Panduan Lengkap Cara Membuat Apom (Apam) Tradisional
Apom, atau yang lebih dikenal di beberapa daerah sebagai Apam, adalah kue tradisional yang sangat populer di Asia Tenggara. Teksturnya yang lembut di bagian dalam dan sedikit renyah di bagian tepi, serta aroma khas dari santan dan ragi, membuatnya menjadi hidangan penutup atau camilan yang digemari sepanjang masa. Membuat apom sendiri di rumah sebenarnya tidak sulit, namun membutuhkan kesabaran, terutama dalam proses fermentasi atau pengembangan adonan.
Kunci utama dari apom yang sukses adalah adonan yang memiliki "sarang" atau pori-pori yang indah. Ini didapatkan dari keseimbangan bahan ragi yang tepat dan waktu istirahat adonan yang cukup. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam membuat apom nasi atau apom ragi klasik yang hasilnya dijamin empuk dan lezat.
Bahan-Bahan yang Diperlukan
Bahan Utama:
250 gram tepung beras (pastikan kualitasnya baik)
100 gram nasi putih yang sudah dimasak (dinginkan suhu ruang)
200 ml santan kental (dari 1/2 butir kelapa tua)
100 ml air hangat
100 gram gula pasir (sesuai selera manis)
1 sendok teh ragi instan
1/2 sendok teh garam halus
Bahan Pelengkap (Opsional untuk Aroma):
Daun pandan, disimpulkan (untuk merebus santan)
Sedikit pewarna makanan hijau atau cokelat (jika ingin variasi warna)
Langkah Membuat Adonan Apom
PERHATIAN: Proses fermentasi adalah kunci! Jangan terburu-buru pada tahap ini.
Persiapan Awal:
Mengaktifkan Ragi: Campurkan ragi instan dengan air hangat dan sedikit gula (ambil dari takaran gula total). Aduk rata, diamkan sekitar 10-15 menit hingga berbusa. Ini menandakan ragi aktif.
Memasak Santan: Rebus santan kental bersama daun pandan dan garam hingga sedikit mengental dan mengeluarkan minyak. Angkat, biarkan hingga benar-benar dingin (suhu ruang). Jangan pernah mencampur santan panas ke adonan ragi karena akan membunuh ragi.
Proses Pencampuran Adonan:
Membuat Larutan Dasar: Blender nasi putih yang sudah dingin bersama dengan santan dingin hingga benar-benar halus dan menjadi bubur nasi yang lembut. Saring adonan ini jika Anda ingin tekstur yang sangat halus.
Menggabungkan Bahan: Dalam wadah besar, campurkan tepung beras dan sisa gula pasir. Tuang larutan nasi-santan ke dalam campuran tepung. Aduk rata hingga tidak ada gumpalan.
Penambahan Ragi: Masukkan larutan ragi yang sudah berbusa ke dalam adonan. Aduk perlahan hingga semua bahan tercampur homogen. Jika menggunakan pewarna, masukkan sekarang.
Fermentasi (Mengembangkan Adonan): Tutup wadah adonan menggunakan kain bersih atau *plastic wrap*. Diamkan di tempat yang hangat selama minimal 2 hingga 4 jam. Waktu fermentasi tergantung suhu ruangan; adonan dikatakan siap jika sudah mengembang dua kali lipat dan mengeluarkan gelembung-gelembung udara kecil.
Teknik Memasak Apom di Cetakan
Apom tradisional umumnya dimasak menggunakan cetakan khusus berbentuk cekung kecil (mirip cetakan bolu kukus mini atau cetakan apam). Jika tidak ada, Anda bisa menggunakan cetakan martabak mini atau cekungan wajan datar yang tahan panas.
Langkah Memanggang:
Panaskan cetakan apom dengan api kecil hingga sedang. Cetakan harus benar-benar panas sebelum adonan dituang.
Olesi cetakan dengan sedikit minyak atau margarin (opsional, tetapi disarankan untuk pemula agar tidak lengket).
Setelah panas, kecilkan api seminimal mungkin. Aduk kembali adonan secara perlahan (jangan terlalu kuat agar udara yang terbentuk tidak hilang).
Tuang adonan ke dalam cetakan, isi sekitar 3/4 penuh.
Tutup cetakan. Masak dengan api sangat kecil. Proses memasak ini memakan waktu sekitar 10-15 menit hingga bagian bawah matang dan bagian atas mulai mengering.
Apom matang sempurna ketika bagian pinggirnya terlihat cokelat keemasan, dan permukaannya berongga atau memiliki 'sarang' yang khas.
Angkat dengan hati-hati menggunakan sendok kecil atau tusuk sate.
Tips Agar Apom Berhasil Sempurna
Membuat apom memang menantang, terutama saat pertama kali mencoba. Berikut beberapa kiat profesional:
Kualitas Nasi: Gunakan nasi yang pulen saat membuat adonan. Nasi sisa semalam yang agak keras juga bisa, asalkan direndam sebentar sebelum diblender bersama santan.
Suhu Adonan: Pastikan semua cairan (santan dan air ragi) berada dalam suhu ruang atau sedikit hangat kuku. Suhu yang terlalu dingin akan memperlambat ragi, sedangkan suhu panas akan membunuhnya.
Api Kecil Saat Memanggang: Ini sangat krusial. Jika api terlalu besar, bagian luar akan gosong sementara bagian dalam masih mentah atau tidak sempat membentuk pori-pori yang baik.
Jangan Sering Membuka Tutup: Setiap kali Anda membuka tutup cetakan, suhu panas akan hilang dan proses pematangan serta pembentukan sarang akan terganggu.
Apom paling nikmat disantap selagi hangat bersama taburan kelapa parut kukus yang diberi sedikit garam, atau dicocol dengan kuah gula merah kental. Selamat mencoba membuat resep apom tradisional ini di dapur Anda!