Panduan Praktis Cara Memelihara Ayam Pedaging untuk Pemula

Ayam Pedaging Sehat

Ilustrasi ayam pedaging yang sehat.

Memelihara ayam pedaging, atau broiler, adalah salah satu investasi peternakan yang menjanjikan karena siklus panennya yang relatif singkat. Namun, kesuksesan budidaya ini sangat bergantung pada manajemen pemeliharaan yang tepat, mulai dari pemilihan bibit hingga penanganan pasca panen. Bagi peternak pemula, memahami dasar-dasar pemeliharaan adalah kunci utama untuk menghindari kerugian dan mencapai bobot panen ideal sesuai target pasar.

1. Persiapan Kandang yang Ideal

Kandang adalah fondasi utama kesehatan ayam. Kandang harus dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal dan meminimalkan stres termal maupun penyakit. Untuk ayam pedaging, sistem kandang intensif sering digunakan.

2. Pemilihan Bibit (DOC) Berkualitas

Kualitas DOC akan menentukan potensi pertumbuhan ayam. Bibit yang sehat memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan tingkat kematian yang rendah.

3. Manajemen Pakan dan Air Minum

Pakan menyumbang sekitar 60-70% dari total biaya produksi. Pengelolaan pakan yang tepat sangat krusial untuk mencapai FCR (Feed Conversion Ratio) yang baik.

Terdapat tiga fase pakan utama untuk ayam pedaging:

  1. Fase Starter (0-10 hari): Pakan dengan protein tinggi (sekitar 22-24%) untuk pembentukan organ dan pertumbuhan awal.
  2. Fase Grower (11-25 hari): Protein sedikit diturunkan (sekitar 19-21%). Fokus pada penambahan berat badan.
  3. Fase Finisher (26 hari hingga panen): Energi tinggi, protein sekitar 16-18%, untuk memaksimalkan bobot menjelang panen.
Perhatian: Pastikan air minum selalu bersih, segar, dan tersedia sepanjang waktu. Air adalah komponen utama tubuh ayam dan sangat vital dalam metabolisme pakan.

Penggantian jenis pakan harus dilakukan secara bertahap (dicampur) selama 3-5 hari untuk menghindari gangguan pencernaan.

4. Pengaturan Suhu dan Ventilasi

Ayam pedaging sangat sensitif terhadap perubahan suhu ekstrem. Lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan menghambat nafsu makan dan memperlambat pertumbuhan.

Pada kandang terbuka, penutupan tirai (kandang baterai) di malam hari atau saat cuaca dingin sangat penting. Begitu pula sebaliknya, saat suhu naik, tirai harus dibuka maksimal dan sistem pendingin (jika ada) diaktifkan. Ventilasi yang baik memastikan pertukaran udara kotor (CO2 dan Amonia) dengan udara segar.

5. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Biosekuriti adalah pertahanan utama. Langkah-langkah biosekuriti meliputi pembatasan akses orang luar, penyediaan bak desinfektan di pintu masuk, serta menjaga kebersihan lingkungan kandang.

6. Pemanenan Tepat Waktu

Umur panen ayam pedaging komersial umumnya berkisar antara 30 hingga 35 hari, tergantung jenis strain yang digunakan dan target pasar (misalnya, bobot 1.5 kg hingga 2.0 kg). Pemanenan yang terlambat akan meningkatkan biaya pakan tanpa menghasilkan peningkatan bobot yang signifikan, bahkan berisiko menimbulkan masalah kaki (kaki lumpuh).

Dengan menerapkan manajemen yang terstruktur dalam lima aspek utama ini—kandang, bibit, pakan, lingkungan, dan kesehatan—peternak pemula dapat memelihara ayam pedaging dengan hasil maksimal.

🏠 Homepage