Beternak ayam negeri, atau yang sering disebut ayam pedaging (Broiler), merupakan salah satu peluang bisnis peternakan yang paling menjanjikan di Indonesia. Permintaan daging ayam yang tinggi sepanjang tahun menjadikan usaha ini relatif stabil. Namun, kesuksesan dalam cara beternak ayam negeri memerlukan perencanaan matang dan eksekusi yang tepat.
Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah untuk memulai dan mengelola peternakan ayam pedaging secara efektif, mulai dari persiapan kandang hingga panen.
1. Persiapan Awal dan Pemilihan Bibit (DOC)
Langkah pertama yang krusial adalah memastikan Anda memiliki bibit ayam (DOC - Day Old Chick) berkualitas. Kualitas DOC sangat menentukan laju pertumbuhan dan tingkat kematian di masa pemeliharaan.
- Sumber DOC: Beli DOC dari pembibitan (hatchery) yang terpercaya dan memiliki sertifikasi kesehatan.
- Transportasi: Pastikan transportasi DOC cepat, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu lama untuk meminimalkan stres.
- Vaksinasi Awal: Tanyakan riwayat vaksinasi yang sudah diberikan oleh penetasan.
2. Desain dan Persiapan Kandang
Kandang adalah rumah bagi ayam Anda. Kenyamanan kandang berdampak langsung pada FCR (Feed Conversion Ratio) atau efisiensi pakan. Dalam cara beternak ayam negeri, ada dua tipe kandang utama: sistem terbuka dan sistem tertutup (closed house).
A. Sistem Kandang Terbuka (Open House)
Lebih umum digunakan karena biaya pembangunan yang lebih rendah. Namun, memerlukan manajemen litter (alas kandang) dan ventilasi yang sangat baik.
- Kepadatan: Umumnya 8-10 ekor per meter persegi untuk ayam pedaging.
- Litter: Gunakan alas seperti sekam padi yang kering dan tebalnya minimal 10-15 cm. Litter harus diganti atau dibalik secara rutin.
B. Sistem Kandang Tertutup (Closed House)
Sistem ini mengontrol suhu, kelembaban, dan ventilasi secara otomatis menggunakan kipas. Cocok untuk peternak skala besar yang ingin hasil optimal.
3. Manajemen Brooding (Pemanasan)
Masa brooding (minggu pertama kehidupan ayam) adalah masa paling kritis. DOC memerlukan suhu stabil karena mereka belum mampu mengatur suhu tubuh sendiri.
- Suhu Awal: Pada hari pertama, suhu ideal di bawah pemanas (brooder) adalah sekitar 32-35°C.
- Penurunan Suhu: Suhu harus diturunkan secara bertahap sekitar 0.5°C setiap hari.
- Penerangan: Jaga penerangan cukup agar ayam mudah mencari pakan dan minum, namun hindari stres akibat cahaya berlebihan.
4. Manajemen Pakan dan Air Minum
Pakan menyumbang sekitar 60-70% dari total biaya operasional. Manajemen pakan yang efisien adalah kunci profitabilitas dalam cara beternak ayam negeri.
Pemberian pakan biasanya dibagi menjadi tiga fase:
- Fase Starter (0-10 hari): Pakan dengan protein tinggi (21-23%).
- Fase Grower (11-25 hari): Protein sedikit diturunkan (18-20%).
- Fase Finisher (26 hari hingga panen): Pakan dengan energi tinggi untuk memaksimalkan bobot (16-18%).
Air minum harus selalu tersedia, bersih, dan diberikan sedikit lebih hangat pada beberapa hari pertama. Jaga kebersihan tempat minum untuk mencegah penyebaran bakteri.
5. Kesehatan Ternak dan Biosekuriti
Pencegahan penyakit jauh lebih murah daripada pengobatan. Biosekuriti adalah protokol ketat untuk mencegah masuknya patogen ke dalam kandang.
- Vaksinasi Rutin: Ikuti jadwal vaksinasi wajib (misalnya ND, Gumboro) sesuai rekomendasi dokter hewan.
- Sanitasi: Bersihkan kandang secara menyeluruh sebelum pemasukan DOC baru (periode kosong kandang). Sediakan bak desinfektan di pintu masuk.
- Pengendalian Vektor: Batasi akses orang luar dan jauhkan kandang dari hama seperti tikus dan burung liar.
6. Pemanenan (Panen)
Ayam pedaging umumnya dipanen pada usia 30 hingga 40 hari, tergantung target bobot pasar Anda. Konsistensi bobot adalah hal penting saat menjual ke pengepul atau rumah potong hewan (RPH).
Beberapa jam sebelum panen, ayam biasanya dipuasakan dari pakan (fasting) agar usus bersih, sehingga meningkatkan kualitas karkas saat disembelih.
Kesimpulan
Keberhasilan dalam cara beternak ayam negeri sangat bergantung pada konsistensi dalam manajemen pakan, menjaga kebersihan lingkungan (litter), serta penerapan biosekuriti yang ketat. Meskipun tantangan seperti fluktuasi harga pakan selalu ada, dengan perhitungan yang cermat dan pemeliharaan yang intensif, peternakan ayam pedaging dapat memberikan keuntungan yang signifikan.