Meningkatkan produksi telur ayam petelur adalah tujuan utama setiap peternak. Kecepatan ayam dalam bertelur sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari nutrisi, manajemen kandang, hingga kesehatan. Memahami dan mengoptimalkan faktor-faktor ini adalah kunci sukses. Artikel ini akan membahas secara rinci cara ayam petelur cepat bertelur dengan pendekatan holistik.
1. Nutrisi Unggul adalah Fondasi Utama
Pakan adalah komponen biaya terbesar, namun juga faktor penentu utama produktivitas. Ayam petelur memerlukan komposisi nutrisi yang spesifik untuk mendukung pembentukan cangkang telur dan produksi kuning telur yang optimal.
Kebutuhan Protein dan Energi
Ayam pada puncak produksi (peak point) membutuhkan protein kasar sekitar 16% hingga 18%. Kekurangan protein akan menyebabkan produksi menurun drastis dan ukuran telur mengecil. Selain itu, pastikan ketersediaan energi yang cukup (biasanya sekitar 2700-2850 kkal/kg) agar ayam memiliki tenaga untuk bertelur setiap hari.
Kalsium dan Fosfor Seimbang
Untuk cangkang telur yang kuat, kebutuhan kalsium sangat tinggi, biasanya mencapai 3.5% hingga 4.5% dari total pakan. Kalsium terbaik diperoleh dari cangkang tiram atau batu kapur. Penting juga menjaga rasio Kalsium (Ca) terhadap Fosfor (P) yang ideal (sekitar 10:1) agar penyerapan mineral berjalan efektif. Berikan kalsium terpisah (grit) saat sore hari, karena proses pembentukan cangkang terjadi pada malam hari.
Vitamin dan Mineral Tambahan
Vitamin D sangat krusial dalam membantu penyerapan kalsium. Defisiensi Vitamin D dapat menyebabkan telur lembek atau bahkan tidak bertelur. Suplementasi mineral mikro seperti Mangan dan Seng juga berperan dalam menjaga fungsi reproduksi.
2. Manajemen Kandang yang Ideal
Kondisi lingkungan kandang sangat mempengaruhi tingkat stres ayam. Ayam yang stres cenderung menahan produksi telurnya.
Pencahayaan yang Tepat
Ini adalah faktor non-nutrisi paling penting untuk merangsang produksi. Ayam membutuhkan setidaknya 14 hingga 16 jam cahaya per hari untuk mencapai potensi produksi maksimal. Biasanya, intensitas cahaya ditingkatkan secara bertahap seiring bertambahnya usia ayam. Pastikan pencahayaan merata di seluruh area kandang tanpa titik gelap yang bisa menjadi tempat bersembunyi predator atau menimbulkan rasa tidak nyaman.
Ventilasi dan Suhu
Suhu ideal berkisar antara 21°C hingga 25°C. Suhu di atas 30°C akan menyebabkan ayam kepanasan, yang mengakibatkan penurunan nafsu makan dan produksi telur yang signifikan. Pastikan sirkulasi udara (ventilasi) baik untuk menghilangkan gas amonia dan menjaga kelembaban tetap rendah. Amonia tinggi dapat mengganggu pernapasan dan kesehatan secara umum.
Kepadatan Kandang (Litter Management)
Jangan biarkan kandang terlalu padat. Kepadatan berlebih menyebabkan persaingan nutrisi, peningkatan stres, dan penyebaran penyakit. Untuk ayam petelur baterai, pastikan setiap ayam memiliki ruang yang cukup. Sementara untuk kandang postal, kebersihan sekam (litter) harus selalu dijaga agar tetap kering dan tidak menjadi sumber bakteri.
3. Pencegahan dan Penanganan Penyakit
Ayam yang sakit tidak akan berproduksi optimal. Program vaksinasi dan biosekuriti yang ketat adalah wajib.
- Vaksinasi Rutin: Ikuti jadwal vaksinasi Newcastle Disease (ND), Infectious Bronchitis (IB), dan Gumboro sesuai anjuran. Penyakit pernapasan seringkali menjadi penyebab utama penurunan produksi mendadak.
- Biosekuriti Ketat: Batasi akses orang luar, sediakan tempat disinfeksi kaki di pintu masuk, dan pisahkan ayam yang menunjukkan gejala sakit segera.
- Pengontrolan Parasit: Kutu dan cacing dapat mengganggu penyerapan nutrisi. Lakukan pengobatan cacing secara berkala.
4. Faktor Usia dan Transisi Produksi
Ayam petelur biasanya mencapai puncak produksi antara usia 25 hingga 35 minggu. Jika Anda baru memasukkan ayam dara (pullet) ke kandang petelur, transisi harus dilakukan secara hati-hati.
Dengan memastikan semua pilar utama—Nutrisi, Lingkungan, dan Kesehatan—terpenuhi secara sinergis, upaya untuk mendapatkan cara ayam petelur cepat bertelur akan membuahkan hasil maksimal dalam jangka waktu yang lebih singkat. Konsistensi dalam perawatan harian adalah kunci utama keberhasilan peternakan ayam petelur.