Panduan Lengkap Meningkatkan Produktivitas Ayam Bertelur

Ayam Produktif

Ilustrasi Ayam Siap Bertelur

Memahami Siklus Ayam Bertelur

Keberhasilan dalam beternak ayam petelur sangat bergantung pada pemahaman mendalam mengenai siklus produksi mereka. Ayam yang sehat dan terawat akan menunjukkan intensitas tinggi dalam aktivitas bertelur ayam. Idealnya, ayam petelur komersial mulai bertelur pada usia sekitar 18 hingga 22 minggu, dan mencapai puncak produksi di usia 28 hingga 35 minggu. Setelah itu, produksi akan menurun secara bertahap seiring bertambahnya usia. Faktor genetik, nutrisi, manajemen kandang, dan kesehatan lingkungan sangat berperan dalam menentukan seberapa lama dan seberapa banyak ayam mampu menghasilkan telur berkualitas.

Salah satu kesalahan umum peternak pemula adalah mengabaikan fase pra-produksi. Periode ini sangat krusial untuk membangun cadangan nutrisi yang dibutuhkan ayam saat memasuki fase intensif bertelur ayam. Nutrisi yang tidak memadai di masa pertumbuhan dapat mengakibatkan ayam mengalami *stunting* atau kegagalan mencapai berat badan ideal saat siap bertelur, yang secara langsung memengaruhi jumlah telur yang dihasilkan per periode.

Nutrisi Kunci untuk Produksi Telur Optimal

Pakan adalah komponen biaya terbesar dalam beternak ayam petelur, namun juga merupakan investasi paling vital. Formulasi pakan harus disesuaikan berdasarkan fase kehidupan ayam. Untuk ayam yang sedang aktif bertelur ayam, kebutuhan kalsium meningkat drastis. Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan cangkang telur yang kuat. Kekurangan kalsium akan menyebabkan telur tipis, mudah pecah, atau bahkan ayam mengalami kelumpuhan karena kekurangan mineral (egg-shell peritonitis).

Selain kalsium, protein dengan asam amino esensial seperti Metionin dan Lisin juga harus terpenuhi. Protein yang cukup memastikan kualitas kuning telur yang baik dan kesehatan ayam secara keseluruhan. Suplemen seperti minyak ikan atau minyak nabati kadang ditambahkan untuk meningkatkan kandungan Omega-3 pada telur, yang semakin menambah nilai jual produk. Pastikan ayam selalu mendapatkan akses air minum bersih tanpa hambatan, karena air merupakan 60% komponen utama telur.

Manajemen Kandang yang Mendukung Produksi

Kandang yang nyaman adalah prasyarat mutlak agar ayam fokus pada bertelur ayam, bukan pada stres lingkungan. Kontrol suhu adalah hal utama. Ayam petelur sangat sensitif terhadap suhu ekstrem. Suhu ideal berkisar antara 20°C hingga 25°C. Jika suhu terlalu panas, ayam akan terengah-engah, mengurangi nafsu makan, dan secara otomatis menurunkan produksi. Sebaliknya, kandang yang terlalu dingin membutuhkan energi ekstra hanya untuk menghangatkan diri, bukan untuk memproduksi telur.

Pencahayaan memainkan peran hormonal yang sangat penting. Ayam membutuhkan minimal 14 hingga 16 jam cahaya per hari untuk merangsang pelepasan hormon reproduksi. Durasi cahaya harus konsisten; perubahan mendadak dapat menyebabkan ayam mengalami *molting* (runtuh bulu) atau penurunan produksi telur yang signifikan. Pengaturan intensitas cahaya (lux) juga harus diperhatikan agar tidak membuat ayam menjadi gelisah.

Deteksi Dini Masalah Kesehatan

Penyakit adalah ancaman serius bagi keberlangsungan aktivitas bertelur ayam. Penyakit seperti Newscastle Disease (ND) atau Infectious Bronchitis (IB) dapat menyebabkan produksi telur anjlok hingga nol dalam waktu singkat, meskipun ayam terlihat baik-baik saja secara fisik. Program vaksinasi yang ketat harus dijalankan sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan.

Perhatikan perilaku harian ayam. Ayam yang sakit biasanya menunjukkan lesu, nafsu makan berkurang, atau adanya kotoran yang tidak normal. Segera pisahkan ayam yang menunjukkan gejala sakit untuk mencegah penularan ke seluruh kelompok. Pemantauan rutin terhadap kualitas telur—apakah cangkangnya lunak, berkapur, atau terdapat bercak darah—juga memberikan indikasi awal mengenai keseimbangan nutrisi atau adanya infeksi internal. Dengan manajemen yang teliti dan perhatian terhadap detail, peternak dapat memaksimalkan potensi bertelur ayam mereka.

🏠 Homepage