Ilustrasi visualisasi anakan anis merah.
Memelihara burung Anis Merah (Zebra Dove) adalah sebuah kesenangan tersendiri, terutama ketika kita berhasil beternak dan merawat **anakan anis merah**. Proses ini memerlukan perhatian ekstra dibandingkan merawat burung dewasa, mengingat kerentanan mereka terhadap perubahan lingkungan dan nutrisi. Keberhasilan dalam membesarkan anakan hingga menjadi burung dewasa yang sehat dan gacor sangat bergantung pada ketelitian pemelihara.
Begitu telur menetas, anakan anis merah memasuki fase paling kritis. Pada usia 0 hingga 7 hari, mereka sama sekali tidak berbulu (pink) dan sepenuhnya bergantung pada induknya. Jika anakan hasil penangkaran tangan (hand-feeding), tanggung jawab suhu dan asupan gizi jatuh sepenuhnya pada Anda. Suhu ideal harus dijaga stabil, biasanya menggunakan lampu pemanas yang disesuaikan agar suhu kandang atau kotak penetasan tetap hangat, mirip dengan suhu yang diberikan oleh induknya.
Setelah minggu pertama, bulu-bulu halus mulai tumbuh, dan mata mereka akan terbuka. Pada fase ini, kebutuhan protein mereka melonjak drastis. Pemberian pakan harus dilakukan secara rutin, seringkali setiap 1-2 jam sekali jika dilakukan penyapihan total. Kesalahan umum adalah memberikan pakan terlalu encer atau terlalu padat, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan serius.
Nutrisi adalah fondasi utama bagi perkembangan **anakan anis merah** yang kuat. Pakan yang diberikan harus tinggi energi dan mudah dicerna. Untuk anakan yang masih sangat muda, makanan lunak (bubur lolohan) adalah pilihan utama. Bubur ini biasanya terbuat dari campuran voer halus yang direndam air hangat, atau menggunakan produk lolohan komersial yang diformulasikan khusus.
Ketika anakan mulai menunjukkan minat pada pakan biji-bijian (sekitar usia 3-4 minggu), pengenalan pakan kasar harus dilakukan secara bertahap. Jangan pernah menghilangkan bubur lolohan secara tiba-tiba. Perkenalkan biji-bijian lunak seperti milet putih yang sudah direndam sedikit air agar lebih mudah dikonsumsi. Secara bertahap, kurangi frekuensi pemberian lolohan dan tingkatkan porsi biji-bijian kering.
Suplemen tambahan sangat penting untuk mendukung perkembangan tulang dan kekebalan tubuh. Berikan multivitamin yang mengandung Vitamin D3 untuk penyerapan kalsium yang baik. Kekurangan kalsium pada anakan dapat menyebabkan kaki bengkok atau pertumbuhan tulang yang terhambat. Pemberian suplemen ini sebaiknya tidak setiap hari, tetapi diatur sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh produsen atau berdasarkan kondisi kesehatan anakan.
Kebersihan adalah kunci sukses membesarkan **anakan anis merah**. Tempat pakan dan wadah air harus selalu bersih karena sisa makanan yang membusuk cepat menjadi sarang bakteri yang menyebabkan diare atau infeksi saluran cerna.
Kandang tempat anakan ditempatkan harus memiliki sirkulasi udara yang baik namun terlindung dari angin kencang dan paparan sinar matahari langsung yang berlebihan. Untuk anakan yang baru belajar terbang (fledgling), tempatkan mereka di kandang yang lantainya dilapisi alas koran atau bahan yang mudah diganti, untuk memonitor kondisi kotoran mereka. Kotoran yang berubah warna (terlalu cair, hijau pekat, atau terdapat darah) adalah sinyal bahaya.
Proses sosialiasi juga penting. Setelah anakan cukup mandiri, jangan biarkan mereka terisolasi. Anis Merah adalah burung sosial. Mendengar suara burung dewasa (terutama pejantan yang berkicau) akan merangsang perkembangan mental dan vokal mereka di kemudian hari.
Masa penyapihan biasanya selesai ketika anakan sudah bisa mematuk pakan kering sendiri dan volume kotorannya sudah menyerupai burung dewasa (sekitar usia 5-7 minggu). Pada tahap ini, mereka dianggap sudah 'lepas dari sarang'. Namun, proses adaptasi terhadap pakan dan lingkungan baru tetap membutuhkan pemantauan intensif selama beberapa minggu berikutnya. Pemelihara yang sabar dan teliti akan dihargai dengan hasil akhir berupa Anis Merah yang siap bersuara merdu dan memiliki mental yang baik. Merawat **anakan anis merah** memang menantang, namun hasilnya sepadan dengan upaya yang telah dicurahkan.