Ayam Arab, atau sering juga dikenal sebagai ayam yankes (ayam kampung super) atau ayam Balitnakel, adalah salah satu jenis ayam pedaging dan petelur yang populer di Indonesia. Keunggulan utamanya terletak pada produktivitasnya yang tinggi dan daya tahan tubuh yang cukup baik. Salah satu pertanyaan paling umum bagi para peternak pemula adalah, "Umur berapa ayam arab bertelur?" Memahami tahapan ini sangat krusial untuk menentukan kapan Anda bisa mulai memanen hasil investasi Anda.
Ilustrasi Ayam Arab Siap Bertelur
Memahami Siklus Fertilitas Ayam Arab
Secara umum, ayam Arab dikenal memiliki masa produktif yang relatif cepat dibandingkan beberapa ras ayam kampung lokal lainnya. Masa di mana ayam betina siap memproduksi telur pertama disebut sebagai masa awal bertelur (point of lay/POL). Mengetahui kapan fase ini tiba sangat bergantung pada faktor genetik, nutrisi, dan manajemen lingkungan.
Berapa Batas Waktu Ideal Ayam Arab Bertelur?
Berdasarkan standar peternakan komersial dan pengalaman para peternak, ayam Arab betina umumnya mulai menunjukkan tanda-tanda akan bertelur pada usia:
- Rata-rata Umum: Antara usia 18 hingga 22 minggu (sekitar 4,5 hingga 5,5 bulan).
- Kondisi Optimal: Jika diberi pakan berkualitas tinggi dan lingkungan yang tenang, beberapa strain unggul bisa mulai bertelur pada usia 17 minggu.
Penting untuk diingat bahwa angka ini adalah rata-rata. Ada variasi alami. Jika ayam Anda belum bertelur pada usia 23 minggu, jangan panik terlebih dahulu, tetapi ini adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi kembali program pakan dan kandang Anda.
Faktor Kunci yang Mempengaruhi Umur Bertelur
Kecepatan ayam Arab mencapai titik puncak produksinya dipengaruhi oleh beberapa elemen penting. Mengoptimalkan faktor-faktor ini adalah kunci untuk mendapatkan telur lebih cepat dan lebih banyak.
1. Nutrisi (Pakan)
Ini adalah faktor paling dominan. Ayam yang kekurangan protein, kalsium, atau vitamin tertentu akan mengalami keterlambatan dalam pembentukan organ reproduksi. Sebelum masa bertelur, ayam memerlukan pakan dengan kandungan protein sekitar 18-20% dan mineral yang cukup untuk mendukung pembentukan cangkang telur.
2. Berat Badan dan Kondisi Fisik
Ayam betina harus mencapai berat badan optimal sebelum diizinkan bertelur. Ayam yang terlalu kurus tidak memiliki cukup cadangan energi untuk memproduksi telur. Sebaliknya, ayam yang terlalu gemuk (obesitas) juga dapat mengalami gangguan hormonal yang justru menunda atau menghentikan produksi telur. Idealnya, cek kondisi tulang dada; jika tajam, ayam mungkin terlalu kurus.
3. Manajemen Kandang dan Lingkungan
Stres adalah musuh utama produksi telur. Ayam Arab sensitif terhadap perubahan lingkungan mendadak, kebisingan tinggi, suhu ekstrem, atau pencahayaan yang tidak teratur. Pastikan kandang kering, memiliki ventilasi yang baik, dan tidak terlalu padat (kepadatan ideal sekitar 7-9 ekor per meter persegi).
4. Pencahayaan (Fotoperiode)
Ayam membutuhkan durasi pencahayaan tertentu (biasanya 14-16 jam cahaya per hari) untuk merangsang hormon reproduksi mereka. Jika Anda memelihara ayam di dalam kandang tertutup, pastikan Anda memberikan pencahayaan buatan yang memadai menjelang usia 18 minggu.
Perbedaan Ayam Arab dengan Ayam Ras Petelur Murni
Meskipun ayam Arab adalah petelur yang baik, penting untuk membandingkannya dengan ayam ras petelur murni seperti Lohmann Brown atau Hy-Line. Ayam ras murni seringkali mulai bertelur sedikit lebih cepat, kadang-kadang di bawah 18 minggu, dan memiliki puncak produksi yang lebih tajam. Namun, ayam Arab cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat terhadap penyakit dibandingkan ras murni yang lebih rentan terhadap stres lingkungan.
Keunggulan ayam Arab tidak hanya terletak pada kecepatan bertelur, tetapi juga pada telur yang dihasilkan. Telur ayam Arab dikenal memiliki kuning telur yang lebih besar dan kandungan gizi yang diklaim lebih baik oleh beberapa penggemar ayam organik.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Ayam Terlambat Bertelur?
Jika ayam Anda sudah melewati usia 22 minggu dan belum ada tanda-tanda bertelur (seperti pembesaran pial/jengger dan peningkatan nafsu makan), lakukan langkah evaluasi berikut:
- Evaluasi Pakan: Naikkan sedikit kandungan protein dan pastikan suplemen kalsium (misalnya dengan menambahkan tepung tulang atau cangkang tiram yang dihancurkan) telah diberikan secara rutin.
- Periksa Kesehatan: Amati apakah ada tanda-tanda penyakit pernapasan atau lesu. Ayam yang sakit akan memprioritaskan penyembuhan daripada produksi telur.
- Perbaiki Tata Letak Kandang: Pastikan ketersediaan tempat bertelur yang nyaman dan aman (nest box) serta minim gangguan saat ayam hendak bertelur.
Kesimpulannya, peternak dapat mengharapkan ayam Arab mulai bertelur secara massal di sekitar usia 5 bulan. Konsistensi dalam pemberian pakan bernutrisi tinggi dan menjaga lingkungan ternak bebas stres adalah formula pasti untuk mencapai potensi produktivitas maksimal dari ayam jenis unggul ini.