Kegagalan ayam petelur untuk memproduksi telur secara konsisten dapat menjadi masalah besar bagi peternak, baik skala rumahan maupun komersial. Produksi telur yang menurun drastis atau berhenti total membutuhkan identifikasi akar masalah yang cepat dan tepat. Memahami mengapa ayam berhenti bertelur adalah langkah pertama dalam menerapkan cara mengatasi ayam yang tidak mau bertelur dengan efektif.
Faktor Utama Penyebab Ayam Mogok Bertelur
Sebelum mencari solusi, kita harus mengetahui penyebabnya. Ayam yang sehat seharusnya bertelur secara rutin, tergantung pada usia dan jenisnya. Beberapa faktor utama yang menghambat produksi telur meliputi:
- Nutrisi Tidak Seimbang: Kekurangan protein, kalsium, vitamin D, atau energi adalah penyebab paling umum. Kalsium sangat vital untuk pembentukan cangkang.
- Stres Lingkungan: Perubahan suhu ekstrem (terlalu panas atau terlalu dingin), kebisingan berlebihan, atau gangguan predator dapat mengganggu siklus hormon reproduksi ayam.
- Pencahayaan yang Kurang: Ayam membutuhkan minimal 14-16 jam cahaya per hari untuk merangsang ovulasi. Cahaya yang tidak memadai akan memicu ayam masuk ke mode "istirahat".
- Kesehatan dan Penyakit: Infeksi seperti Marek, Newscastle, atau cacingan dapat menghentikan produksi telur seketika.
- Usia Ayam: Ayam yang sudah terlalu tua (melebihi puncak produksi) secara alami akan mengalami penurunan drastis.
Strategi Tepat Mengatasi Ayam yang Tidak Mau Bertelur
Setelah mengidentifikasi masalah potensial, terapkan langkah-langkah korektif berikut sebagai cara mengatasi ayam yang tidak mau bertelur:
1. Optimalisasi Pakan dan Suplemen
Periksa kembali komposisi pakan Anda. Pastikan kadar protein minimal 16-18% untuk ayam petelur dewasa. Yang terpenting adalah kalsium.
- Tambahkan Sumber Kalsium: Sediakan grit kalsium terpisah atau campurkan tepung cangkang telur ke dalam pakan harian. Kebutuhan kalsium harus terpenuhi secara konsisten.
- Vitamin dan Mineral: Berikan suplemen multivitamin yang mengandung Vitamin D3, karena Vitamin D sangat penting untuk penyerapan kalsium.
- Air Bersih: Pastikan ayam selalu memiliki akses ke air minum yang bersih dan segar. Dehidrasi berdampak langsung pada pembentukan telur.
2. Mengelola Stres dan Lingkungan Kandang
Kandang harus menjadi tempat yang aman dan nyaman. Ayam yang stres tidak akan mau bertelur.
- Suhu Ideal: Jaga suhu kandang tetap stabil. Pada cuaca panas, sediakan ventilasi yang baik atau pendinginan alami (misalnya, semprotan air halus di pagi hari).
- Kepadatan Ternak: Jangan biarkan kandang terlalu padat. Kepadatan berlebih menyebabkan stres termal dan persaingan pakan.
- Ketenangan: Hindari suara keras mendadak atau aktivitas yang mengganggu di sekitar kandang, terutama saat ayam sedang beristirahat atau bertelur.
3. Pengaturan Pencahayaan yang Tepat
Pencahayaan adalah pemicu hormonal utama. Jika ayam Anda berada di dalam ruangan, Anda perlu mengontrolnya.
Pastikan total durasi pencahayaan (cahaya alami + cahaya lampu) mencapai 15 jam sehari. Jika hari-hari mulai memendek (musim hujan atau akhir tahun), tambahkan lampu penerangan di pagi hari sebelum matahari terbit atau malam hari setelah matahari terbenam. Gunakan lampu dengan intensitas sedang, jangan terlalu terang.
4. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Jika faktor nutrisi dan lingkungan sudah optimal namun produksi telur tetap nol, kemungkinan besar masalahnya adalah kesehatan. Segera pisahkan ayam yang terlihat lesu, nafsu makan menurun, atau mengalami diare. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk diagnosis penyakit dan pemberian obat cacing atau vaksinasi yang diperlukan.
Kesabaran adalah Kunci
Perlu diingat bahwa setelah melakukan intervensi apa pun, dibutuhkan waktu bagi sistem reproduksi ayam untuk kembali bekerja normal. Pemberian nutrisi yang lebih baik hari ini mungkin baru akan terlihat hasilnya dalam bentuk telur tiga hingga lima hari kemudian. Terus pantau dan catat perubahan dalam perilaku dan produksi telur Anda untuk mempermudah penyesuaian di masa mendatang. Dengan menerapkan langkah-langkah terstruktur ini, cara mengatasi ayam yang tidak mau bertelur akan jauh lebih mudah dikelola.