Visualisasi siklus bertelur ayam Arab.
Ayam Arab, atau yang sering dikenal sebagai Ayam Onagadori Kuno (walaupun istilah ini sering disalahgunakan untuk ayam hias tertentu), sangat diminati oleh para peternak karena beberapa keunggulannya, terutama potensi produksi telurnya yang cukup baik dibandingkan ayam kampung biasa. Salah satu pertanyaan krusial yang sering diajukan oleh peternak pemula adalah: usia berapa ayam Arab mulai bertelur? Mengetahui waktu yang tepat ini sangat penting untuk manajemen pakan, kandang, dan ekspektasi hasil produksi.
Secara umum, periode ayam betina siap bertelur pertama kali sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan. Untuk ayam ras petelur murni seperti Leghorn, mereka bisa mulai bertelur sekitar usia 16-18 minggu. Namun, Ayam Arab cenderung memiliki karakteristik yang berada di antara ayam kampung dan ayam ras petelur.
Namun, angka ini hanyalah perkiraan. Kecepatan seekor ayam Arab mencapai kematangan seksual dan siap bertelur dipengaruhi oleh beberapa variabel kunci yang perlu Anda perhatikan dalam pemeliharaan.
Nutrisi adalah fondasi utama bagi ayam untuk mencapai bobot ideal dan mempersiapkan organ reproduksinya. Ayam yang kekurangan protein atau mineral penting seperti kalsium dan fosfor akan mengalami keterlambatan dalam siklus bertelur. Peternak harus memastikan bahwa bibit ayam Arab (DOC atau pullet) mendapatkan pakan starter yang berkualitas tinggi, diikuti dengan pakan grower yang seimbang.
Saat memasuki fase pra-layer (sekitar usia 16 minggu ke atas), kebutuhan nutrisi berubah. Pemberian pakan yang diformulasikan khusus untuk ayam menuju masa bertelur sangat disarankan. Pakan ini biasanya mengandung kadar protein yang sedikit lebih tinggi untuk mendukung perkembangan folikel telur.
Kondisi lingkungan kandang memainkan peran besar. Ayam yang stres akibat suhu ekstrem, kelembaban tinggi, atau pencahayaan yang tidak teratur akan menunda proses fisiologis mereka, termasuk ovulasi.
Ayam membutuhkan durasi cahaya tertentu untuk merangsang hormon reproduksi. Umumnya, ayam membutuhkan setidaknya 14 jam cahaya per hari untuk mendorong produksi telur yang optimal. Jika ayam dipelihara di area yang cahayanya kurang, meskipun usianya sudah mencapai 5 bulan, mereka mungkin belum menunjukkan tanda-tanda bertelur.
Kandang yang terlalu padat menyebabkan stres kompetisi pakan dan air, serta meningkatkan risiko penyakit. Kepadatan yang ideal membantu ayam merasa nyaman dan aman, yang merupakan prasyarat untuk siklus reproduksi yang lancar.
Penting untuk mengidentifikasi jenis kelamin sedini mungkin. Ayam Arab jantan umumnya menunjukkan ciri-ciri seperti pertumbuhan jengger dan pial yang lebih besar dan cepat, serta postur yang lebih tegap dibandingkan betina. Jika Anda memelihara ayam Arab campuran, hanya betina yang akan bertelur.
Sebelum telur pertama muncul, ada beberapa indikasi fisik yang dapat Anda amati pada ayam betina yang mendekati usia produktifnya:
Setelah ayam Arab mencapai usia 20-24 minggu dan mulai bertelur, biasanya mereka akan memasuki masa puncak produksi yang berlangsung beberapa bulan. Dalam kondisi ideal, ayam Arab yang sehat dapat menghasilkan rata-rata 3-4 butir telur per minggu. Namun, produksi ini akan menurun seiring bertambahnya usia, biasanya setelah ayam mencapai usia satu setengah hingga dua tahun.
Memahami usia mulai bertelur pada Ayam Arab memberikan peternak basis data yang kuat untuk perencanaan investasi. Dengan manajemen pakan yang tepat dan lingkungan yang mendukung, peternak dapat mendorong ayam untuk mulai berproduksi sesuai dengan potensi genetik terbaiknya, yakni sekitar usia lima bulan.