Panduan Praktis Cara Memelihara Ayam Pedaging untuk Pemula
Ilustrasi ayam pedaging yang sehat.
Memelihara ayam pedaging, atau broiler, adalah salah satu investasi peternakan yang menjanjikan karena siklus panennya yang relatif singkat. Namun, kesuksesan budidaya ini sangat bergantung pada manajemen pemeliharaan yang tepat, mulai dari pemilihan bibit hingga penanganan pasca panen. Bagi peternak pemula, memahami dasar-dasar pemeliharaan adalah kunci utama untuk menghindari kerugian dan mencapai bobot panen ideal sesuai target pasar.
1. Persiapan Kandang yang Ideal
Kandang adalah fondasi utama kesehatan ayam. Kandang harus dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal dan meminimalkan stres termal maupun penyakit. Untuk ayam pedaging, sistem kandang intensif sering digunakan.
Tipe Kandang: Pilih kandang postal tertutup (closed house) untuk kontrol suhu dan ventilasi yang lebih baik, atau kandang postal terbuka (open house) yang lebih ekonomis namun memerlukan manajemen kelembaban yang ketat.
Kepadatan: Jangan biarkan ayam terlalu padat. Kepadatan yang terlalu tinggi menyebabkan persaingan pakan, peningkatan amonia, dan penyebaran penyakit yang cepat. Umumnya, 10 hingga 12 ekor per meter persegi direkomendasikan, tergantung manajemen peternak.
Kebersihan dan Desinfeksi: Sebelum DOC (Day Old Chick) masuk, kandang harus dikosongkan setidaknya 14 hari (lahan kosong/biosecurity break), dibersihkan total, dan disemprot desinfektan kuat.
Pemanas (Brooder): Pada minggu pertama, DOC sangat rentan terhadap dingin. Sediakan pemanas (brooder) dengan suhu awal sekitar 32-34°C, dan turunkan secara bertahap 0.5°C setiap minggu.
2. Pemilihan Bibit (DOC) Berkualitas
Kualitas DOC akan menentukan potensi pertumbuhan ayam. Bibit yang sehat memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan tingkat kematian yang rendah.
Sumber Terpercaya: Beli DOC dari penetasan (hatchery) yang memiliki reputasi baik dan rekam jejak kesehatan yang terjamin.
Inspeksi Fisik: DOC yang baik harus aktif, memiliki pusar yang sudah kering sempurna, bulu bersih, dan berat badan seragam. Hindari DOC yang terlihat lesu atau cacat fisik.
3. Manajemen Pakan dan Air Minum
Pakan menyumbang sekitar 60-70% dari total biaya produksi. Pengelolaan pakan yang tepat sangat krusial untuk mencapai FCR (Feed Conversion Ratio) yang baik.
Terdapat tiga fase pakan utama untuk ayam pedaging:
Fase Starter (0-10 hari): Pakan dengan protein tinggi (sekitar 22-24%) untuk pembentukan organ dan pertumbuhan awal.
Fase Grower (11-25 hari): Protein sedikit diturunkan (sekitar 19-21%). Fokus pada penambahan berat badan.
Fase Finisher (26 hari hingga panen): Energi tinggi, protein sekitar 16-18%, untuk memaksimalkan bobot menjelang panen.
Perhatian: Pastikan air minum selalu bersih, segar, dan tersedia sepanjang waktu. Air adalah komponen utama tubuh ayam dan sangat vital dalam metabolisme pakan.
Penggantian jenis pakan harus dilakukan secara bertahap (dicampur) selama 3-5 hari untuk menghindari gangguan pencernaan.
4. Pengaturan Suhu dan Ventilasi
Ayam pedaging sangat sensitif terhadap perubahan suhu ekstrem. Lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan menghambat nafsu makan dan memperlambat pertumbuhan.
Pada kandang terbuka, penutupan tirai (kandang baterai) di malam hari atau saat cuaca dingin sangat penting. Begitu pula sebaliknya, saat suhu naik, tirai harus dibuka maksimal dan sistem pendingin (jika ada) diaktifkan. Ventilasi yang baik memastikan pertukaran udara kotor (CO2 dan Amonia) dengan udara segar.
5. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Biosekuriti adalah pertahanan utama. Langkah-langkah biosekuriti meliputi pembatasan akses orang luar, penyediaan bak desinfektan di pintu masuk, serta menjaga kebersihan lingkungan kandang.
Vaksinasi: Program vaksinasi harus mengikuti rekomendasi dinas peternakan setempat atau dokter hewan, biasanya mencakup vaksin ND (Newcastle Disease) dan Gumboro, yang diberikan melalui air minum atau tetes mata pada usia tertentu.
Pencatatan: Catat angka kematian harian (mortalitas) dan performa pakan. Peningkatan mortalitas mendadak adalah indikasi awal adanya wabah penyakit.
Penanganan Ayam Sakit: Segera isolasi atau musnahkan ayam yang menunjukkan gejala sakit untuk mencegah penularan ke seluruh populasi.
6. Pemanenan Tepat Waktu
Umur panen ayam pedaging komersial umumnya berkisar antara 30 hingga 35 hari, tergantung jenis strain yang digunakan dan target pasar (misalnya, bobot 1.5 kg hingga 2.0 kg). Pemanenan yang terlambat akan meningkatkan biaya pakan tanpa menghasilkan peningkatan bobot yang signifikan, bahkan berisiko menimbulkan masalah kaki (kaki lumpuh).
Dengan menerapkan manajemen yang terstruktur dalam lima aspek utama ini—kandang, bibit, pakan, lingkungan, dan kesehatan—peternak pemula dapat memelihara ayam pedaging dengan hasil maksimal.