Fokus utama dalam beternak ayam petelur adalah mencapai usia puncak produksi.
Bagi peternak, baik skala rumahan maupun komersial, pertanyaan mengenai umur berapa ayam mulai bertelur adalah salah satu informasi paling krusial. Memahami kapan ayam siap bertelur sangat menentukan keberhasilan manajemen pakan, kandang, dan prediksi pendapatan. Ayam petelur yang sehat dan dipelihara dengan baik akan mencapai fase produktifnya tepat waktu.
Secara umum, tidak ada satu jawaban pasti untuk semua jenis ayam. Usia mulai bertelur sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, termasuk genetika, nutrisi, lingkungan, dan manajemen pemeliharaan. Namun, ada kisaran usia rata-rata yang bisa dijadikan patokan.
Ayam betina (induk) harus mencapai kematangan seksual sebelum mereka mampu memproduksi telur secara rutin. Kematangan ini ditandai dengan perkembangan organ reproduksi, terutama ovarium dan oviduk, yang siap memproduksi sel telur secara periodik.
Ini adalah faktor penentu terbesar. Ayam ras petelur modern (seperti Leghorn atau strain komersial lainnya) dikembangkan secara genetik untuk mencapai masa produktif lebih awal dan efisien. Sementara itu, ayam kampung atau ayam dwiguna cenderung memiliki siklus yang lebih lambat.
Nutrisi yang tepat, terutama keseimbangan antara protein, kalsium, dan energi dalam pakan, sangat vital. Ayam yang kekurangan nutrisi atau mengalami stres nutrisi akan menunda produksi telurnya. Berat badan yang ideal saat mencapai usia siap bertelur juga berpengaruh signifikan.
Untuk ayam ras petelur komersial yang dipelihara dengan standar perkandangan yang baik, usia mulai bertelur biasanya terjadi pada rentang:
Manajemen pemeliharaan pada fase pullet (ayam dara sebelum bertelur) harus sangat ketat. Paparan cahaya (fotoperiode) yang tepat juga berfungsi sebagai sinyal bagi ayam untuk memulai siklus bertelur.
Berbeda dengan ayam ras, ayam kampung atau ayam lokal memiliki karakteristik yang lebih alami dan kurang responsif terhadap intervensi pakan atau cahaya seintensif ayam komersial. Untuk ayam kampung:
Meskipun lebih lambat dalam memulai, ayam kampung seringkali lebih tahan banting dan dapat terus bertelur dalam kondisi lingkungan yang kurang ideal, meskipun jumlah produksinya per minggu tidak setinggi ayam ras.
Selain usia, ada beberapa indikator fisik yang menunjukkan bahwa ayam Anda sudah mendekati masa produksi. Peternak harus memperhatikan perubahan ini agar dapat segera menyesuaikan formulasi pakan menjadi pakan layer (tinggi kalsium):
Secara ringkas, ayam petelur modern siap bertelur pada usia sekitar 4 hingga 4,5 bulan, sementara ayam kampung memerlukan waktu sedikit lebih lama. Kunci keberhasilan adalah menyediakan nutrisi yang memadai saat masa pertumbuhan (fase starter dan grower) sehingga mereka memiliki cadangan energi yang cukup untuk memasuki fase reproduksi tanpa hambatan fisik.
Dengan pemantauan rutin terhadap tanda-tanda fisik dan riwayat pakan, peternak dapat memastikan transisi ayam dari fase pertumbuhan ke fase produksi telur berjalan mulus, memaksimalkan potensi hasil panen telur di kemudian hari.