Memahami Antigen dan Antibodi dalam Golongan Darah

Sistem penggolongan darah, terutama sistem ABO, adalah konsep fundamental dalam ilmu transfusi darah. Pemahaman mengenai apa itu antigen dan antibodi serta bagaimana interaksi keduanya menentukan kompatibilitas darah sangatlah krusial untuk keselamatan medis. Kesalahan dalam transfusi darah akibat ketidakcocokan golongan bisa menyebabkan reaksi transfusi yang fatal.

Apa Itu Antigen pada Sel Darah Merah?

Antigen, atau aglutinogen, adalah protein atau karbohidrat spesifik yang terletak di permukaan sel darah merah (eritrosit). Antigen inilah yang menentukan golongan darah seseorang. Pada sistem ABO, terdapat dua jenis antigen utama yang diperhatikan: Antigen A dan Antigen B.

Peran Antibodi dalam Plasma Darah

Berbeda dengan antigen yang berada di sel darah merah, antibodi (atau aglutinin) berada bebas dalam plasma darah. Antibodi ini diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap antigen asing. Dalam konteks golongan darah ABO, tubuh secara alami akan memproduksi antibodi yang bereaksi terhadap antigen yang TIDAK dimilikinya.

Berikut adalah hubungan antara golongan darah dan antibodi yang dikandungnya:

Golongan Darah Antigen pada Sel Darah Merah Antibodi dalam Plasma
A Antigen A Antibodi Anti-B
B Antigen B Antibodi Anti-A
AB Antigen A dan B Tidak ada (Universal Resipient)
O Tidak ada Antibodi Anti-A dan Anti-B

Mekanisme Reaksi Aglutinasi

Konflik terjadi ketika darah yang mengandung antibodi tertentu dicampur dengan sel darah merah yang memiliki antigen yang ditargetkan oleh antibodi tersebut. Proses ini disebut aglutinasi, yaitu penggumpalan sel darah merah.

Sebagai contoh, jika seseorang dengan golongan darah B (memiliki antibodi Anti-A) menerima transfusi darah A (memiliki Antigen A), maka antibodi Anti-A akan menyerang dan menggumpalkan sel darah merah donor. Reaksi aglutinasi ini menyebabkan penyumbatan pembuluh darah kecil dan dapat mengakibatkan kerusakan organ parah, bahkan kematian.

Anti-A Anti-B Ag Darah A Bertabrakan Darah B (Plasma) AGLUTINASI Antigen (Kotak Merah) + Antibodi target = Gumpalan

Rh Faktor: Pelengkap Sistem ABO

Selain sistem ABO, faktor Rh (Rhesus) juga sangat penting. Faktor Rh adalah antigen D. Jika seseorang memiliki antigen D pada sel darah merahnya, ia diklasifikasikan sebagai Rh positif (misalnya A+ atau O+). Sebaliknya, jika tidak memiliki antigen D, ia adalah Rh negatif (misalnya A- atau O-).

Penting untuk dicatat bahwa, berbeda dengan sistem ABO, antibodi Anti-D (anti-Rh) tidak secara alami ada dalam plasma orang Rh negatif. Antibodi Anti-D baru akan terbentuk jika seseorang yang Rh negatif terpapar darah Rh positif (misalnya melalui transfusi atau selama kehamilan). Inilah mengapa ibu hamil Rh negatif memerlukan pemantauan ketat jika pasangannya Rh positif, untuk mencegah penyakit hemolitik pada janin.

Donor Universal dan Resipien Universal

Berdasarkan interaksi antigen dan antibodi, kita dapat menentukan siapa yang bisa mendonorkan dan menerima darah:

Meskipun prinsip ini berlaku, praktik klinis modern selalu mengutamakan transfusi darah dengan golongan yang identik untuk meminimalkan risiko reaksi transfusi yang tidak terduga. Memahami peran kompleks dari antigen yang menempel di permukaan sel dan antibodi yang bersirkulasi dalam plasma adalah kunci untuk menjaga keamanan dalam setiap prosedur transfusi darah.

🏠 Homepage