Persiapan Bertelur

Manajemen pakan dari fase starter hingga grower sangat menentukan kapan ayam akan mencapai POL. Transisi pakan yang tepat sangat vital.

Ketika mendekati masa pra-produksi (sekitar usia 15 minggu), formulasi pakan harus mulai disesuaikan. Kandungan protein dan mineral, terutama Kalsium, harus ditingkatkan secara bertahap. Pemberian pakan yang terlalu kaya energi atau protein sebelum waktunya dapat menyebabkan ayam menjadi terlalu gemuk (over-conditioning), yang justru menghambat perkembangan organ reproduksi dan menunda produksi telur.

Pada fase ini, yang disebut fase persiapan, fokus utama adalah memastikan ayam mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mencapai bobot ideal tanpa penimbunan lemak berlebihan di rongga perut.

Pentingnya Pencahayaan (Light Management)

Selain nutrisi dan usia, faktor lingkungan seperti pencahayaan adalah pemicu hormonal utama yang memberitahu ayam bahwa sudah waktunya untuk bertelur.

Ayam petelur dipelihara dengan fotoperiode (durasi penyinaran) yang dikontrol ketat sejak menetas. Untuk menunda produksi awal, durasi cahaya dijaga pendek (misalnya 8-10 jam sehari) selama fase starter dan grower. Untuk memicu dimulainya produksi telur, peternak secara bertahap akan meningkatkan durasi pencahayaan (light ramping) atau memberikan kejutan cahaya, biasanya dimulai pada usia 16-17 minggu hingga mencapai 14-16 jam cahaya per hari. Peningkatan cahaya ini merangsang hormon reproduksi.

Oleh karena itu, jika peternak ingin mencapai target umur ayam petelur siap bertelur tepat waktu, manajemen cahaya harus terkoordinasi sempurna dengan program pemberian pakan dan pemantauan bobot badan.

Apa yang Terjadi Jika Ayam Terlambat?

Keterlambatan mencapai POL (misalnya, baru bertelur di usia 20 minggu) sering kali disebabkan oleh manajemen yang kurang optimal selama fase grower, seperti:

Ayam yang terlambat bertelur akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tingkat produksi puncaknya, dan efisiensi konversi pakan selama masa awal produksi akan lebih rendah dibandingkan ayam yang mencapai POL sesuai jadwal.

Kesimpulan

Secara ringkas, umur ayam petelur siap bertelur adalah ketika mereka mencapai sekitar 16 hingga 18 minggu, DIDUKUNG oleh pencapaian bobot badan seragam yang sesuai standar ras. Keberhasilan peternakan sangat bergantung pada harmonisasi antara manajemen nutrisi, lingkungan, dan program pencahayaan yang ketat selama periode pra-produksi. Pemantauan mingguan terhadap bobot badan dan kondisi fisik ayam adalah indikator terbaik yang lebih akurat daripada sekadar melihat kalender.

🏠 Homepage