Membongkar Rahasia Ayam Kate Bertelur

Siluet Ayam Kate dengan Telur Kate

Ayam Kate, unggas mungil yang produktif.

Pesona Ayam Kate dalam Dunia Peternakan

Ayam Kate, atau sering disebut juga ayam Bantam, adalah salah satu jenis unggas hias yang paling populer di Indonesia. Ukurannya yang mungil, postur yang elegan, serta sifatnya yang relatif jinak membuat banyak penghobi rela memeliharanya, bahkan di lahan terbatas seperti pekarangan rumah. Namun, di balik penampilannya yang cantik, banyak peternak mencari tahu: seberapa produktifkah ayam kate dalam menghasilkan telur?

Secara umum, ayam Kate tidak dikenal sebagai ayam petelur unggulan layaknya Leghorn atau ayam ras petelur lainnya. Namun, bukan berarti mereka tidak bertelur sama sekali. Kunci utama untuk mendapatkan telur dari ayam kate terletak pada pemahaman mendalam mengenai siklus reproduksi dan kebutuhan nutrisi spesifik mereka.

Faktor Penentu Ayam Kate Bertelur Secara Optimal

Jika tujuan utama Anda adalah mendapatkan telur segar dari kandang Anda, terutama dari ayam kate, beberapa variabel harus diperhatikan dengan seksama. Produktivitas ayam kate seringkali dipengaruhi oleh genetika, namun manajemen lingkungan memainkan peran yang jauh lebih besar dalam jangka panjang.

1. Aspek Nutrisi dan Pakan

Pakan adalah fondasi utama dari produksi telur. Ayam kate membutuhkan keseimbangan nutrisi yang tepat, terutama kalsium, protein, dan vitamin D. Kekurangan kalsium seringkali menjadi penyebab utama telur yang dihasilkan lemah atau bahkan gagal bertelur. Pastikan pakan yang diberikan mengandung kadar protein sekitar 16-18% untuk ayam dewasa yang sedang aktif bertelur. Selain pakan komersial, berikan suplemen kalsium alami seperti cangkang telur yang dihancurkan atau grit khusus.

2. Manajemen Lingkungan Kandang

Ayam kate sangat sensitif terhadap stres lingkungan. Kandang yang nyaman akan merangsang mereka untuk lebih fokus pada produksi telur daripada bertahan hidup dari kondisi tidak ideal. Kandang harus:

3. Usia dan Siklus Bertelur

Ayam kate biasanya mulai bertelur pada usia sekitar 5 hingga 7 bulan. Penting untuk diingat bahwa ayam kate, terutama yang dipelihara sebagai hewan hias, cenderung tidak bertelur sepanjang tahun seperti ayam ras petelur. Mereka memiliki periode molting (ganti bulu) yang intens, di mana produksi telur akan berhenti total. Memahami kapan masa molting terjadi sangat penting agar peternak tidak panik ketika produksi menurun drastis.

Mengatasi Masalah Ayam Kate Tidak Mau Bertelur

Jika ayam kate yang sudah cukup umur tiba-tiba berhenti bertelur, penyebabnya seringkali berkaitan dengan manajemen. Berikut beberapa langkah diagnostik cepat:

  1. Pemeriksaan Kualitas Pakan: Apakah pakan berubah? Apakah ada kontaminasi?
  2. Stresor: Apakah ada predator baru di sekitar kandang? Apakah terjadi perubahan jadwal pemberian pakan?
  3. Kesehatan: Cek apakah ada tanda-tanda penyakit seperti lesu atau kotoran yang tidak normal. Ayam yang sakit tidak akan bertelur.
  4. Cahaya: Ayam membutuhkan setidaknya 14 jam cahaya per hari untuk merangsang produksi hormon reproduksi. Jika Anda memelihara di dalam ruangan, pertimbangkan penambahan lampu penerangan saat pagi dan sore hari.

Dengan perawatan yang konsisten dan perhatian terhadap detail-detail kecil di atas, ayam kate Anda tidak hanya akan menjadi penghuni halaman yang cantik, tetapi juga pemasok telur kecil yang berharga dan lezat. Telur ayam kate, meskipun ukurannya kecil, memiliki reputasi rasa yang kaya dan gurih, menjadikannya hasil yang memuaskan bagi peternak rumahan.

🏠 Homepage