Ayam pullet siap telur adalah istilah yang merujuk pada ayam betina muda yang telah mencapai fase kematangan seksual dan siap untuk mulai bertelur secara produktif. Transisi dari masa pertumbuhan (broiler atau starter) menuju fase produksi (layer) ini merupakan momen krusial dalam dunia peternakan unggas petelur. Keberhasilan dalam fase ini sangat menentukan kuantitas dan kualitas produksi telur di masa mendatang.
Secara umum, ayam dianggap sebagai pullet siap telur ketika mereka mencapai usia sekitar 16 hingga 20 minggu, tergantung pada galur (strain) ayam yang dibudidayakan, seperti Lohmann Brown, Hy-Line, atau Isa Brown. Pada usia ini, bobot badan ideal harus sudah tercapai, sistem organ reproduksi sudah berkembang sempurna, dan mereka menunjukkan tanda-tanda awal produksi telur, seperti pembengkakan kloaka dan perubahan warna paruh serta kaki.
Ayam pullet yang ideal menunjukkan postur tegap dan siap berproduksi.
Untuk memastikan ayam menjadi pullet siap telur yang optimal, fase pemeliharaan (Grower Period) harus dikelola dengan sangat ketat. Kesalahan manajemen pada tahap ini tidak mudah diperbaiki setelah ayam memasuki fase layer.
Pemberian pakan harus diformulasikan khusus untuk masa pertumbuhan, fokus pada pembentukan kerangka tubuh yang kuat dan organ internal yang sehat, bukan hanya penambahan lemak. Keseimbangan protein, energi, serta mineral seperti Kalsium (Ca) dan Fosfor (P) harus dijaga. Pakan harus bebas dari zat-zat yang dapat mengganggu perkembangan ovarium.
Berat badan seragam pada seluruh populasi pullet adalah indikator kesiapan terbaik. Program penimbangan rutin wajib dilakukan. Pullet yang terlalu kurus tidak akan mencapai puncak produksi, sementara yang terlalu gemuk sering mengalami masalah prolaps atau kesulitan beradaptasi saat bertelur.
Vaksinasi yang tepat waktu sangat vital. Pullet harus bebas dari penyakit seperti Newcastle Disease (ND) dan Infectious Bronchitis (IB) sebelum masuk kandang petelur. Biosekuriti yang ketat mencegah masuknya patogen yang dapat menyebabkan stres atau penyakit yang menghambat perkembangan reproduksi.
Ketika pullet mendekati usia 17 minggu, manajemen harus mulai beralih mempersiapkan mereka untuk stres pergantian kandang dan perubahan nutrisi. Pemberian pakan layer harus dilakukan secara bertahap agar sistem pencernaan mereka dapat menyesuaikan diri dengan kandungan Kalsium yang lebih tinggi.
Pencahayaan juga memainkan peran penting. Intensitas dan durasi pencahayaan harus diatur sesuai standar strain untuk merangsang pelepasan hormon yang memicu dimulainya produksi telur. Introduksi cahaya yang tiba-tiba atau tidak teratur dapat menyebabkan *stress* dan penurunan performa awal.
Investasi yang dilakukan pada masa ayam pullet siap telur akan terbayarkan ketika mereka mampu mencapai puncak produksi lebih cepat, mempertahankan persentase produksi telur yang tinggi, dan memiliki umur produktif yang panjang. Kegagalan dalam memelihara pullet dengan baik sering kali mengakibatkan ayam yang rentan sakit, produksi rendah, dan rasio konversi pakan yang buruk.